Part 38

11.2K 381 8
                                    

"Arghhh". teriaknya saat tangannya ditahan begitu kuat oleh farsya

"heh lo semua diem aja bantuin gua pegangin ini cewe". ujar aurel meminta bantuan

mendengar itu farsya langsung menjauh dan melepaskan tangan aurel

"stop jangan sentuh saya". ujar farsya namun tidak didengar oleh orang² itu

"bagus iket dia di kursi". ujar aurel dan farsya pun diikat oleh anak buah nya di kusri

"lo gaakan bisa main² sama gua haha gua pastiin hidup lo berakhir saat ini juga". ujarnya kemudian dia pun mengeluarkan pistol dari kantong bajunya

sedangkan farsya diam terkejut apa yang akan dilakukan aurel " yallah bantu hamba yaallah,mas gibran bantu aku mas ". ujarnya dalam hati

"gausah takut oh atau lo berdoa ya biar kematian lo di permudah". ujarnya

"astagfirullah aurel sadar apa yang kamu lakukan kamu sedang dipengaruhi oleh setan aurel". ujar farsya

"gausah sok ceramah deh lo enek gua denger nya". ujarnya kemudian dia pun mendekat kearahnya

"STOP". teriak seseorang

"mas gibran ". lirih farsya

"lo semua serang dia". perintah aurel dan terjadilah perkelahian antara gibran melawan ke 5 anak buahnya itu

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

dan mereka semua akhirnya kalah

"gi-gibran jangan mendekat apa yang kamu lakuin disini?". ujar aurell bertanya

"harusnya saya yang tanya sama kamu ngapain kamu dirumah saya dan kenapa kamu mau celakain ostri saya". tanya nya emosi

"aku lakuin ini karena aku sayang sama kamu gib aku mau kita kyk dulu lagi". jawabnya

"sadar sampai kapan pun saya hanya mencintai istri saya dan kamu saya benci sama kamu melihat kelakuan kamu kyk gini bikin saya semakin benci dan jijik sama kamu cih murahan". ujarnya

"tapi dulu kamu sangat mwncintai aku gib kamu hanya sayang sama aku bukan wanita ini". tanyanya

"iya tapi itu dulu sebelum saya tau gmna kelakuan kamu,dan setelah tau semuanya saya malah benci sama kamu benci". jawabnya

"oke kalo itu yang kamu mau kalo aku gabisa dapetin kamu maka dia juga gaakan bisa dapetin kamu". ujarnya sambil berjalan kearah farsya

"jangan pernah kamu sentuh sedikit pun istri saya atau kamu akan menyesal dengan apa yang akan saya lakuin sama kamu aurel". ujarnya

"aku gapeduli gibran kalo aku harus mati pun tapi dia juga harus mati sama aku". ujarnya dan kini dia sudah di samping fasrya dengan mencodongkan pistol kearah kepalanya

tanpa dia sadari farsya berhasil melepaskan ikatan di tangannya dan setelah berhasil dia pun mendorong aurel saat dia lengah dan akhirnya berhasil pistol nya pun sampai jatuh dan farsya pun berlari menghampiri suaminya dan langsung memeluknya

dan saat itu aurel bangun dan berlari mengarahkan pisau nya untuk menusuk farsya

"FARSYA". teriak gibran

DOR

DOR

"gi-gibran". lirihnya

"mas gibran ngak mas bangun mas ". ujar farsya ya akhirnya gibran lah yang tertusuk karena saat dia mengetahui apa yang akan aurel lakukan dia pun memutar tubuhnya menyembunyikan farsya dibelakang nya sehingga gibran lah yang tertembak bahkan sampai 2 kali di bagian perut nya

"angkat tangan". teriak anggota polisi yang tiba² datang dan mereka pun langsung membawa aurel

"mas bangun mas hiks aku mohon"  ujarnya dan berusaha membangunkan sang suami

"gibran". ujar seseorang

"kamu?". ujar farsya karena merasa mengenal laki² ini

"saya rian sahabatnya hibran". jawabnya inget ga gais sahabatnya

"mas tolong suami saya mas bawa kerumah sakit saya mohon". ujar farsya

"iya saya akan bawa gibran mba tenang aja ayo ". ujarnya kemudian dia pun membawa gibran masuk ke mobil menuju rumah sakit diikuti oleh farsya

*****

Saat ini farsya tengah menunggu suaminya yang sedang ditangani oleh dokter diruang operasi karena harus segera mengeluarkan peluru yang masuk kedalam tubuhnya apalagi sampai 2 peluru seperti ini

"mba farsya tenang ya gibran pasti selamat ko dia kan kuat". ujar nya berusaha menenangkan pasalnya dia mondar mandir sedari tadi

tak lama keluarganya pun datang "sayang gimana keadaan gibran nak?". ujar mamah mertua nya bertanya saat sudah sampai bersama papah mertuanya juga sedangkan kedua orang tua nya masih berada diluar kota

"masih di ruang operasi mah,aku takut mah". jawabnya lirih

tidak tega melihat menantunya seperti ini akhir dia pun membawa nya kedalam pelukannya untuk menenangkannya "sutt kamu berdoa aja sayang mamah yakin gibran lelaki yang kuat dia pasti bisa melewati ini semua ". jawabnya

"ini semua karena aku mah mas gibran seperti ini karena nolongin aku". ujarnya menyalahkanbdirinya sendiri

"sutt ngak sayang ini udah jadi kewajiban gibran untuk melindungi istrinya ya ". jawab nya

"lebih baik sekarang kita duduk ya tunggu sampai operasinya selesai kita berdoa semoga semuanya berjalan dengan lancar". lanjutnya

"ken dmna mah dia baik² aja kan mah?". tanya nya ntah pikirannya sedang kacau saat ini dia takut jika anaknya juga kenapa²

"kamu tenang aja kenzo aman sama eca dirumah ya kamu tenang sekarang kita berdoa untuk kelancaran operasi gibran ya ". jawabnya dan farsya pun menganghuk setuju

dan mereka pun kembali menunggu sampai operasi selesai dan beberapa menit kemudian lampu pun mati dan keluar lah dokter yang mengoperasi gibran

melihat itu farsya pun langsung berdiri dan menghampiri nya "gimana keadaan suami saya dok?". tanya nya

"operasi berjalan dengan lancar". jawabnya

"alhamdulillah". ujar semuanya

"hanya saja keadaannya masih sedikit buruk karena peluru yang masuk kedalam tubuh nya ada dua dan dibagian yang sama sehingga membuat luka nya sangat dalam ada kemungkinan pak gibran akan mengalami koma untuk beberapa saat kedepan namun kita berdoa saja agar beliau bisa secepatnya melewati masa kritisnya dan segera sadar,kalau begitu saya permisi". jelas sang dokter

farsya pun diam mendengar penuturan san dokter mengenai keadaan suami nya saat ini "a-apa koma". lirih farsya  dan tiba² kepala nya pusing dan pandangannya pun gelap

Bruk

dan dia pun pingsan beruntungnya bisa ditahan oleh mamah mertuanya " astagfirullah sayang,pah farsya pingsan". ujarnya panik

"iya mah sus suster tolong sus menantu saya pingsan". ujar papah nya kepada suster

"baik pak kita akan periksa keadaanya". jawab suster kemudian farsya pun dibawa untuk diperiksa karena tiba² pingsan

sedangkan diluar raungan papah nya gibran sedang menunggu bersama rian

"kamuu". ujar nya bertanya

mengerti pandangan orang tua gibran yang mengisyaratkan dia bertanya rian pun menjawabnya

"saya rian on sahabat gibran". jawabnya

"ah iya rian bagaimana kamu bisa ada disini?". tanya nya

"saya yang datang membawa polisi kerumah gibran om namun ternyata saya telat gibran sudah menjadi korban". jawabnya

"bisa kita bicara sebentar saya ingin tahu semua nya". ujarnya

"boleh om ". jawabnya

"baiklah mari kita bicara dikantin saja sambil minum ". ujarnya yang disetujui rian kemudian mereka pun pergi ke kantin untuk menceritakan kronolgi kejadian nya bagaimana

:
:
:
:
:
:
:
:
To Be Continued

DEAR FARSYA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang