Part 12

16.2K 595 1
                                    

Hari terus berlalu kini satu bulan sudah usia pernikahan farsya dan gibran dan selama itu pula hubungan mereka masih sama seperti awal dan belum ada perubahan sama sekali terutama sikap gibran yang masih saja cuek dan dingin kepadanya rasanya disini hanya farsya yang berusaha berjuang sendiri untuk pernikahan mereka dan dia pun tidak tau apakah bisa terus berjuang apakah harus menyerah nantinya karena dia juga hanya manusia biasa yang bisa lelah kapan saja kala usahanya sia² dan tidak dihargai

Hueekk Hueekk

kini farsya sedang muntah² setiap bangun tidur, memang sudah beberapa minggu terakhir ini dia sering merasakan gejala pusing dan mual² dia tidak begitu bodoh untuk hal ini dia tau apa penyebabnya apalagi setelah kejadian "itu" dia belum pernah lagi datang bulan namun dia tidak mau berharap sebelum memastikan kebenarannya, rencana nya dia akan memeriksanya sekarang setelah pulang dari kampus nanti

"kamu kenapa?". ujar gibran bertanya sambil menghampiri istrinya saat mendengar suara muntah seseorang dipagi hari

"mungkin masuk angin mas". jawab farsya

"sesering itu hampir tiap pagi". ujar gibran sedikit bingung sedangkan farsya hanya tersenyum saja

"yaudah mas mandi aja,asya mau siapin sarapan dulu ". ujar farsya sambil berjalan keluar namun saat akan keluar kepalanya terasa sangat pusing dan dia pun mulai kehilangan pandangannya

Bruk

"asya". ujar gibran saat istrinya jatuh pingsan dia pun langsung menggendong nya dan meletakannya di kasur lalu menelpon dokter keluarganya

tak butuh waktu lama dokter pun sudah datang dan kini sedang memeriksa farsya

"eughh shhh". lenguh farsya saat sudah sadar sambil memegang kepalanya yang terasa sangat pusing dan saat dia membuka mata ternyata sudah ada dokter dan suaminya yang sedang melihatnya

"bagaimana sayang keadaan kamu,apa yang dirasain sebelumnya?". tanya dokter amel dia adalah dokter keluarga nya gibran juga lebih tepatnya dia adalah tante nya gibran

"sudah lumayan baik tante,hanya saja kepala asya sangat pusing dan tadi juga sempat muntah". jawab nya

"lebih tepatnya sering muntah". sahut gibran

"syukurlah kamu harus banyak² istirahat ya sayang,dan sepertinya yang kamu rasakan saat ini adalah tanda² orang hamil". ujar nya sambil tersenyum

"ma-maksud tante asya". ujar nya sambil menggantungkan ucapannya

"iya sayang kamu saat ini sepertinya sedang hamil,tapi untuk memastikan kamu bisa coba tes pakai ini". jawab dokter amel sambil menyerahkan alat tes kehamilan kepada farsya ,farsya pun menerimanya dengan ragu

"ayo sayang dicoba dulu". lanjutnya farsya pun hanya mengangguk dan mulai berjalan menuju kamar mandi

setelah hampir 15 menit menunggu kini farsya keluar dengan memegang alat tersebut lalu menyerahkannya kepada dokter amel

"alhamdulillah sayang ternyata dugaan tante benar,tante ikut bahagia". ujarnya bahagia sedangkan farsya hanya diam sambil menatap kosong kedepan ternyata apa yang dia pikirkan selama ini benar apa gibran akan menerima anak nya itu bahkan untuk pernikahan mereka saja gibran belum bisa menerima nya dan sekarang harus ada malaikat kecil yang tidak bersalah ini disaat keadaannya masih sama seperti semula, tapi dia bersyukur setidak nya ada penyemangat baginya untuk terus menghadapi semuanya

gibran pun sama hanya diam saja terkejut mendengar kabar ini, apa yang harus dia lakukan kedepannya ternyata perbuatan bejat nya sebulan yang lalu membuahkan hasil, lalu bagaimana dengan aurel pacarnya yang sudah memintanya untuk segera dinikahi oleh nya

"selamat ya untuk kalian berdua,tapi untuk memastikan lebih lanjut kamu bisa datang langsung kedokter kandungan ya sayang". ujar dokter amel memecahkan heneningan diantara mereka

"pokoknya kamu jangan terlalu kecapean ya,jaga kesehatan dan jangan lupa makan makanan yang begizi,nanti tante siapkan vitamin buat kamu ya". ujar nya kepada farsya

"iya tan". jawab farsya sambil tersenyum

"yaudah tante pamit sekarang ya masih ada pasien di rs kalo ada apa² kamu kabarin tante aja ya". ujar nya yang hanya dibalas anggukan oleh farsya

"ayo tan biar gibran antar". ujar gibran

"iya,tante pamit ya sayang ". ujar nya kemudian pergi keluar dari kamar mereka dengan diantar oleh gibran

selesas kepergian suami dan tante nya farsya pun langsung meraba perut nya yang masih datar dengan perasaan yang sangat terharu di dalam perut nya saat ini ada malaikat kecil yang akan menemani dan menjadi penyemangat baginya di saat suaminya tidak pernah peduli terhadapnya dan tidak mengharapkan kehadirannya

"sehat² di dalam sayang,bunda sayang sama kamu,kamu penyemangat hidup bunda apapun yang terjadi kedepannya bunda janji akan terus menjaga kamu". ujar nya sambil mengelus perut nya tanpa dia sadari gibran melihat apa yang dia lakukan namun dia tidak berniat untuk masuk setelah dirasa istrinya itu hanya diam saja sambil melamun dia pun memutuskan untuk masuk ke kamar menghampiri istrinya

"ah asya lupa harus siapin sarapan maaf mas". ujar farsya saat suaminya datang menghampirinya dan hanya diam saja sambil berdiri

"tidak perlu saya bisa sarapan dikantor". ujar gibram kemudian dia pun langsung pergi berjalan menuju kamar mandi melihat itu farsya sedih dia tau pasti suaminya itu tidak suka dengan kehadiran anak mereka yang makin mempersulit bagi hubungan nya dengan aurel pacarnya

ya farsya pernah mendengar percakapan kedua nya saat dia tidak sengaja terbangun dan suaminya itu sedang telponan dengan aurel yang memintanya untuk segera dinikahi dan yang membuatnya sedih yaitu saat suaminya bilang untuk menunggu sampai 1 tahun setelah itu dia akan menceraikannya, namun farsya hanya bersikap biasa saja seolah² dia tidak tau karena untuk mengingatnya saja sudah membuatnya sedih dan farsya hanya bisa diam saja sambil menunggu bagaimana kedepannya jika memang suaminya benar² tidak menginginkan mereka dan lebih memilih melepaskan mereka farsya hanya bisa pasrah dan menerima nya mau bagaimana lagi

"kenapa sesakit ini yaallah". ujarnya kala mengingat itu dan tanpa terasa air matanya pun mengalir begitu saja

Clekk

mendengar suara pintu terbuka farsya pun langsung menghapus air mata nya lalu dia hanya diam sambil melihat pergerakan suaminya yang sedang sibuk bersiap untuk ke kantor

"mas beneran gak mau sarapan dulu?". ujar farsya bertanya saat suaminya sudah selesai bersiap

"hmm saya berangkat". jawabnya kemudian langsung pergi keluar dari kamar begitu saja

melihat kepergian suaminya yang bahkan tidak melihat kerahnya membuatnya kembali meneteskan air matanya segitu tidak menginginkan kehadirannya dan calon anaknya kah gibran disaat ada kabar bahagia ini dia malah bersedih karena suaminya sendiri tidak bahagia dengan kabar ini

"Hisk umi apa asya bisa terus bertahan hisk hisk , yaallah kenapa sesakit ini". ujar nya sambil terus menangis

"hah bismilah asya kamu harus kuat demi anak kamu,kita berjuang sama² ya sayang sampai waktu nya tiba ". ujar asya sambil menghapus air matanya dan mengelus sayang perutnya yang masih datar

"mending sekarang aku siap² untuk ke kampus". lanjutnya kemudian dia pun masuk ke dalam kamar mandi untuk bersiap pergi ke kampus karena hari sudah mulai siang



:
:
:
:
:
:
:
:
To Be Continued

DEAR FARSYA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang