Setelah hampir dua jam menunggu, namun paman Choi tidak juga kunjung keluar dari Ruang Operasi. Semua orang menunggu dengan perasaan kacau dan was-was.
Yesung tertembak didada, bahkan dia mengeluarkan banyak sekali darah. Apakah dia bisa selamat kali ini?
Kangin yang terduduk sejak tadi terus menerus memandang kearah pintu berharap dokter keluar dan memberi kabar baik. Namun matanya hampir memutih menunggu kabar itu. Rasanya sakit sekali, dia bahkan berusaha keras untuk tidak mengeluarkan air matanya.
" Sebaiknya nenek pulang saja, aku antar kerumahku" Tawar Siwon yang sama sekali tidak tega melihat nenek yang sungguh menyedihkan. Wanita tua itu tidak berhenti menangis sejak tadi.
" Siwon benar, kau harus istirahat. Aku ada disini, tidak terlu khawatir" Sambung kakek yang juga mengkhawatirkan keadaan nenek.
Nenek yang keras kepala menolak tawaran itu meskipun tubuhnya pun sekarang sudah sangat lemah. Dia tidak ingin melewatkan sedikitpun kabar tentang cucunya.
Tidak lama kemudian, dokter keluar dari ruang operasi. Air mata dokter itu terlihat jelas membuat wajahnya basah, paman Choi berwajah pucat dan penuh dengan kesedihan.
" Ayah, apa yang terjadi. Ayah menangis?" Serang Siwon begitu melihat ayahnya " Yesung baik-baik saja, bukan?"
Ayah Siwon menggeleng lemah " Maafkan ayah" Katanya dengan suara parau " Yesung tidak bisa ayah selamatkan kali ini"
Sontak kabar itu membuat tangis Nenek pecah. Kakek berusaha memeluk Nenek meskipun hatinya bahkan lebih dari hancur sekarang.
Lagi dan lagi Kangin harus kehilangan dan kali ini kehilangan itu terasa lebih menyakitkan. Bahkan rasanya tidak sesakit ini ketika ayah dan ibunya meninggal. Yesung sudah menjadi belahan jiwanya, dia bahkan menganggap Yesung dan Kibum sebagai separuh dari hidupnya. Jika kepingan itu menghilang hidupnya pasti sudah tidak lagi lengkap.
" Yesung tidak mungkin meninggal" Isak Kibum yang tidak percaya dengan apa yang ia dengar, Dia bersumpah akan selalu bersama Kibum sampai mereka bisa membuat Kakek dan Nenek bahagia " Yesung tidak mungkin mengingkari janjinya padaku" Katanya " Baru saja dia meraih apa yang dia impikan, dia tidak mungkin meninggal"
Kangin menarik adiknya, memeluknya erat-erat untuk meluapkan kesedihan yang sama.
" Hyung, dia tidak mungkin meninggalkanku. Dia pasti hanya bercanda, Hyung tahu kan Yesung itu sangat menyebalkan. Yesung pasti hanya pura-pura mati saja"
" Kibum-ah" Bujuk Kangin yang tidak tahan dengan racauan Kibum yang sudah tidak masuk akal.
" Aku akan mengurus semuanya, paman sebaiknya kembali kerumah bersama Siwon. Masalah pemakaman juga semua aku yang akan menyelesaikannya"
" Aku akan membantu" Tawar Kangin yang dibalas anggukan setuju oleh Paman Choi.
" Silahkan masuk untuk melihatnya sebentar." Paman Choi mempersilahkan keluarga untuk melihat Yesung untuk yang terakhir kalinya.
Ketika semua orang baru akan masuk kedalam ruangan dimana Yesung berada. Tidak ada siapapun diruangan itu. Kangin langsung keluar mengejar paman Choi yang berniat untuk membersihkan diri " Dokter, didalam ruangan itu tidak ada siapapun. Bahkan mayatnya pun tidak ada"
" Apa?" Mendengar ucapan Kangin, Paman Choi langsung berlari kembali keruangan itu dan benar saja. Bahkan perawat yang tadi membantunya juga tidak ada.
" Dimana Yesung?" Tanya Kakek panik " Apa mungkin ada yang menculik nya?"
Kangin langsung mengeluarkan ponselnya untuk meminta bantuan dari siapa pun agar mencari adiknya, ah maksudnya mayat adiknya yang dicuri orang jahat.
Siwon, Kyu dan Hae bergegas pergi mencari penjahat itu. Dia pasti belum jauh karena desa ini juga tidak terlalu luas. Lebih banyak ladang dan hutan ditempat ini. Mau sejauh mana dia bersembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big brother Not Father
FanfictionYesung Mengira Kangin adalah ayahnya Karena wajah Pria itu mirip dengan Foto peninggalan Ibunya. Genre : Family, Brothership, Friendship.