BAB 3 | BERTEMU CALON PAPA BARU

1.3K 89 28
                                    

Selamat membaca💜
°
°
Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar

___~🟣~___

Shena mengikuti langkah kaki Sonya memasuki restaurant mewah tempat pertemuan antara Sonya dan calon suaminya.

Sampai tepat di sebuah meja VIP, terdapat seorang pria yang menyambut kedatangan Sonya dan Shena.

"Halo Sonya," sapa pria tersebut.

Sonya tersenyum dan menyambut uluran tangan pria yang akan menjadi suaminya sekaligus Papa tiri dari Shena.

"Mas, kenalkan ini Shena anakku."

Shena tersenyum dan menyambut uluran tangan pria di depannya ini.

"Brian," Shena menganggukkan kepalanya setelah Brian memperkenalkan namanya.

Shena ingin mengurai jabatan tangannya, akan tetapi Brian seperti enggan melepaskannya.

Shena menjadi tidak nyaman dan menatap Sonya sehingga membuat Brian tersadar dan melepaskan jabatan tangannya.

"Anakmu cantik," puji Brian.

"Anak kamu juga Mas, nantinya."

Shena hanya tersenyum canggung, jujur ia merasa tidak nyaman berada di keadaan sekarang.

Febrian Wirayuda, sosok yang sudah dikenal Sonya selama 1 tahun. Semenjak perpisahannya dengan Cakra 6 tahun yang lalu membuat Sonya kembali merasakan cinta.

Muncullah Brian, salah satu karyawan di pwrusahaannya. Brian yang pandai merayu bisa meluluhkan hati Sonya walaupun baru bertemu.

Jika di lihat-lihat, Brian seperti lebih muda daripada Sonya. Seperti pria yang baru berumur 25 tahun.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Brian kepada Shena dengan lembut.

"Hm..., Ikut mama aja."

Brian tersenyum, "anakmu pemalu Sonya," ucap Brian.

"Namanya juga baru ketemu," ucap Sonya.

Dring dring dring

Suara nada dering ponsel terdengar dari dalam tas Sonya sehingga membuat Shena dan Brian menatap ke arah Sonya.

"Aku angkat telpon dulu," ucap Sonya lalu berjalan beberapa langkah menghindar dari Shena dan Brian.

Shena menatap kepergian Sonya tanpa sepatah kata pun, Shena tidak nyaman ditinggal berdua dengan Brian.

"Kata Sonya kamu ingin mengambil sekolah kedokteran?" Tanya Brian mulai mencairkan suasana.

"I-iya Om," ucap Shena.

"Tidak usah takut sama saya," ucap Brian.


Shena tersenyum kikuk. "Saya mau ke toilet dulu Om," ucap Shena lalu berdiri dan melangkah menuju toilet.

PULANG UNTUK PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang