"Namjoon.. mau es krim rasa stoberi~"
Suara manja Seokjin berdengung di telinganya melalui sambungan telpon. Mata sepetnya melirik ke jam dinding yg ada di seberang ruang, menunjukan pukul dua belas lebih sepuluh menit. Lebih baik di bandingkan waktu waktu sebelumnya Soekjin mengidam. Meski Namjoon baru saja tertidur pulas setelah lama menyimpan beban berat di pundaknya, dan membuatnya sulit terpejam.
"Tunggu sebentar aku beliin."
Sambungan telpon berakhir. Dia memakai jaket dengan celana trainingnya, keluar kamar lalu naik sepeda menuju minimarket terdekat di ujung blok rumah si mama.
Semua masih sama.
Sejak Namjoon dan pengakuannya kepada keluarga Jimin. Yg berbeda hanyalah, Namjoon bisa tidur nyenyak meskipun malam ini Seokjin mengganggunya dengan minta di belikan eskrim rasa stoberi.
Seokjin belum tau kalo Jimin hamil. Dan Namjoon belum juga mengungkapkan kebenaran agar Seokjin mengerti bahwa dalam waktu dekat ini, dia akan menikah dengan Jimin. Jujur, setelah tau bahwa anak yg ada dalam perut Seokjin adalah hasil dari Jungkook, dia lega. Namun tak menghilangkan rasa khawatir, dan pedulinya terhadap Seokjin dan si jabang bayi. Namjoon masih berusaha jadi orang yg sama, untuk bisa Seokjin mintai tolong.
Sepanjang dia mengayuh sepedanya, otaknya di ajak kembali berfikir. Apa ini saat yg tepat untuk sekalian mengobrol dengan Seokjin soal Jimin dan pernikahannya? Mengingat kemarin Jimin juga sudah mengungkapkannya pada Taehyung.
Ya mungkin ini waktu yg tepat.
.
Saat Namjoon pulang, Seokjin sedang duduk di meja makan dengan semangkuk bimbimbap tuna. Wajahnya tampak sumringah melihat Namjoon dan kantong bergelayut yg ada di tangan Namjoon.
"Laper?" Tanya Namjoon menarik kursi di sebrang Seokjin duduk dan menaruh barang belanjaannya di atas meja.
Seokjin mengangguk, menyuap penuh bimbimbapnya dengan mata yg menelisik isi kantong. Namjoon membukanya satu persatu. Ia membeli banyak eskrim dengan banyak rasa. Karna Namjoon memperhatikan, sejak hamil Seokjin senang sekali dengan es krim. Jadilah inisiatif Namjoon membeli banyak dan akan menyetoknya dalam kulkas.
"Banyak banget?"
"Iya buat stok kamu kalo tengah malem gini pengen eskrim." Dan belanjaan terakhir yg Namjoon keluarkan adalah sedus kaleng beer.
Seokjin mengangkat bahu lalu mengambil eskrim rasa stoberi di atas meja dan langsung melahapnya. Namjoon memindahkan es yg tadi dia keluarkan untuk kembali di masukan kedalam lemari es.
"Makannya abisin!"
"Kenyang."
Dan Namjoon menarik mangkuk bimbimbap Seokjin yg sudah tinggal seperempat, untuk di habiskan. Seokjin terlalu pintar memasak, dan makanan yg di hasilkannya selalu enak. Namjoon tidak bisa menolak makanan buatan Seokjin, walau hanya sesendok.
"Joonie."/"Jinie."
Di saat bersamaan setelah asik menikmati hidangan masing masing, akhirnya mereka bersuara dengan saling memanggil. Mengundang tawa rendah mereka sambil Namjoon membuka sekaleng beernya.
"Submissive First." Kata Namjoon mempersilahkan, lalu menaguk beernya.
"Aku mau jujur satu hal sama kamu. Janji ya, jangan marah sama aku!?" Kata Soekjin mantap.
"Aku mana bisa marah sama kamu sih Jinie." Jawab Namjoon. Dia tidak berbohong kok, bagaimanapun dia kecewa berat setelah tau bahwa anak dalam perut Seokjin adalah milik Jungkook, dia tetap tidak bisa abai pada keadaan Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Mantan Nge-Gebet || [Nammin]
Fanfiction[Complete] Stories ©July2021 ⚠️Attention Please⚠️ BxB; Masih Fanfict School love; 15+ Typo: bahasa campuran Kisah kehidupan seorang Kim Namjoon yg terus di gebet teman sekolahnya bernama Park Jimin, pemuda bertubuh minimalis yg lebih mirip bocah Sd...