Jadi, apa isi Walpurgis kali ini?
Milim sempat melawan Carrion dengan Frey, tetapi semuanya hanya skema Clayman. Clayman juga yang menyebarkan benih keributan di sana-sini. Namun, Clayman sendiri sudah mati di tangan Milim karena tindakannya yang terlalu kelewatan.
Apakah Milim dihukum? Tidak. Lagipula, siapa yang berani memberinya hukuman? Guy saja malas jika harus berurusan dengan Milim. Jika Milim benar-benar menggunakan kekuatannya, Guy akan kerepotan. Kematian Clayman adalah kesalahannya sendiri dan tak ada siapapun yang berdiri di samping Clayman. Untuk Carrion, mereka bisa berbicara berdua nanti. Jadi, permasalahan ini dianggap selesai.
Selanjutnya yang lebih penting adalah kalimat 'penghakiman untuk Ruminas'. Dari judulnya saja tampak mengerikan. Tapi Ruminas masih terlihat tenang dan sama sekali tidak menunjukkan ketakutannya.
Yang dilakukan Ruminas adalah juga menjadi bagian keributan yang terjadi di Tempest hingga banyak korban berjatuhan dan salah satu bawahannya melawan Rimuru hingga dia terlambat kembali tidak bisa mencegah kekacauan. Karena itu, Rimuru jadi berevolusi menjadi Raja Iblis Sejati baru dengan melenyapkan satu kerajaan Falmuth dan beberapa ribu pasukan Gereja Suci Barat.
"Milim, bukankah kita punya perjanjian kalau sesama Raja Iblis tidak boleh mencampuri urusan masing-masing? Aku tidak ada hubungannya dengan skema Clayman. Ya, pasukanku memang ikut mengacau dan temanku menghalangi, tapi itu harusnya hanya permasalahan kami dengan Rimuru. Lagipula, dia belum resmi menjadi Raja Iblis bukan?"
Sesama Raja Iblis punya perjanjian nonagresi di mana mereka tidak boleh saling mengganggu satu sama lain. Ruminas memang berurusan dengan Rimuru, tapi Milim sama sekali tidak ada hubungannya. Jika hubungan yang dimaksud adalah persahabatan di antara mereka, itu tak bisa dijadikan alasan.
"Selain itu, aku ingin tanya. Mengapa kamu harus rela mengikuti permainan bodoh Clayman dan sampai menghancurkan wilayah Carrion? Seharusnya kalau kamu sayang dengan teman dekat barumu ini, kau harus lebih menjaganya." Inilah pemikiran murni Ruminas. Dia tak mengerti isi pemikiran Milim. Mengapa dia harus sampai melakukan itu? Bahkan mendengar cerita dari Ciel, di peristiwa asli, tindakan Milim juga tak begitu ada artinya. Jelasnya itu percuma.
"Tapi aku tetap tidak terima kau menganggu Rimuru." Milim itu tak pandai berdebat. Meskipun instingnya tajam, dia bodoh.
"Milim, tidak usah terlalu membelaku. Kalau begitu, ini permasalahan kita berdua, kan, Ruminas? Aku tidak menyeret Milim untuk keuntungan."
"Jadi, apa yang kau inginkan?"
"Aku ingin kau tak mengganggu negaraku. Aku tak peduli dengan ideologi dan kepercayaan kalian, tapi aku tidak akan membiarkan keyakinan bawahanmu itu menyakiti wargaku lagi." Pikiran Rimuru sudah tenang. Tak seperti waktu itu diselimuti kekacauan hebat. Dia bisa berpikir lebih dingin.
Menantang dengan sembarang sementara sang lawan punya dua pahlawan di sisinya, hanya akan membahayakan keselamatannya. Rimuru bukan orang yang gemar bertarung. Selagi bisa damai, dia akan memilih jalan itu. Tapi nyawa dibalas nyawa dan dia sudah mengambil harga itu atas kematian sementara warganya.
Dibandingkan Ruminas, Rimuru lebih ingin menyelesaikan permasalahan dengan Ciel langsung. Meski sebentar, tapi dia sudah dianggap menjadi teman dekat sama seperti Ellen, Kaval, dan Gido. Yang paling menyakitinya adalah pengkhianatan Rachel.
"Ya, aku bisa." Ruminas berdiri. Dia mengambil napas jeda sebelum berbalik ke arah Ciel yang hanya diam sejak tadi. "Ciel, harusnya ini permasalahan kalian bukan?"
Ciel tak langsung merespons. Dia bukannya tuli, tapi dia sibuk mempertahankan diri. Dia merasa lemah dan tak perlu ditanyakan lagi apa sebabnya. Di sini meskipun hanya dua orang, tapi efeknya tidak kalah kuat dari pada saat berhadapan dengan Shinshiya terutama anak kecil di samping Guy yang terus melihat ke arahnya dengan penuh minat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel (Rimuru) of The Hero and Children's
FanfictionSetelah merasakan perdamaian selama 100 tahun, Rimuru harus menuruti keinginan Ciel untuk ke masa lalu dan bermain peran sebagai pahlawan. Namun, apakah memang sekadar alasan sepele? Perlahan Rimuru mulai menyadari keanehan-keanehan yang terjadi pad...