Selamat membaca💜
°
°
Sudah follow, belum?Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar
___~🟣~___
Malam ini, Shena dan Arkan kembali bersama di kamar bernuansa ungu milik Shena.
Dengan masker berwarna hijau yang memenuhi kedua wajah mereka berdua dan mengambil gaya tengkurap dengan Shena yang menonton film di laptopnya dan Arkan yang bermain game di ponselnya.
"Anjir, gue mati. Tolol," umpat Arkan lalu menjatuhkan ponselnya.
Shena memutar kedua bola matanya, entah sudah berapa kali Arkan mengumpat dan itu sangat mengganggu Shena yang menonton film.
"Bisa nggak, kalau main game itu diam aja. Nggak usah absen kata-kata kotor," ucap Shena.
"Nggak ngumpat nggak seru," balas Arkan.
"Dasar, penghuni neraka."
"Iyain, kan lo yang pegang kunci surga."
Shena tertawa, dirasa masker yang dipakainya sudah mengering sebab wajahnya yang sudah terasa kaku saat tertawa Shena lalu berdiri.
"Mau kemana?"
"Cuci muka," ucap Shena.
"Tungguin," ucap Arkan lalu ikut berdiri.
Setelah mencuci muka dan mengelap wajah mereka dengan handuk, Shena kemudian mengambil sikat gigi dan juga pastanya.
"Sekamar udah, sikat gigi berdua udah, tinggal buat anak nih yang belum."
Shena terkejut mendengarnya lalu memukul kepala Arkan dengan pasta gigi.
Arkan juga melakukan hal yang sama, jangan heran. Hampir seperdua barang-barang Arkan ada di kamar Shena, termasuk celana dalam.
"Nggak sekalian nih,mandi bareng?" Tanya Arkan menggoda Shena Sabil mengoleskan pasta gigi diatas sikat giginya.
Shena yang sedang menggosok giginya melirik Arkan dengan sinis.
"Meouwsum."
Arkan tertawa, lalu ikut menggosok giginya, sedangkan Shena sudah berkumur-kumur.
"Sebaiknya setelah lo numpang gosok gigi, lo pulang deh Arkan!"
"Gue mau nginap," ucap Arkan setelah mengeluarkan air yang berada di dalam mulutnya.
"Harus, ya?"
"Kalau perlu setiap hari," ucap Arkan.
"Gue bukan istri lo yang bisa sekamar tiap hari."
"Yaudah ayo," ucap Arkan yang membuat kening Shena berkerut.
"Ayo apaan? Jangan mesum ya lo!" Tunjuk Shena dengan sikat gigi di tangannya.
"Yaelah, maksud gue ayo nikah. Supaya bisa bebas mau gulat, bosan di kasi teori mulu sama buku biologi. Sekali-kali praktekin lah."
KAMU SEDANG MEMBACA
PULANG UNTUK PERGI
Genç Kurgu𝙽𝚢𝚊𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚙𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒, 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚗𝚢𝚊 ••𝐿𝒾𝓉𝒶𝒹𝓌𝒾𝓅𝓅•• Seorang anak memang tidak pernah meminta untuk dilahirkan. Namun, dia ada karena sebuah permintaan, perjuangan dan juga harapan. Tetapi kenapa, k...