Sesampainya dirumah, Kakek mencoba membangunkan Yesung yang tertidur diatas punggungnya. Suhu tubuh yang panas membuat punggungnya terasa hangat.
" Yesung-ee, kita sudah sampai dirumah" Kata Kakek.
" Kepalaku pusing, kakek. Antar aku kekamar" Pintanya dengan nada manja.
Kangin mengambil alih Yesung dari punggung kakek, dia menawarkan untuk mengantarkan Yesung kekamarnya " Tidak apa-apa, biar aku saja. Kakek pasti lelah sudah menggendongnya sepanjang perjalanan kita tadi"
" Ah, iya. Punggung ku lumayan pegal juga. Nanti bantu dia mengganti pakaiannya setelah itu berikan dia obat"
Kangin mengangguk.
" Yesung-ah, kau baik-baik saja?" Tanya Kibum " Apa sesakit itu?"
Yesung mengangguk " Kepalaku rasanya seperti akan meledak"
" Aku yang akan siapkan obat" Tawar Kibum.
" Bukankah kau juga demam?"
" Aku baik-baik saja, Hyung. Mungkin karena Yesung demam makanya aku juga ikut demam. Tapi, aku tidak merasakan apapun"
" Baiklah, bukankah kalian kembar" Sahut Kangin sambil tersenyum kecil.
Yesung memeluk leher Kangin erat-erat, hangat nafasnya menyentuh telinga Kangin hingga membuat nya sedikit merinding. " Ayah," Bisiknya.
" Masih mau memanggilku ayah?" Tanya Kangin.
" Lebih nyaman seperti itu"
" Terserah kau saja" Kangin melanjutkan langkah nya untuk mengantarkan Yesung kekamarnya.
Sesampainya dikamar, Yesung tidak berbaring. Dia duduk diatas ranjangnya dan melihat wajah Kangin " Sebaiknya kalian pulang saja " Katanya " Meskipun kakek menerima kalian berdua, tapi kehidupan kalian yang semestinya bukan disini. Kibum juga harus sekolah dan, kau juga harus bekerja"
" Lalu? Kau sendiri bagaimana? Sekolahmu dikota bagaimana?"
Setelah menghela nafas, Yesung memutuskan untuk berbaring karena kepalanya terasa agak pusing " Aku akan sekolah disini. Ayah Siwon yang akan mengurus semuanya"
" Hyung, aku juga ingin pindah sekolah disini saja" Kibum tiba-tiba masuk kedalam kamar " Aku tidak mau jauh-jauh dari Yesung"
Yesung yang sudah memejamkan matanya menggerutu " Kenapa kau menempeliku terus?? Aku terbiasa sendirian"
" Mau tidak mau kau harus menerimanya karena saat belum lahir, kita berada di rahim yang sama"
Melihat kedua bocah ini, Kangin hanya bisa menghela nafas. Dia duduk disisi ranjang Yesung, sebelah tangannya memegang kepala Yesung dengan sangat lembut " Baiklah, besok Hyung akan kembali ke kota karena Hyung sudah terlalu lama meninggalkan perusahaan. Masalah sekolah Hyung yang akan mengurus semuanya. Jika ada waktu Hyung pasti akan mengunjungi kalian disini"
Kibum mengangguk.
" Apa ada sesuatu yang kau inginkan?" Tanya Kangin pada Yesung.
Yesung mendekat untuk memeluk perut Kangin erat-erat " Hyung, jika ayah masih hidup apa dia akan mencintaiku?"
Dada Kangin serasa sesak mendengar celotehan adiknya yang sedang demam. Dia tidak mengatakan apa-apa untuk menyembunyikan kesedihannya.
" Kenapa dia meninggalkan ibuku?" Tanya Yesung ketika dia melepaskan pelukannya.
" Aku juga tidak tahu" Sahut Kangin pelan " Jika aku tahu lebih awal aku pasti sudah memberinya pelajaran karena sudah mempermainkan seorang wanita seperti ibumu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Big brother Not Father
FanfictionYesung Mengira Kangin adalah ayahnya Karena wajah Pria itu mirip dengan Foto peninggalan Ibunya. Genre : Family, Brothership, Friendship.