9. Mirror

3.1K 346 29
                                    

Halo semua, apa kabar?
Semoga baik-baik aja. Jangan jadi uring-uringan karena termakan jebakannya sendiri seperti Rigel yaa.

Seperti biasa, setelah membaca, tombol VOTE-nya jangan dianggurin ah! 😉

***

Rigel melumat bibir wanita itu dengan rakus dan terburu, seakan-akan waktu untuk mereka hanya tersisa sedikit lagi. Kondisi gelap gulita karena lampu kamar yang dimatikan justru membuat panca inderanya lebih peka.

Ia membelai semua yang terjangkau olehnya dan mencoba memetakan lekuk wanita itu. Semua terasa begitu pas di tangannya.

Ia tak tahu siapa wanita itu, tapi Rigel yakin, dirinya belum pernah menginginkan sesuatu seperti ia menginginkan wanita yang sedang berada di dalam pelukannya ini. Sepanjang hidupnya, ia sudah terbiasa menahan diri. Tetapi malam ini, karena wanita itu, batasan yang selama ini dibuatnya untuk dirinya sendiri rupanya telah mengabur.

Rigel lalu melepaskan bibir wanita itu setelah memberinya satu gigitan kecil. "What kind of girl are you?" desisnya.

"I can be whatever you want ...," desah wanita itu.

Rigel menggeram dan sudah hampir kembali menenggelamkan diri ke dalam rengkuhan wanita itu, namun tubuhnya mendadak kaku saat mendengar wanita itu berkata, "Ini waktu yang tepat kalau lo mau pakai yang glow in the dark."

"A-apa?" Rigel bertanya untuk memastikan ucapan wanita itu.

Halus jemari tangan wanita itu menyusuri rahang lalu merangkum wajahnya. Rigel tersentak saat tiba-tiba kepalanya ditarik dan kemudian, wanita itu berbisik tepat di telinganya. "Kondom ...."

Tiba-tiba saja lampu menyala dan seketika penglihatan Rigel menjadi jelas. Wajah berbentuk oval, mata bulat, hidung bangir, dan bibir yang mungil berisi. Bibir itu melengkungkan senyum lalu berkata dengan nada mengejek, "Gimana? Mau pakai yang glow in the dark?"

Rigel langsung mengenalinya. Wajah dan suara itu ... Itu adalah milik ... Osean Kadra.

Rigel terbangun dari tidurnya dengan jantung yang berdebar karena panik.

Glow in the dark.

Glow in the dark.

Empat kata itu terus berputar dalam kepalanya. Rigel menyumpah sembari kembali merebahkan diri di tempat tidur. Meski AC kamarnya disetel pada suhu paling rendah, sekujur tubuhnya terasa gerah. Dirabanya kaosnya yang basah oleh keringat.

Tak pernah terbersit dalam pikirannya ia bisa memimpikan hal yang tidak-tidak dengan Ose. Ia tak pernah menyukai wanita itu. Jadi ia tak mengerti bagaimana Ose bisa muncul di mimpinya.

Dalam hati, Rigel merasa lega karena itu cuma mimpi. Jika betul terjadi, ia tak bisa membayangkan betapa inkonsistensinya dirinya. Setelah menolak cinta Ose berkali-kali, masa mendadak berubah pikiran tanpa alasan?

Tidak, itu tak boleh terjadi. Ia tak bisa membiarkan wanita itu terus mengacaukan hidupnya.

Ose sudah membuatnya gila. Lihat saja apa yang sudah dilakukan wanita itu sampai ia mengalami mimpi konyol seperti ini!

Glow in the dark.

Brengsek.

Rigel tak lagi bisa memejamkan mata sampai pagi.

***

Ada keheningan sejenak yang menggantung di udara sebelum akhirnya terdengar ledakan tawa di salah satu meja sebuah restoran di samping gedung Buwana Tower.

Catch The Devil [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang