10. Slime Misterius

437 33 3
                                    

Rimuru pingsan sebentar hanya untuk diambil alih tubuhnya dengan tiba-tiba oleh Ciel. Tapi ternyata Rimuru benar-benar masuk ke mode sleep, tapi Ciel masih bisa mengambil alih tepat waktu.

Tanpa ada yang tahu, perubahan pada bola mata emasnya yang perlahan berubah ke warna merah seiring dengan ekspresinya yang semakin membeku.

"Rachel! Kamu baik-baik saja?" Ellen menghampiri Rachel (Rimuru) dengan panik. Sayangnya, ini Ciel.

Ciel menoleh dan memaksa senyum kecil. "Tidak apa-apa."

"Kakak enggak kenapa-napa?" Ciel mengalihkan perhatian pada anak kecil yang tiba-tiba datang dan penyebab utama Rimuru jatuh tertidur lagi.

Ciel tidak menjawab. Ia menatap lekat-lekat anak kecil itu dari atas. Sementara yang ditatap menampilkan ekspresi bingung.

Anak kecil itu diperkirakan umurnya sekitar 10 tahun. Rambut pendek sebahu berwarna biru perak dengan antena di kepalanya dan kedua pupil matanya yang berwarna kemerahan. Tatapan matanya memancarkan aura kepolosan khas seorang anak-anak.

Fisiknya sangat mirip dengan Rimuru saat baru mendapatkan bentuk manusia atau ... tidak! Lebih tepatnya mirip ketika Ciel mengambil alih tubuh tuannya.

"Aku boleh tanya?"

"Tanya apa, Kakak?"

"Namamu?"

"Shinsiya."

"Slime?"

"Woah! Kakak pandai menebak. Benar, aku slime. Hmmm ... kalau gitu biarkan aku memperkenalkan diri." Shinsiya–nama anak kecil itu mengambil beberapa langkah mundur. "Halo, namaku Shinsiya, anaknya pemimpin negara ini, Rimuru Tempest. Salam kenal semuanya!"

"HEEEHHHH?!"

"Bukan cuma Nona Shuna, tapi Tuan Rimuru juga?!"

"Hey, Rimuru-san tidak cerita apapun tentang ini."

"Eh? Bagaimana slime punya anak? Membelah diri?"

Kaval, Gido, dan Ellen lagi-lagi dibuat terkejut. Mereka langsung menghampiri Shinsiya untuk memperhatikan dengan lekat dan mengeluarkan gerutuan.

"Wahahaha ... tidak perlu terkejut! Shinsiya adalah slime nyasar yang mengaku-ngaku sebagai anaknya Rimuru. Apa kau mau menambah kehebohan?" Milim ikut mengerubungi Shinsiya diikuti Shiro dan Rio.

Tampaknya Shinsiya pernah melakukan hal serupa dan membuat Tempest menjadi geger dengan pengakuannya.

Shinsiya tidak mengubah ekspresinya dengan signifikan. "Tapi aku enggak bohong lho."

"Tapi mereka benar-benar mirip lho. Hey, dari mana kau datang?" Kaval melempar pertanyaan itu.

"Dari sini atau lebih tepatnya aku datang dari masa depan, sama seperti Kak Shiro tapi kami tidak saling kenal. Huum, itu tidak penting! Kami bisa akrab."

"Kau bilang dari masa depan?" Rio yang sejak tadi diam mengamati angkat suara karena penasaran. "Shiro juga?"

"Itu benar!"

"Oh, kalau begitu kita sama. Aku juga datang dari masa depan. Walaupun ingatanku buruk ... tidak! Aku yakin tempat ini tidak asing dan aku rasa dunia ini masih terbelakangi, jadi aku mengambil kesimpulan kalau aku juga dari masa depan." Rio tak terduga ikut membawa pengakuan tak terduga.

Sebelumnya dia hanya berkata datang dari dunia lain dan itu normal. Sudah banyak pengunjung dunia lain. Tapi Rio tidak menyebutkan dunia lain yang dimaksudnya adalah masa depan.

Keterkejutan Kaval, Gido, dan Ellen semakin bertambah.

"Heeeh?! Rio-san juga?"

"Apa ini kebetulan?" Shiro menduga lirih.

Rachel (Rimuru) of The Hero and Children'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang