Dua minggu sudah dikediaman farsya dan gibran dihantui oleh teror itu namun alhamdulillah 3 hari belakangan ini sampai sekarang tidak ada lagi teror yang datang kerumahnya terakhir kali yaitu saat ada pesan masuk ke handphone farsya yang mengatakan "bahwa itu baru permulaan tunggu saja tanggal mainnya" hal itu membuat gibran semakin memperketat penjagaan sekitar rumah nya dia tidak ingin ada hal yang tidak diinginkan terjadi kepada anak dan istrinya
Farsya menghela nafas melihat kelakuan suami nya yang tidak mau melepaskan pelukannya sejak tadi suaminya itu tidak pernah melepaskan pelukannya memang setelah kejadian teror itu sifat nya berubah menjadi sangat posesif terhadap anak dan istrinya itu sampai² setiap akan berangkat kerja selalu saja ada drama dimana dia harus selalu membujuk suaminya untuk berangkat ke kantor karena sang suami selalu memberikan alasan bahwa dia tidak ingin meninggalkan mereka dirumah sendiri padahal sudah sangat banyak penjaga yang mengawasi rumah mereka
"mas kamu bisa kesiangan nanti ke kantor nya" uhar nya untuk yang kesekian kali mengingatkan
"yang aku ngak ke kantor deh hari ini yaa aku mau jaga kalian aja ". jawabnya
"mas jangan gitu dong kamu harus ke kantor kamu tenang aja kita gabakal kenapa² mas kamu lihat kan bahkan untuk penjagaan rumah kita aja sampai ke setiap sudut loh kamu suruh orang itu udah cukup jagain aku sama ken". jelasnya
"tapi tetep aja aku ngak tenang walaupun mereka jagain rumah". ujarnya lagi
"mas insyaallah kita aman kalo kyk gini terus gmna sama kerjaan kamu nanti malah numpuk kamu juga kan ceo nya harus ngasih contoh yang baik bedain urusan pribadi sama urusan kantor yaa mass ". jelasnya lagi
gibran menghela nafas memang jika sudah seperti ini istrinya tidak akan mau kalah dan mau ngak mau dia harus menurut "yaudah tapi kamu jangan keluar rumah,kunci semua pintu jangan biarin yang lain masuk harus jaga diri baik² sampai aku pulang oke". ujarnya
farsya tersenyum "oke siap mas suami hehe sayang deh". jawabnya
Cup
dan dia pun mencium bibir suaminya singkat
gibran terkekeh melihat tingkah istrinya "nakal ya". ujarnya
"hehe udah cepet kamu mandi aku siapin keperluan kamu dulu". ujarnya kemudian bergegas bangun
"iya sayang". jawabnya kemudian pergi menuju kamar mandi namun dia menyempatkan mencium kening istrinya terlebih dahulu
farsya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah suaminya kemudian dia pun menyiapkan pakaian suaminya
Ting
suara pesan masuk ke handpone nya karena sudah selesai menyiapkan pqkaian suaminya dia pun langsung saja melihat siapa yang mengirimnya pesan pagi² seperti ini
+62xxxxxxxxxx
Bersiaplah sebentar lagi pertunjukan akan segera dimulai
Deg
raut wajah farsya tiba² saja berubah " yaallah maksudnya apa ini,lindungi selalu keluarga hamba yaallah". ujar nya lirih
Clekk
mendengar suara pintu terbuka farsya pun buru² menyimpan hp nya dan berusaha bersikap biasa saja
melihat istrinya diam saja gibran pun menghampiri nya " sayang kamu kenapa?". tanya nya
sedangkan farsya malah melamun "aku gaboleh bilang sama mas gibran aku gamau dia kehilangan fokus nya dan malah gajadi ke kantor ". ujarnya dalam hati
"sayang hei ko malah melamun knpa hm?". tanya nya ulang saat sang istri tak kunjung menjawabnya
"ah h-hah iya mas ah iya aku gapapa". jawabnya sedikit gugup
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR FARSYA [End]
General Fiction[ HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] Menceritakan tentang kehidupan seorang gadis muslimah yang harus berubah dalam sekejap karena suatu kejadian yang tak pernah terbayangkan oleh nya Menikah dengan seorang lelaki yang merupakan kakak da...