Part 22

18.7K 593 1
                                    

1 bulan sudah farsya meninggalkan keluarga beserta suami nya,setelah kepergian farsya keadaan gibran sungguh kacau bahkan keadaannya sampai drop belakangan ini tubuhnya yang sedikit kurus setelah kepergian istrinya itu gibran baru jika selama ini dia sudah mulai menyayangi istrinya itu,bahkan tidak bisa hidup tanpa nya karena ternyata yang dia butuhin itu farsya bukan lah aurel

dan mengenai keluarga nya mereka sudah memaafkan gibran karena melihat kesungguhan dari putra mereka dan melihat jelas penyesalan yang dialami oleh gibran sampai² keadaan nya itu drop,begitu pun dengan keluarga farsya mereka pun memaafkan nya walaupun sedikit kecewa namun alangkah baiknya mereka memberi gibran kesempatan kedua dan mereka sama² sesang berusaha mencari dimana keberadaan farsya selama ini

gibran kini sedang telponan dengan orang suruhannya itu "kalian ini bisa kerja tidak hah,kenapa masih belum bisa menemukan keberadaan istri saya dasar tidak becus saya tidak mau tahu terus cari istri saya sampai ketemu". ujar nya sambil emosi

Tut

"Arghhhh". teriaknya setelah memutuskan telponnya dan melempar barang² yang ada di dekatnya

"astagfirullah nak apa yang kamu lakukan hah". ujar mamah nya langsung datang ke kamar putra nya itu ya memang setelah farsya pergi gibran tinggal dirumah mamah nya atas perintah mamahnya itu

"mereka tidak becus mah farsya masih belum ketemu maafkan gibran mah hiks". ujarnya sambil menangis

karena tidak tega mamah nya pun memeluknya " kamu tenang dulu jangan begini kamu harus semangat cepat atau lambat farsya akan ketemu pasti percaya sama mamah". ujar sang mamah menenangkan

memang setelah kejadian itu gibran lebih sering terbawa emosi dan teriak² jika ada kesalahan ataupun kegagalannya dalam mencari keberadaan farsya

"mending sekarang kamu istirahat ya sayang ayo mamah bantu". ujar sang mamah kemudian membantu gibran untuk beristirahat

setelah dirasa gibran sudah mulai tenang mamah nya pun meninggalkan gibran dikamar untuk beristirahat

sedangkan dilain tempat keluarga farsya pun tak mau tinggal diam dan terus berusaha mencari keberadaan putri mereka

" bagaimana abi apa sudah ada tanda² keberadaan farsya ?". ujar umi bertanya

"belum umi maaf kan abi,umi tenang aja abi akan terus berusaha". jawabnya membuat istrinya itu kembali menangis dan dia pun langsung memeluknya

"bagaimana umi bisa tenang abi farsya putri kita satu² nya pergi ntah kemana dan dalam keadaan mengandung itu pasti sulit abi bahkan kita tidak tau dimana dia sekarang,sedang apa,apa dia baik² saja atau...". ujarnya menggantungkan ucapannya

"sutt umi gaboleh berfikiran seperti itu ,putri kita anak yang hebat dia pasti baik² saja,lebih baik kita berdoa agar dimana pun keberadaannya selalu dilindungi oleh allah amin". ujar abinya menenangkan

"amin yaallah". sahutnya

jujur abi ilham juga mengkhawatir kan putri nya namun dia harus berusaha terlihat baik² saja tanpa menunjukan kehawatiran yang mendalam dia tidak mau istrinya ikut khawatir dan malah membuat keadaannya drop nanti

***

sedangkan dilain tempat farsya kini sedang beristirahat karena setelah pergi meninggalkan semua keluarganya dan suaminya ah mungkin lebih tepatnya mantan suaminya karena dia yakin gibran tidak akan menyianyiakan kesempatan nya untuk bersatu dengan aurel setelah kepergiannya hm kembali ke topik setelah pergi jauh dia bahkan lebih sering mengalami muntah mungkin anaknya juga sedih harus berpisah dengan sang ayang namun mau bagaimana lagi

"assalamuallaikum nak bagaimana keadaan kamu apa sudah lebih baik?". ujar seorang wanita bertanya

"waalaikumsallam umi alhamdulillah asya sudah lebih baik ". jawabnya

"alhamdulillah,kamu harus banyak istirahat sayang jangan kecapean yaa ". ujar nya

"iya umi siap maaf ya asya cuma bisa merepotkan umi ". ujar nya tidak enak

"kamu ini apasih sayang justru umi senang karena keberadaan kamu membuat umi ada temannya dan tidak sendirian". jawabnya

"sekali lagi terima kasih umi". ujarnya

"sama² sayang,yasudah umi turun ke bawah dulu ya umi mau masak buat sarapan kamu istirahat aja ya". ujar nya

"iya umi maaf ya asya ngak bisa bantuin umi". ujar nya

"iya sayang gpp yaudah umi keluar ya". ujarnya sambil tersenyum dan farsya pun mengangguk dan membalas senyumannya 

Farsya bersyukur dia di pertemukan dengan umi rumi wanita yang sangat baik dan sudah dia anggap seperti orang tua nya
ya setelah memutuskan pergi dia mengalami sedikit kejadian barang² ya di rampok dan kemudian dia di pertemukan dengan umi rumi yang membantunya dan mengajaknya untuk ikut kerumah nya karena dia juga hanya tinggal sendiri sedangkan farsya ntah kenapa dia merasa prihatin dimasa tua nya umi rumi harus tinggal sendiri sebatang kara dan akhirnya dia pun memutuskan untuk meng iyakan permintaan nya dan sampai sekarang 1 bulan sudah dia bersama umi rumi wanita itu sudah sangat baik dan menjaganya dengan sangat baik menyayanginya seperti anaknya sendiri farsya pun merasa sangat beruntung di pertemukan dengan wanita sebaik umi rumi yang sudah seperti umi nya sendiri

"asya kangen umi sama abi maafkan asya umi hiks". ujarnya teringat dengan umi nya

"loh sayang kamu kenapa nangis nak?". ujar umi rumi saat melihat farsya sedang menangis saat dia memasuki kamar nya

"ah umi gpp,asya hanya teringat dengan umi dan abi disana asya kangen sama mereka". jawabnya sambil teesenyum

"asya boleh peluk umi". ujarnya bertanya

"tentu boleh sayang sini". jawab umi nya sambil tersenyum dan merentangkan tangannya dan farsya pun langsung memeluknya

"kamu sabar ya sayang apa kamu mau menemui mereka". ujar nya

"hm ngak umi asya mau menenagkan diri dulu sampai asya benar² sudah merelakan semuanya asya takut jika kembali kesana sekarang dan asya bertemu lagi dengan mas gibran asya jadi susah buat melupakan nya umi". jawabnya

"yaudah apapun keputusan kamu umi dukung ". ujar nya

"hm umi insyaallah asya ingin lebih menutup diri asya seperti umi dengan menggunakan niqab bantu asya umi". ujar nya ya memang umi rumi selalu memakai niqab

"masyaallah sayang umi seneng dengan keputusan kamu insyaallah umi akan bantu semoga kamu tetap istiqomah ya sayang". ujar umi rumi

"aminn insyaallah terimakasih umi". jawabnya kemudian dia pun memeluk umi rumi

"yaudah lebih baik sekarang kita sarapan terus kita ke toko bunga umi mau nak biar kamu merasa lebih fres dan tidak merasa sumpek karena harus di kamar terus". uhar nya

farsya pun mengangguk setuju "iya umi asya mau". jawabnya sambil tersenyum

"yaudah ayo umi bantu". ujarnya kemudian mereka pun turun kebawah dengan farsya dibantu oleh umi rumi karena merasa masih sedikit lemes karena sesari tadi pagi harus muntah²



:
:
:
:
:
:
:
:
To Be Continued

DEAR FARSYA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang