Catch The Devil [COMPLETED]

8. Toy Story 1. 2

Psssstttt, siapa yang penasaran, kehebohan apa lagi ya,
yang ditimbulkan #RiSean kali ini?

Yuk cus setelah baca jangan lupa panaskan lapak ini dengan VOTE dan KOMEN 🔥

***

Setelah mendapatkan semua yang hendak dibelinya, sembari mengantri di depan kasir, Ose memeriksa ulang daftar belanjaan yang ia dapat dari Ibu.

Kecap, saos tomat, tepung terigu, garam, gula, deterjen, sabun cuci piring. Sip. Sudah lengkap semua.

Barang-barang keperluannya juga sudah dimasukkannya ke keranjang belanjaan.

Tinggal ....

Ose melirik ke arah Rigel yang sedang melihat-lihat minuman di lemari pendingin.

Gosh, he looks so pure and innocent like a baby.

Sulit dipercaya itu adalah pria yang sama dengan pria yang meremehkannya barusan.

Ose mendengus kesal.

Lo udah menantang orang yang salah, Rigel!

Ia kemudian meletakkan keranjang belanjanya ke atas meja kasir begitu gilirannya tiba.

"Ada tambahan lagi, Kak?" tanya pegawai pria yang bertugas sebagai kasir begitu selesai memindai semua barang belanjaan Ose menggunakan alat pemindai.

"Ada, Mas." Ose mengambil dua kotak kecil dari rak yang berada di samping kasir. "Saya mau tambah ini, tapi mau tanya dulu, di antara dua ini bedanya apa ya?" tanyanya sambil menyodorkan dua kotak itu ke kasir.

"Hah?" Mendapat pertanyaan yang tak disangka-sangka dari Ose, pegawai itu hanya bisa melongo. Dengan gerakan yang kaku seperti robot ia kemudian melihat ke arah dua kotak kecil berwarna cerah yang dipegang Ose.

"Y-yang ini, Kak?" Pegawai itu bertanya lagi seolah-olah memastikan bahwa Ose tak salah memberi pertanyaan.

"Iya." Ose tersenyum meyakinkan. "Yang itu. Bedanya apa?"

"Ehem. Ini ... ini ... k-k-kondom, Kak," jawab pegawai itu terbata-bata.

"Saya juga tahu itu kondom. Yang saya tanyakan, apa beda kondom yang satu dengan kondom yang lainnya?" Saat pegawai itu belum juga menjawab, dengan tak sabar Ose meletakkan dua kotak yang semula dipegangnya ke meja kasir, lalu mengetuk salah satunya. "Yang ini dulu, deh. Yang ini kondom jenis apa? Tolong jelaskan."

Pegawai itu berdehem karena gugup. Matanya bergerak-gerak cepat, berusaha membaca deretan tulisan kecil pada kemasan kondom di meja. "Mmhh ... yang ini ... flavoured k-kondom. Jadi, uhuk ...."

"Jadii? Jadi apa, Maaas?" Ose melebarkan matanya menanti jawaban.

"Emm, jadi ... ini ada rasanya ... yang ini ... ra-rasa strawbery ...."