Rio–atas permintaan Rimuru mendatangi kerajaan Ingracia yang diduga adiknya terdampar ke sini. Meskipun masih hipotesis Rachel, Rio akan mengeceknya sendiri dan memastikan kebenaran. Jika yang dikatakannya benar, Rio juga tidak akan keberatan mengajar di sana. Tapi Rio juga tidak tahu apakah dia diperbolehkan mengajar atau tidak.
Rio melakukan perjalanan biasa. Sebenarnya ia bisa teleportasi, tapi harus ke tempat yang pernah ia kunjungi atau meminjamkan kemampuan adiknya yang bisa melihat untuk jarak yang cukup jauh.
Rio bisa meminjam skill orang lain asalkan sudah disetujui pemiliknya. Tapi Rio jarang melakukannya. Dia juga percaya diri dengan kemampuan aslinya.
Dari segi penilaian Rio, kerajaan Ingracia sejauh ini mungkin adalah yang paling maju jika dibandingkan dengan Tempest dan Blumund. Setidaknya untuk saat ini. Tempest menunjukkan perkembangan yang pesat, kemungkinan akan mengungguli Ingracia dalam waktu singkat.
Meskipun begitu, Rio masih merasa ketertinggalan. Masih banyak kekurangan. Ingatannya memang kabur tentang dunia sebelumnya yang diyakininya adalah masa depan, tapi jelas beberapa barang tampak belum secanggih yang diketahuinya. Itu jelas kalau dirinya benar-benar datang dari masa depan. Rio yakin adiknya lebih tau kalau perihal barang-barang yang tampak kuno.
Bangunan-bangunan pencakar langit sudah ada. Melihatnya dengan detail, orang bisa tahu kalau yang membuat desainnya adalah arsitek terbaik. Bangunan yang penuh kaca-kaca besar juga ada bersama dengan bangunan berstruktur bata dan kayu.
Di lokasi kastil, ada sebuah danau besar di tengah kota, dan bangunan itu dibangun tepat di tengahnya. Tentu memukau sebagian besar pengunjung.
Masih banyak hal yang bisa dilihatnya, taio tidak punya waktu. Ia harus segera menuju tempat tujuan, kantor pusat Asosiasi Kebebasan.
Harusnya begitu, tapi perutnya berbunyi nyaring. Kelaparan. Dia hampir lupa kalau belum makan seharian. Mengambil makanan buatan Shiro yang disimpan pada Imajinary Space hanya akan mencuri perhatian. Jadi, Rio singgah ke sebuah toko.
Toko itu cukup terkenal. Katanya pemilik toko juga termasuk pengunjung dunia lain dan makanan buatannya sangat memanjakan lidah. Tapi si pemilik toko juga masih mengeluh tentang kurangnya bahan-bahan untuk menciptakan kembali makanan dari dunia lamanya.
Rio hanya membeli beberapa roti dan minuman dingin. Ia makan di sana sambil beristirahat. Di sampingnya ada seorang pria sekitar dua puluh tahunan.
"Sebenarnya ke mana Rachel-san? Rasanya ... dia seperti menghindariku."
Rio samar-samar mendengar gumaman pria itu. Sepertinya dia menyebut nama yang tidak asing di telinga Rio.
"Apa dia pahlawan terpilih Rachel?" Rio menyela. Tampak tidak sopan, tapi Rio tidak bisa menahan diri.
Pria itu mengalihkan perhatiannya. Ia baru sadar ternyata lirihannya di dengar orang lain.
"Apa kau kenal?"
"Ya, kami satu party. Aku petualang, Rio, salam kenal."
"Eh? Ya, Haruto, salam kenal. Ngomong-ngomong, party? Apa Rachel-san butuh itu? Dia sudah jadi Ksatria Suci. Harusnya tak perlu sih."
Haruto mengerutkan dahinya agak bingung, tapi Rio juga tidak kalah bingungnya.
"Ksatria Suci?"
"Ya, di bawah pimpinan Hinata-sama. Kami dari Gereja Suci Barat."
"Ah, maaf. Aku tidak tahu apa itu Gereja Suci Barat, tapi terdengar seperti organisasi yang besar. Tapi yang kubilang itu benar. Sekarang Rachel-san sedang menangani Charrybdis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel (Rimuru) of The Hero and Children's
FanficSetelah merasakan perdamaian selama 100 tahun, Rimuru harus menuruti keinginan Ciel untuk ke masa lalu dan bermain peran sebagai pahlawan. Namun, apakah memang sekadar alasan sepele? Perlahan Rimuru mulai menyadari keanehan-keanehan yang terjadi pad...