28. Chronoa vs Luna dan Oktagram

437 26 2
                                    

"Holy whip!" Luna melayangkan cambukannya yang dibaluti aura suci ke arah Chronoa. Panjang cambukannya bisa disesuaikan atas keinginannya. Meskipun jarak di antara mereka agak jauh, cambuknya Luna bisa mencapai Chronoa.

Benda ini sebenarnya adalah musuh alami bagi nonmanusia. Mereka bisa hancur. Untuk Chronoa yang manusia, dia takkan berakhir seperti itu. Tetapi tetap saja itu berbahaya. Meskipun tak membuatnya langsung hancur, bagian tubuhnya akan terus menerus runtuh jika terkena serangan itu.

Chronoa berusaha menghindar, tetapi Luna tak mau kalah. Dia terus mengejar Chronoa sambil melayangkan cambukan beruntunnya.

"Ice whip!"
"Fire whip!"

Bahkan meskipun bentuk cambukannya berubah ke elemen api dan es, Chronoa masih bisa menghindar. Dan efek atas tindakan Luna meninggalkan beberapa kerusakan, kawah panas, dan beberapa bongkahan es.

Cambukannya bisa mengubah ke elemen mana pun dan tidak ada satu pun yang mengenai Chronoa.

Luna menggertakkan giginya. Kesal Chronoa terus menghindar.

"Hey, jangan menghindar terus! Ayo lawan aku!"

"Kau tergesa-gesa. Aku hanya tak ingin menyakitimu lebih cepat," ucap Chronoa dingin.

Tiba-tiba Chronoa hilang dalam pandangannya. Luna sedikit terkejut, tetapi dia memiliki insting yang bagus.

Sebelum pedang Chronoa menyentuh lehernya, cambuknya Luna berubah bentuk menjadi pedang dan bertabrakan dengan pedang Chronoa.
Luna mengambil jarak sedikit hanya untuk melayangkan tebasan beruntun. Chronoa bisa meladeninya masih dengan ekspresi tenang. Meskipun dia mengambil langkah mundur, Chronoa terlihat sama sekali tidak tersudutkan.

"Ini sama sekali tak menyenangkan, Luna. Kau tidak ada apa-apanya dibandingkan Milim."

"Berisik! Kau tidak pantas bertanding dengan Mama." Pedang Luna kembali berubah bentuk. Kali ini berbentuk kipas ganda tajam tampak seolah pisau-pisau kecil digabungkan. "Electrik Wind!" Mengibaskan kedua kipasnya, muncul sebuah angin besar dan sekilas tampak listrik atau petir di antara gulungan angin itu.

"Ciel, tambahkan penghalang!" Bukannya menghindar, Chronoa yang ada di tepi berteriak ke arah Ciel. Otomatis Ciel menambahkan beberapa penghalang.

Hanya berkisaran sedetik saja Ciel terlambat, serangan Luna akan memberi dampak ke mereka. Angin listrik Luna berhasil menembus penghalang yang didirikan Guy dan meninggalkan suara seperti kaca yang pecah.

Chronoa tak sempat menghindar, tetapi itu tak masalah. Dia terkena serangan, tetapi tubuhnya sama sekali tidak menunjukkan efek.

Luna benar-benar kesal.

"Kau benar-benar serius melawanku?"

"Bagaimana kau bisa mengira aku bermain-main? Penjara Isolasi!" Chronoa sekarang terbungkus suatu ruang dari kaca.

"Ini takkan berguna!" gumam Chronoa. Dia melayangkan pedangnya hingga memecahkan ruang isolasi yang dibuat Luna.

Chronoa bukannya ceroboh. Dia mengenali semua jenis serangan Luna dan bagaimana dia harus menghadapinya. Terkurung dalam penjara Luna hanya akan menyedot energinya sampai habis karena terjerat ilusi.

Rachel (Rimuru) of The Hero and Children'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang