31. One Step Closer 1. 1

3K 269 24
                                    

Saat ini Ose sedang turut berperang bersama Shrek melawan para penculik Puteri Fiona.

"Ose! Ose!"

Siapa yang memanggilnya? Tak tahukah bahwa sekarang ia sedang tak bisa diganggu? Ia sedang sibuk bertaruh nyawa!

Ose berguling untuk mengambil pedang yang tergeletak di tanah, lalu melompat menyerang salah satu dari kawanan penculik.

Trang! Trang!

Pedangnya beradu dengan pedang musuh hingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring.

"Ose!"

Bisa diam tidak, sih? Hampir saja ia terkena bogem lawannya.

Dengan lincah, Ose berkelit menghindar. Ia melihat Shrek yang berada tak jauh darinya sedang melepaskan ikatan tangan Puteri Fiona.

Bagus! Sebentar lagi misi mereka akan berhasil.

"Ose!"

AH! Ia lengah. Kakinya tergelincir karena menginjak rumput basah hingga tubuhnya jatuh terjengkang.

Sang musuh kini memerangkap tubuhnya di atasnya. Bagaimana ini? Apakah ini akhir hidupnya? Tidak! Ia tak mau mati konyol!

Tapi ... ini aneh. Kenapa tubuhnya mendadak jadi kaku begini?

Wajah sang musuh semakin mendekat.

Ose mengernyit. Tunggu. Kenapa musuhnya terus saja mendekat? Jangan bilang kalau ia mau dicium?

Sontak Ose membekap mulut dengan kedua tangannya.

Ini tidak boleh terjadi! Hanya Rigel satu-satunya yang boleh menciumnya!

Saat jarak bibir mereka hanya tinggal beberapa centimeter, Ose menjerit kuat-kuat.

"Rigel! Toloooooonnnggg!!"

"OSE!"

Ose membuka mata lebar.

Di mana Shrek? Di mana Fiona? Di mana musuhnya?

Ia menoleh ke kanan dan kiri dengan panik.

Tapi ia tak menemukan Shrek, Fiona, maupun musuhnya. Yang pertama kali dilihatnya adalah wajah Rigel yang sedang menatapnya muram.

"Lo mimpi buruk?" tanya pria itu.

"Kita di ma ... na?" tanya Ose terbata-bata. Napasnya memburu, seakan-akan baru saja berlari jarak jauh.

"Di kamar gue. Lupa?"

Ose mengerang lalu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Ia baru ingat kalau semalam ia tidur bersama Rigel. Oh, ini tidak bagus. Apakah ia meneteskan air liur selama tidurnya? Atau jangan-jangan, ada kotoran di kelopak matanya?

"Tidur lo gelisah. Kenapa?"

Ose hanya diam tak menjawab. Bagaimana mungkin ia mengatakan bahwa alasan gelisah dalam tidurnya dikarenakan mimpinya yang sedang berusaha membebaskan Puteri Fiona?

Ia sendiri tak mengerti mengapa ia mau bersusah payah membantu Shrek di mimpinya. Kenal saja tidak dengan Puteri Hijau itu.

Ose memutar otaknya.

Berpikir, Osean Kadra.

Cepat. Lo harus bisa memberikan alasan yang masuk akal sehingga tidak menjatuhkan harga diri lo di depan Rigel.

Matanya melihat sekeliling hingga ia melihat layar TV yang sedang menyiarkan tentang kehidupan kura-kura di saluran National Geographic.

"Umm ..., itu ... gue tadi mimpi lagi ikut misi penyelamatan kura-kura yang diculik di kapal penyelundup sama komunitas peduli lingkungan." Ose berusaha terlihat meyakinkan saat memberikan alasan. Ia tak bisa memikirkan alasan yang lebih baik dari ini. Toh, kura-kura dan Fiona sama-sama berwarna hijau. Dia tak sepenuhnya berbohong, kan?

Catch The Devil [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang