Enam Belas

150 26 6
                                    

Sepanjang perjalanan ke kelas, Yesung mendengar Kibum terisak sambil memaki karena buku-bukunya sebagian rusak dan kotor. Sebegitu cintanya Kibum pada buku pelajaran membuat Yesung hanya bisa menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya.

" Nanti kita beli lagi" Bujuk Yesung sembari memeluk bahu saudaranya erat-erat " Uang yang diberikan paman kemarin kan masih ada"

" Tapi, buku-buku ini belum tentu ada lagi. Kemaren sudah stok terakhir" Sahut Kibum dengan nada sedih.

Kalau sudah begitu mau bagaimana lagi? Yesung juga tidak mengerti tentang hal-hal seperti itu.

" Ada apa ini? Kibum-ah, kenapa bajumu kotor begini?" Tanya Siwon yang baru saja tiba bersama Kyu dan Hae.

Kibum mendengus sambil mengusap hidung nya dengan jari telunjuk, dia lalu mengatakan " Teman-teman Seung Hyun yang membuatku jadi seperti ini"

Hae hampir saja pergi kalau saja Yesung tidak cepat-cepat menarik tangannya " Sudah selesai, tidak perlu diperpanjang" Katanya membujuk Hae yang nampak emosi " Kau mau pulang atau pakai baju olahraga?" Tanya Yesung pada Kibum.

" Nanti aku ganti baju olahraga saja." Sahut Kibum.

" Kenapa mereka selalu saja membuat masalah" Sungut Kyuhyun mengingat bagaimana pakaian dan buku-buku Kibum yang nampak kotor dan berantakan " Padahal sudah jelas jika mereka tidak pernah menang dari kita"

" Sudah, sudah. Ayo masuk" Yesung meraih tangan Kyuhyun kemudian mereka semua masuk kedalam kelas bersama-sama " Bagaimana urusan kalian, sudah selesai?" Tanya Yesung.

Kyuhyun mengangguk "Sudah selesai semuanya. Hanya tinggal menunggu Milikmu saja"

" Itupun jika aku menang lomba menembak itu. Kalau tidak ya sudah pasti kita tidak bisa jadi tentara sama-sama" Yesung nampak kurang Yakin dengan dirinya sendiri.

" Kau pasti menang" Ucap Kyuhyun memberi semangat " Sejak kapan kau takut dengan kekalahan?"

Yesung hanya tersenyum kecil menanggapi semangat itu.

Tidak lama kemudian, kelas mereka kedatangan guru bersama seseorang yang sepertinya merupakan murid baru, dilihat dari wajah nya yang sangat asing Dimata semua orang.

" Selamat pagi anak-anak, ibu bersama murid pindahan dari Kota. Silahkan perkenalkan namamu"

Anak lelaki itu membungkuk sedikit kepada ibu gurunya setelah itu dia melihat kearah teman-teman barunya untuk menyapa mereka " Selamat pagi, Nama Saya Sehun. Saya pindahan dari Kota karena Kakak laki-laki saya dipindah tugaskan ke sini dari perusahaan nya"

" Sehun-sshi, Kau bisa duduk di tempat duduk yang kosong disebelah Siwon"

Sehun mengangguk patuh, setelah itu dia melangkahkan kakinya ke arah Siwon yang nampak tidak terlalu peduli.

" Hai," Sapa Hae yang memang selalu ramah pada semua orang.

Sehun mengangguk sembari tersenyum kecil.

" Namaku Lee Donghae" Hae menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Sehun yang langsung disambut Sehun dengan keramahtamahan.

" Yesung-ee" Sapa Sehun yang langsung membuat Semua orang melihat kearah nya dan juga Yesung.

Awalnya Yesung mencoba untuk pura-pura tidak kenal karena dia ingat seberapa menyebalkannya lelaki ini ketika dulu dia masih sekolah di kota. Meskipun mereka tidak berada di sekolah yang sama, tapi entah bagaimana ceritanya mereka bisa saling mengenal sebelumnya.

" Kau mengenalnya?" Tanya Siwon curiga " Dimana?"

Yesung berdecak kecil, dia kemudian mengatakan " Dulu tidak sengaja bertemu dengannya di kota. Kalau dia tidak memanggilku mungkin aku juga tidak mengingatnya" Bohong Yesung.

Big brother Not FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang