Selamat membaca💜
°
°
Sudah follow, belum?Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar
___~🟣~___
Shena membuka kedua matanya sebab merasakan sesuatu yang hangat menyentuh keningnya.
Arkan, cowok itu sedang mengompres lebam Shena dengan pelan dan penuh hati-hati.
"Shhh," Shena meringis menahan pening di kepalanya saat ingin merubah posisinya menjadi duduk.
Arkan menghela nafasnya, "kan tadi gue udah bilang buat nemenin lo ke toilet," ucap Arkan marah.
Shena hanya terus memegang kepalanya, rasanya sangat sakit dan berat.
Shena belum mengumpulkan tenaganya untuk membalas perkataan Arkan.
"Lo masih ingat gue, kan? Lo nggak amnesia kan?"
"Apaan sih Arkan, kepala gue sakit tau nggak!"
"Makanya tadi dibilangin malah ngeyel," ucap Arkan.
"Yakali lo nganter gue ke toilet," ucap Shena.
"Shena, seandainya tadi lo dengerin perkataan gue, lo nggak bakalan kayak gini!"
"Diam deh Arkan!"
Tidak lama, Jihan masuk ke UKS sambil membawa teh hangat dan juga semangkok bubur untuk Shena.
"Shen, makan dulu." Jihan meletakkan nampan diatas meja samping brankar Shena.
"Gue nggak mau!"
"Nah,ngeyel lagi. Lo harus makan, terus minum obat!"
"Nggak Arkan, kepala gue sakit. Kayak mau pecah tau nggak."
"Makanya makan terus minum obat, jadi tambah sakit kan?"
"Sekarang lo keluar deh Arkan, gue mau istirahat."
Arkan terkejut, Shena mengusir dirinya?
"Lo ngusir gue?" Tunjuk Arkan kepada dirinya sendiri.
"Iya! Lo keluar sana. Kepala gue tambah pusing kalau ada lo."
"Wah-wah, nggak beres. Lo ngusir gue, kenapa?"
Shena memejamkan kedua matanya, andai Arkan tau bahwa Moza melakukan ini sebab tidak suka Shena terlalu dekat dengan Arkan.
Tetapi Arkan adalah sahabatnya sejak kecil, bagaimana mungkin Shena bisa lepas dari Arkan.
Memikirkan itu kepala Shena semakin pusing, "gue mau istirahat. Capek tau nggak denger lo ngoceh mulu!"
"Okey! Ayo Han kita keluar!" Ajak Arkan kepada Jihan.
"Eh, kenapa gue? Lo aja kali," ucap Jihan.
"Udah Han, biar Shena disini sendirian. Biar dia tau gimana rasanya nggak ada yang perhatiin dia," ucap Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PULANG UNTUK PERGI
Teen Fiction𝙽𝚢𝚊𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚙𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒, 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚗𝚢𝚊 ••𝐿𝒾𝓉𝒶𝒹𝓌𝒾𝓅𝓅•• Seorang anak memang tidak pernah meminta untuk dilahirkan. Namun, dia ada karena sebuah permintaan, perjuangan dan juga harapan. Tetapi kenapa, k...