Sepuluh

184 33 6
                                    

Kakek melipat kedua tangannya didada sambil menatap wajah cucunya yang sedikit tertunduk sembari mengunyah makan malam miliknya.

Yesung bukannya takut pada kakeknya, tapi dia malas kalau nanti kakek dan neneknya mengomel karena dia tidak jujur pada mereka.

" Tidak, tidak. Ini bukan di gigit ular" Kata Yesung yang mengerti arti tatapan kakeknya " Tadi malam Kibum mengigau lalu menggigitku"

Kakek memutar kedua bola matanya ketika tahu cucunya sedang membual " Sudah tertangkap basah Masih berkelit" Sahut Kakeknya.

Yesung mengambil sumpit lalu melemparkannya kearah Jungmo, dengan kesal dia mengatakan " Kenapa kau selalu membuatku kesal"

Tapi reflek Jungmo yang sangat bagus membuat nya tidak sampai terkena lemparan sumpit tersebut.

" Kenapa menyalahkan orang lain?" Sambung kakek sambil memukul pelan bahu Yesung " Apa kata paman Choi? Parah atau tidak?"

Yesung menggelengkan kepalanya " Sudah dikasi obat dan hanya disuruh banyak beristirahat saja"

" Tinggal bilang saja apa susahnya? Kalau sudah begini malah membuat semua orang semakin khawatir. Kalau parah bagaimana?" Omel nenek tidak mau kalah " Jangan diulangi lagi, mengerti"

Yesung mengangguk, dia kemudian melirik Kibum yang sejak tadi hanya terus menerus melihat kearahnya " Kenapa melihatku seperti itu? Baiklah, maafkan aku" Kata Yesung meminta maaf karena dia sudah membuat Kibum menjadi tersangka sebelumnya.

Kibum menghela nafas, tanpa mengatakan apapun dia pergi kekamar. Tidak lama kemudian dia kembali dengan Membawa uang yang pagi tadi diberikan Yesung padanya " Aku tidak mau uang ini, aku juga tidak butuh sepeda motor" Katanya " Lebih baik jalan kaki setiap pagi, tidak masalah."

" Tapi"

" Semua karena aku. Setelah ini aku berjanji tidak akan mengeluh, tidak akan meminta yang diluar kemampuan kita lagi"

Yesung terkejut ketika Kibum tiba-tiba memeluknya " Kibum-ah,"

" Seharusnya aku melindungimu, bukan membuatmu sakit seperti ini"

Sambil tertawa kecil, Yesung mendorong pelan dada Kibum agar melepaskan pelukannya yang begitu erat " Aku sudah terbiasa seperti ini, tanya saja pada kakek. Kalau hanya digigit ular begini bukan masalah besar"

Semua orang tidak ingin membuat keadaan semakin keruh. Mereka memutuskan untuk duduk dan melanjutkan kembali makan malam mereka yang sempat tertunda.

" Yesung bahkan pernah digigit monyet rabies. Tapi untungnya dia tidak jadi monyet gila" Sambung Kakek yang tidak mau cucunya terlalu bersedih karena merasa bersalah.

Ucapan kakek membuat Makanan yang sempat dikunyah Jungmo menyembur keluar dari mulutnya " Ayah, apa tidak ada yang lebih keren" Katanya sambil mengusap sudut bibirnya yang tersisa remahan makanan.

" Kau ini jorok sekali" Nenek memukul kepala Jungmo dengan sendok nasi " Kan memang Yesung pernah digigit monyet, salahnya dimana?"

" Ahahhahahahahaha" Jungmo tertawa keras padahal masih ada makanan didalam mulutnya.

Klik

Sukses, Yesung mengambil gambar Jungmo yang sedang tertawa nista. Dengan senyum jahatnya dia mengatakan " Siap-siap saja, sebentar lagi paman pasti lebih terkenal"

Kedua mata Jungmo melotot, dia mencoba merebut ponsel Yesung tapi gagal " Apa yang kau lakukan?" Katanya dengan nada mengancam.

" Mau kusebar di sekolah atau media sosial?" Tanya Yesung.

Asal tau saja kalau Paman Yesung adalah Selebritis di Media sosial. Jadi, satu foto bisa menghancurkan semua kerja kerasnya selama ini.

" Dalam semalam, kau pasti hancur paman" Yesung tersenyum mengejek.

Big brother Not FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang