34. Siapa yang Ingin Bunuh Diablo?

298 26 0
                                    

Sejak ribuan tahun Gereja Suci Barat percaya pada dewa Luminous tanpa tahu kenyataan yang mereka sembah adalah vampire merangkap sebagai Raja Iblis. Sudah sewajarnya mencemaskan identitas aslinya terungkap. Tidak hanya dari kalangan Raja Iblis, bahkan para bawahan dan rakyatnya kelak. Namun, kami menyakinkan tak ada masalah besar dengan itu. Ya, pada akhirnya identitas Ruminas juga akan diketahui.

Karena perkenalan singkat Ruminas, tentu saja menimbulkan keributan di antara bawahan Hinata, tetapi Ruminas mengabaikannya. Dia malah menyerahkan penjelasan lengkap pada Hinata dan kabur untuk menantang Veldora. Ruminas telah mendengar ceritaku dan sepertinya dia juga bersemangat datang ke sini karena hal itu.

"Baiklah, apakah kalian semua mengerti hal itu? Kami benar-benar tidak ada niat menipu kalian semua, tapi aku melakukan itu karena—"

"Hi-Hinata sama .... "

Seseorang ingin menyela, tetapi Hinata mengangkat tangannya tak membiarkan.

"Kami tidak bisa memberitahu kalian sebelumnya karena semakin sedikit orang yang tahu semakin baik. Aku harus menyingkirkan saksi jika berita ini bocor."

Hinata dengan dingin mengatakannya.

"Hehehe, aku Arno tidak akan mudah tertipu. Anda pasti telah diancam oleh Dewa Ruminas–tidak! Raja Iblis Ruminas. Apakah aku salah?"

Ksatria suci yang bernama Arnold langsung mendapatkan tatapan tajam.

Hinata membantah. "Bukankah aku sudah bilang? Ruminas-sama melindungi orang-orang. Itu sebabnya aku memutuskan selama Ruminas-sama melindungi manusia, aku akan mengikutinya. Dengan kata lain, Arno, aku tidak akan membiarkanmu berbicara buruk tentang buruk tentang Ruminas-sama."

Hinata mempelototi Arnold.

"Ah, Hinata. Tidak bisakah kau sedikit melembutkan nadamu? Tingkat penjelasan ini tidak cukup bukan?" Aku di masa ini berusaha jadi penengah, tetapi malah dipelototi balik.

"Bukankah ini bukan urusanmu?"

Dia benar-benar menyeramkan, tetapi kalau dibandingkan dengan Ciel dan Chronoa, Hinata masih kalah menakutkan. Percuma saja kalau mengajak mereka berdebat. Tidak ada kesempatan untuk menang!

Aku dan Chronoa hanya sebagai penyimak. Biarkan mereka berdebat dan nikmati makanan yang disajikan mereka. Lebih bagus sambil menikmati pertarungan Ruminas dan Veldora.

Mereka juga lama kelamaan mengalihkan pandangannya.

Memang aku di masa ini telah membangun penghalang dari skill Raja Perjanjian (Uriel) dengan Absolute Defense untuk mencegah orang-orang di tanah terkena dampak. Tapi wilayah itu terlalu luas. Masih ada kemungkinan menimbulkan korban.

Itu pertarungan tak kalah sengitnya.

Tapi aku tak menduga Chronoa akan mengatakan ini.

"Sepertinya lebih bagus menjodohkan mereka lebih cepat."

Tolong, jangan salahkan aku atas ketidaksopanan menyemprot teh yang ingin kuminum secara sembarang. Apa maksudnya menjodohkan?

Chronoa sepertinya paham dengan reaksiku. Dia menoleh dengan senyum mencurigakan. Aku ingin bertanya, tetapi di sini ramai.

Untuk beberapa saat sebelum kami bisa lanjut ke inti permasalahan, kami menikmati acara ini lebih dulu. Tapi untuk itu diadakan besok.

***

"Tenang saja, segel mereka tidak benar-benar lepas kok."

Aku bilang itu menakutkan!

Takut? Uh, aku tidak menyangka merasakan perasaan itu lagi. Agak aneh ... hm, karena mereka berpotensi membunuhku?

Rachel (Rimuru) of The Hero and Children'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang