Empat Belas

134 28 4
                                    

Ketika sedang bosan, Yesung biasanya akan pergi ke sungai sekedar mencari ikan atau hanya bermain air saja. Dia tidak akan membawa siapapun, dia lebih suka sendirian di tempat itu.

Seperti saat ini.

Yesung sendirian duduk diatas batu sungai yang besar. Dia melihat kelangit yang biru diselimuti awan putih. Terkadang ada beberapa burung yang lewat diatas kepalanya.

Entah apa yang sedang dia fikirkan sekarang.

Sreek srekkkk

Suara berisik yang berasal dari semak-semak membuat Yesung menoleh sedikit tanpa sikap waspada. Jika itu srigala mungkin dia sudah diterkam sejak tadi, makanya dia tidak terlalu waspada.

" Hai" Sapa seseorang yang nampak seumuran dengan Yesung. Anak laki-laki itu membawa kail dan keranjang ikan ditangannya.

" Sudah berapa lama kau ada disini?" Tanya Ryeowook. Sebenarnya dia itu teman sekolah Yesung, tapi mereka tidak terlalu akrab disekolah.

" Entahlah, yang jelas sudah cukup lama" Jawab Yesung.

Ryeowook nampak sedikit cemberut, dia kemudian mengomel " Pasti ikannya sudah kau habiskan lagi, iyakan?"

Yesung menoleh lagi untuk melihat wajah Ryeowook lebih dalam. Matanya yang teduh membuat hati Ryeowook menghangat " Aku hanya duduk-duduk saja sejak tadi."

Mendengar ucapan Yesung, Ryeowook tersenyum kecil. Dia kemudian melemparkan kailnya ke sungai, bersiap untuk panen ikan karena Yesung tidak mencari ikan saat ini.

Keduanya duduk bersebelahan, sama-sama menunggu ikan memakan umpan milik Ryeowook. Tapi, sudah hampir satu jam, belum ada satupun ikan yang memakan umpan cacing milik Ryeowook.

" Kau, pakai umpan apa?" Tanya Yesung " Sepertinya ikan-ikan disini tidak menyukai nya"

Ryeowook menjawab " Cacing tanah"

" Zaman sudah modern. Bahkan ikan juga ikut perkembangan Zaman. Kenapa masih kau beri cacing tanah" Ujar Yesung sedikit kesal.

" Lalu harus kuberi apa?" Tanya Ryeowook bingung.

" Keju, pasta, kentang goreng barangkali"

Mendengar ucapan Yesung, Ryeowook menjadi tambah bingung. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

" Hehehehe" Tawa Yesung membuat Ryeowook menoleh padanya " Aku hanya bercanda" Sambung Yesung.

" Ck!"

" Jika ikan tidak mau umpan kita, pakai cara lain untuk menangkap nya"

" Bagaimana caranya?" Ucap Ryeowook menjadi begitu bersemangat.

Yesung mengambil tombak yang sengaja ia bawa dari rumah, dia kemudian mengarahkan telunjuknya kearah sungai dan Ryeowook mengikuti nya " Kau lihat ini" Katanya, kemudian melemparkan tombaknya yang kemudian tertancap dan tidak hanyut karena aliran sungai " Ambil" Perintah Yesung.

Ryeowook awalnya ragu, tapi karena penasaran dia menuruti saja perintah Yesung " Wah!! Dua ekor" Teriaknya kegirangan " Bagaimana bisa semudah ini?" Katanya ketika dia membawa tombak milik Yesung kembali.

Yesung tersenyum kecil, dia mengambil tombaknya sambil mengatakan " Insting"

" Aku rasa bukan hanya karena insting. Pantas saja kau selalu membawa banyak ikan setiap pulang dari sini"

Yesung tersenyum kecil mendengar pujian Ryeowook.

" Yesung-ah, aku selalu memperhatikanmu ketika di sekolah. Sebenarnya, apa yang kau gunakan ditelingamu itu?" Ryeowook bertanya dengan sangat hati-hati " Apakah itu"

Big brother Not FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang