Lima

202 46 14
                                    

Yesung mencari-cari botol obat didalam tas nya tapi dia tidak menemukannya dimana-mana. Padahal seingatnya dia menyimpan obat itu didalam tas nya.

Dia tidak bisa pergi tanpa obat itu, dia tidak ingin siapapun tahu tentang kondisinya yang bergantung pada obat-obatan tersebut.

" Apa kau mencari ini?" Tanya Kibum dari belakang punggung Yesung.

Yesung sempat membeku lalu dia berbalik perlahan-lahan.

" Pa-paman, bagaimana itu bisa ada ditanganmu?"

Kibum memperlihatkan botol obat yang berada di telapak tangannya tersebut " Ini bukan obat sembarangan. Sebenarnya apa yang terjadi?"

Yesung tidak langsung menjawab malah menyambar botol obat-obat itu dari tangan Kibum " Apakah semua urusanku kau harus mengetahuinya?"

Kibum memandang Yesung dengan tatapan kesal, dia mengatakan " Tentu saja, aku ini paman mu"

Yesung diam, dia memalingkan wajahnya tidak mau kalah dari Kibum.

" Baiklah jika kau tidak mau mengatakannya padaku, aku akan mengatakan perihal obat-obat ini pada Kangin Hyung"

Yesung mengejar Kibum lalu menarik tangannya " Jangan paman! Kumohon jangan katakan apapun pada Ayah"

" Kau sedang sakit, mana mungkin aku menyembunyikan hal sebesar ini pada Kangin Hyung"

Yesung mengajak Kibum untuk duduk, dia masih memegang tangan Kibum erat-erat " Aku tidak sakit, paman."

" Lalu, untuk apa kau menyimpan obat-obat Seperti itu. Semuanya adalah obat keras dan berdosis tinggi"

" Paman, kau tenang dulu dan dengarkan apa yang aku katakan"

Kibum mencoba untuk sedikit rileks, dia menunggu penjelasan dari yesung.

" Sewaktu aku lahir, ada orang yang ingin membunuhku" Yesung memperbaiki posisi duduknya, dia tidak lagi memegang tangan Kibum " Aku hampir mati karena seseorang mengisi botol susuku dengan racun. Mungkin memang belum waktunya aku mati waktu itu. Tapi, karena racun itu, beberapa Syaraf di mata dan telingaku rusak. Aku di Vonis akan buta dan tuli seumur hidupku"

Kibum cukup terkejut dengan cerita Yesung. Mendadak matanya memanas " Kau?"

" Obat-obat ini berfungsi memperbaiki Syaraf-syaraf yang rusak itu. Tapi, efek obat ini hanya bertahan selama tiga hari setelah aku meminumnya. Setelah itu aku harus kembali meminumnya lagi"

Kibum ingat jika tadi malam Yesung mengatakan kalau kepala nya pusing, dia bertanya " Tadi malam kepala mu pusing apa karena efek setelah minum obat ini?"

Yesung mengangguk " Dulu, ketika pertama kali Kakekku mendapatkan obat ini dari keponakannya yang seorang dokter. Awalnya mereka tidak benar-benar tega memberikan obat ini padaku. Efeknya dulu, setelah minum obat ini aku akan mendapatkan sakit kepala yang sangat parah. Bahkan aku bisa sampai tidak sadarkan diri."

" Separah itu kah?"

Yesung mengangguk sekali lagi.

" Paman Choi adalah keponakan Kakekku. Dia adalah Ayah Siwon"

" Lalu, sekarang apa masih seperti itu?"

" Ehm, Paman Choi mengurangi dosisnya. Tapi, ke efektifannya juga berkurang. Jika pertama kali minum ini aku bisa merasakan efeknya selama hampir dua Minggu. Tapi, karena dosisnya dikurangi hanya bisa bertahan selama tiga hari saja."

" Apa yang terjadi jika kau tidak meminumnya?"

Yesung tidak langsung menjawab, dia menggelengkan kepala sambil menghela nafas.

Big brother Not FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang