14. Lost Stars

3.1K 322 36
                                    

Kabarnya varian omicron udah masuk Indonesia ya? 😢

Stay safe ya semua, jangan lupa masker dan hand sanitizer selalu.

Sehat-sehat terus biar kita bisa ketemu lagi di sini 💗

***

"Gel, Jena minta dijemput di tempat karaoke, nih. Tadinya gue udah janji mau jemput dia, tapi ternyata nggak bisa karena produser gue barusan ngasih tahu kalau sedang dalam perjalanan ke sini."

Rigel yang semula sedang membaca, meletakkan bukunya ke pangkuan dan menatap Leon. "Udah selesai karaokenya?"

"Udah, katanya." Leon mengetikkan sesuatu di layar ponselnya. Sepertinya membalas pesan dari Jena.

Hari ini RUPS di kantor yang membuat kesibukan meningkat tajam selama berhari-hari lalu, akhirnya selesai. Acara itu berlangsung dengan baik, dan demi melepaskan beban pekerjaan, semua divisi sepakat merayakannya dengan berkaraoke bersama.

Rigel yang memang tak ingin ikut acara tersebut, tadinya memutuskan hendak pulang saja ke rumah, tapi kini akhirnya berakhir dengan menemani Leon yang juga tak ikut ke tempat karaoke karena harus bekerja di studionya.

Leon Ares Prayoga, sahabatnya, yang menjabat sebagai IT Manager di Buwana Group, juga merupakan seorang music arranger yang sedang naik daun. Maka jangan heran jika pria itu mempunyai kesibukan lebih dari dirinya dan Jena.

 Maka jangan heran jika pria itu mempunyai kesibukan lebih dari dirinya dan Jena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rigel termenung di kursinya. Sudah beberapa hari ini sejak ciumannya dengan Ose, ia menghindari berinteraksi dengan wanita itu.

Sulit memang, mengingat mereka tinggal dalam satu rumah. Tapi mau bagaimana lagi, ia merasa belum siap jika harus menjelaskan alasan dari perbuatannya di malam itu pada Ose.

"Lo bisa jemput Jena? Nggak buru-buru pulang, kan? Ibu lo sama siapa di rumah?" tanya Leon. Matanya melirik Rigel yang masih belum juga beranjak dari tempatnya duduk.

"Nggak. Lagi ada orang yang nemenin Ibu gue," jawab Rigel singkat tanpa menyebutkan bahwa Ose lah orang yang ia maksud. Ia memang belum mengatakan pada Leon dan Jena jika Ose tinggal di rumahnya untuk sementara.

Leon tak bertanya lebih lanjut. Dari nada suara sahabatnya itu, ia tahu bahwa pertanyaan yang diajukannya barusan terasa sensitif bagi Rigel. "Nanti bilangin ke Jena, sorry, gue nggak bisa jemput karena ada meeting dadakan sama produser," pesannya.

"Oke!" Akhirnya Rigel menyambar kunci mobil di samping rak gantung tempatnya berdiri. Ia baru saja hendak turun ke lantai satu, ketika didengarnya teriakan Leon lagi.

"Gel!"

"Apa?"

"Ti-ati!"

"Gue apa mobilnya yang lo doain?"

Catch The Devil [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang