"Jadi, untuk apa kau memanggilku ke mari?"
Seorang laki-laki yang duduk dengan tenang, dengan rambut panjangnya pirang platinum, matanya panjang dan sempit. Mata biru itu adalah ciri menonjol dari wajah pahatannya. Kulitnya putih dan kecantikannya bisa menyayangi perempuan.
Dia adalah Raja Iblis Leon Cromwell, yang dikenal dengan iblis platinum atau saber platinum, dan saat ini dia ada di sebuah ruangan khusus yang disiapkan seorang pria berambut panjang kemerahan di hadapannya.
Saat ini Leon ada di wilayah paling beku di dunia ini di mana itulah tempat yang menjadi domain Guy–Raja Iblis Pertama dan Raja Iblis Terkuat.
Karena suatu urusan, dia mengundang Leon datang ke wilayahnya. Leon sudah dianggapnya sebagai teman atau lebih tepatnya orang yang diakuinya.
Sebuah meja es muncul entah dari mana. Rhain meletakkan dua cangkir di atasnya, sedangkan Mizari berdiri di pintu teras. Mereka tidak akan mengganggu pembicaraan tuan mereka, tidak dapat berbicara tanpa izin. Ini bukan hubungan yang setara. Sampai diperintahkan, mereka tidak diizinkan membiarkan emosi mereka ditampilkan di depan umum. Jika bertindak sendiri tanpa diperintahkan, mereka tidak mendapatkan apa-apa selain kematian yang cepat.
Itulah seberapa kuatnya Guy dan itulah sebabnya mereka tidak akan bergerak bahkan jika Leon menyerang Guy. Kekuasaannya mutlak dan mengkhawatirkannya adalah bentuk rasa tidak hormat.
"Ya, seperti yang kau tahu. Walpurgis akan segera hadir. Aku pikir aku harus memintamu untuk hadir, tidak peduli seberapa tidak nyamannya itu."
"Oh? Langka untukmu memaksakan padaku seperti itu."
"Aku tahu. Bahkan jika itu berarti aku berutang budi, aku ingin kau berpatisipasi."
"Kenapa?"
Guy tersenyum, menikmati ini. "Waspada seperti biasa, begitu. Sangat baik. Biarkan aku jelaskan. Tidak biasa bagi Milik mengusulkan Walpurgis untuknya yang tak mau repot itu. Sepertinya Clayman membuatnya marah dan dibunuh. Nama Frey dan Carrion sempat disebut juga, tapi yang lebih penting, Milim ingin membuat perhitungan dengan Ruminas. Itu merepotkan."
Alasan mengapa Guy menganggap akan merepotkan jika Ruminas dihakimi menunjukkan seberapa berpengaruhnya posisi Ruminas yang mengendalikan bagian barat. Kehilangannya akan membuatnya sulit untuk mengatur bagian barat. Belum lagi Kekaisaran Timur jelas menunjukkan pergerakan. Untuk Clayman, Guy sama sekali tak peduli.
"Clayman bertindak terlalu jauh," kata Leon tak peduli. "Dia mencoba mencemarkan nama baikku di setiap ada kesempatan, tapi aku tidak menyangka dia sampai berani membuat Milim marah. Aku tidak begitu peduli dengan Ruminas, tapi kau pasti kerepotan."
Guy menganggu. "Hmm ... aku setuju denganmu. Ini bukan hal kecil untuk Milim, tapi aku tidak suka keseimbangan yang aku buat dihancurkan. Itu akan memberiku lebih banyak pekerjaan."
Leon tak terlalu merespons. Dia diam-diam menghela napas. Sebenarnya dia pun punya masalah tersendiri.
"Leon, sepertinya kau mengkhawatirkan sesuatu. Apakah kau akan pergi?"
"Ya. Aku tidak punya pilihan lain."
"Ah, baiklah. Sebelum itu, aku berharap kita bisa berpelukan di tempat tidur malam ini–"
"Aku tidak tertarik pada pria. Atau pun wanita yang bukan kusukai. Selain itu, manfaat apa kau selalu mencoba merangkulku?"
"Kamu tidak harus mempermasalahkan itu. Jika kau mau, aku dengan senang hati mengambil wujud wanita untukmu ...."
Guy meringkuk untuk pelukan. Leon melihatnya satu mil jauhnya, mengelak dengan indah. Guy jelas memanfaatkan kemampuan dasar iblis yang bisa berganti gender semauanyam. Tapi Leon tidak sudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel (Rimuru) of The Hero and Children's
FanfictionSetelah merasakan perdamaian selama 100 tahun, Rimuru harus menuruti keinginan Ciel untuk ke masa lalu dan bermain peran sebagai pahlawan. Namun, apakah memang sekadar alasan sepele? Perlahan Rimuru mulai menyadari keanehan-keanehan yang terjadi pad...