Sudah tiga hari, aku bersiap melawan Hinata. Dibandingkan bertarung, ini hanyalah permainan kecil. Aku akan mengikuti ritme permainan pedangnya sampai dia menyerah, tapi Hinata itu juga orang yang gigih. Dia akan mengerahkan segalanya. Hmm, aku bisa memberi sedikit efek sihir untuk menyerah.
Ya, tidak ada masalah, kan, Ciel?
<<Ya>>
Sebenarnya beberapa hari terakhir aku merasa Ciel jauh lebih pendiam dari biasanya. Aku tidak tahu apakah itu hanya perasaanku saja atau Ciel memang menyembunyikan sesuatu.
Di saat aku berpikir tentang sikap Ciel, Hinata sudah datang.
Hinata datang membawa rapier yang biasa dia gunakan. Itu juga rapier yang sama melawanku dulu. Tujuh tebasan aku akan mati. Namun, aku tidak perlu cemas seperti dulu.
Wajah cantiknya diselimuti ekspresi beku. Tatapan matanya yang sangat tajam siapapun akan merasa terintimidasi bahkan aku tidak berani ditatapi tajam seperti itu lama-lama.
"Aku sudah mendengar dari Ruminas-sama kalau kamu ingin menantangku. Untuk pahlawan yang baru datang, itu tindakan yang cukup berani," katanya dingin.
Hinata memperhatikanku insten. Aku tahu dia merasakan perasaan nostalgia melihat wajah ini, tapi dia pasti sudah tahu dari Ruminas kalau kami adalah orang yang berbeda.
Tidak hanya itu, Hinata tak lengah. Dia langsung mengaktifkan kedua skillnya [Userper] dan [Measure] untuk mengukurku.
Dia tidak akan bisa mengukurnya.
Hasilnya akan terblokir.
Aku tahu Hinata langsung meningkatkan kewaspadaan yang tinggi.
"Ah, aku tidak berniat menantangmu. Kau tahu? Aku ingin bergabung dengan pasukanmu, tapi Ruminas bersikeras agar aku harus mengalahkanmu dulu. Jadi, maaf, aku tidak akan berbelas kasih."
Ya, lebih bagus kalau Ruminas langsung memasukkanku ke pasukan Hinata tanpa tes seperti ini. Ya, tapi ini juga tidak buruk sih.
Aku mengeluarkan pedang naga yang selalu kubawa ke mana-mana. Pedang yang tak terkalahkan sejak dulu kala. Mengikuti evolusiku, pedang itu juga berevolusi. Namun, yang menakutkan adalah jika pedang itu dalam keadaan sempurna di mana Veldora dan Velgrynd menjadi inti core.
Saat ini aku tidak bisa mengaktifkan True Dragon Nucletion, tapi kualitasnya tetap bagus. Lagipula aku tidak berniat menyakiti Hinata. Aku hanya akan meladeninya sampai dia menyerah.
Hinata juga melakukan hal yang sama. Dia dalam posisi yang siap dengan pedang yang sudah mengacung ke arahku.
Rasanya agak menyedihkan. Shion dan Hinata sudah mengacungkan senjatanya kepadaku di timeline ini dengan aura permusuhan.
<<Jangan memikirkan hal tidak penting! Fokus! Aku mendeteksi sesuatu yang tak biasa>>
Eh? Ciel tiba-tiba menyela dan mengeluarkan peringatan.
Apa yang kau maksud? Hinata tidak seberbahaya itu, 'kan?
<<Ini bukan tentang Hinata, tapi ....>>
Ting!
Aku mendengar suara pedang beradu.
Itu bukan suara pedangku dengan Hinata.
Sebaliknya aku ....
"Argh!"
Aku terjatuh sambil memegang dada yang tiba-tiba sakit. Tidak! Seharusnya aku tidak bisa merasakan sakit. Lebih anehnya lagi, dari mulutku tersembur sesuatu yang merah dan kental.
![](https://img.wattpad.com/cover/288288253-288-k671082.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel (Rimuru) of The Hero and Children's
Hayran KurguSetelah merasakan perdamaian selama 100 tahun, Rimuru harus menuruti keinginan Ciel untuk ke masa lalu dan bermain peran sebagai pahlawan. Namun, apakah memang sekadar alasan sepele? Perlahan Rimuru mulai menyadari keanehan-keanehan yang terjadi pad...