Anu ... ini agak 🔞 ya, heheheee 🙏
***
Rigel menarik cardlock yang barusan ditempelnya pada kunci pintu kamar hotelnya, lalu mendorong gagang pintu itu.
Masih menggenggam tangan Ose, ia memasuki kamarnya.
Sepanjang perjalanan kembali ke hotel menggunakan taksi tadi, ia dan Ose hanya bergenggaman tangan, tak saling bicara.
Rigel melepaskan tangannya dari tangan Ose lalu memandang wajah wanita itu. Pandangan matanya melembut. "Maaf tadi gue udah maksa lo ninggalin temen-temen lo. Tangan lo sakit ngg-"
Belum selesai Rigel bicara, Ose tiba-tiba memotongnya, "Maksud lo apa bilang kalau gue ini punya lo?" Kedua tangannya meraih kerah kemeja Rigel. "Lo suka sama gue?"
Sekali lagi, Rigel tak mampu menjawab.
"Kenapa lo nggak mau pacaran sama gue? Apa karena perbedaan umur? Gue rasa sembilan tahun bukanlah perbedaan yang besar. Lo dan gue sama-sama di umur yang legal."
"Bukan karena itu."
"Lalu apa masalahnya? Gue ini bukan barang. Jangan perlakukan gue seenaknya, Gel."
"Lo memang bukan barang." Tangan Rigel menggenggam kedua tangan Ose yang berada di kerah kemejanya dan melepaskannya.
"Jadi hubungan kita ini apa?"
Baru saja Ose selesai bertanya, Rigel mengusapkan bibirnya ke bibir Ose sekilas dan Ose mendongak untuk menerimanya.
Untuk sesaat, gairah melanda Ose dan ia ingin takluk pada kecupan itu, tapi ia belum mendapatkan jawaban dari pertanyaannya. Ia menarik wajahnya dan menatap Rigel penuh antisipasi.
Seakan mengerti, Rigel lalu berusaha menjelaskan, "Gue belum tahu hubungan kita ini apa ...." Rigel menelan ludahnya dengan susah payah. "Mungkin gue suka sama lo, tapi gue juga nggak yakin, yang gue rasakan ke elo ini rasa suka atau bukan. Jadi gue masih berusaha mengenali perasaan gue ...." Ia terhenti lagi. "Kalau lo mau nunggu gue sebentar lagi, sampai gue bener-bener tahu apa yang gue rasain ...." Akhirnya Rigel terdiam, karena ia sendiri pun tak tahu apa yang sebenarnya ingin ia katakan.
Ini sungguhlah rumit.
Lebih mudah baginya untuk menganalisa perasaan orang lain dibandingkan perasaannya sendiri.
"Kalau itu sulit, nggak usah lo terusin. Gue udah ngerti maksud lo," sahut Ose tenang.
Rigel bahkan tak mampu mengedipkan mata saat mendengar ucapan itu. Ia tak percaya ia bisa sebegini tidak berdaya di depan seorang wanita.
***
Bulan di langit sangat cantik. Purnama yang merah, atau blood moon, sebutannya dari ilmu astronomi. Ose sempat melihatnya dari balik jendela taksi.
Indah dan memikat.
Seperti mata pria yang kini sedang berhadapan dengan Ose.
"Tapi kalau lo belum yakin sama perasaan lo seperti kata lo tadi, kenapa lo cium gue?" tuntut Ose pada Rigel yang terus saja menatapnya tak berkedip.
Seakan tak ingin perasaannya terbaca, Rigel memalingkan muka. "Apa maksud lo? Yang tadi itu bukan ciuman, tapi cuma kecupan," kelitnya.
Kali ini Ose mengejutkan Rigel. Dengan berani, kedua tangan wanita itu merangkum rahang Rigel.
"Lo bener, Gel. Yang tadi itu bukan ciuman. Ciuman itu harusnya begini."
Sebelum Rigel sempat memproses apa yang dikatakan Ose, wanita itu sudah melumat bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch The Devil [COMPLETED]
Romance- Reading List Dangerous Love Bulan April 2022 oleh @WattpadRomanceID Spin off dari CAT FIGHT | dapat dibaca terpisah FOLLOW first because it's free. ❌ YANG PLAGIAT AKAN SAYA PERKARAKAN ❌ RiSean Series - ROMANTIC COMEDY, METROPOP TW // Adult Romanc...