Part 34

15.1K 511 6
                                    

Kini gibran sedang memasukan barang² farsya ke dalam mobilnya ya setelah selesai sarapan tadi mereka memutuskan untuk langsung pindah

"kalian beneran mau langsung pindah sekarang nak?". ujar umi lia bertanya

"iya umi asya juga kan harus beres² juga disana nanti". jawabnya

"yaudah deh nanti sering² main ya sama ken". ujarnya

"iya umi,kan ngak terlalu jauh juga dari sini umi tenang aja ". jawabnya

"ayo sayang udah". ujar gibran dengan menghampiri sang istri saat sudah selesai memasukan barang² nya

"iya mas,yaudah umi kita pamit sekarang ya". ujar farsya

"iya nak hati² ya,nak gibran umi titip anak sama cucu umi ya jaga mereka baik²". ujar umi lia

"iya umi gibran janji akan menjaga dan membahagiakan putri dan cucu umi". jawabnya

"umi percaya nak". jawabnya

"salam buat abi umi". ujar farsya pasalnya abinya tadi sudah berangkat pagi² sekali karena ada meeting penting bahkan tidak sempat ikut sarapan

"iya nak". jawab nya

"abang salim dulu sama nenek nak". ujar farsya kepada anaknya dan dia pun mencium tangan umi lia

"pinternya cucu nenek". ujar nya sambil menciumi wajah cucu nya

"yaudah umi kita pamit ya aasalamualaikum". ujar gibran kemudian mencium tangan nya diikuti oleh farsya

"assalamuallaikum umi". ujar farsya

"iya nak hati²,waalaikumsallam". jawabnya kemudian mereka pun masuk ke dalam mobil dan gibran pun langsung menjalankan mobil nya meninggalkan kediaman kedua orang tua farsya menuju rumah mereka

tak membutuhkan waktu lama kini mereka sudah sampai di rumah mereka

"assalamualikum". ujar keduanya saat memasuki rumah

"yang aku bawa ke kamar ya barang² nya". ujar gibran

"iya mas". jawab nya kemudian gibran pun masuk ke dalam kamar mereka

"nda ni mah capa". ujar kenzo bertanya

"ini rumah ayah sayang". jawab farsya

"salah". sahut gibran dari arah tangga

"calah". beo kenzo

"ini bukan hanya rumah ayah sayang tapi ini rumah kita ". jawab gibran

"lumah ita". tanya nya lagi

"iya dan kita akan tinggal disini abang mau kan". ujar gibran

"au yah". jawabnya

"anak pintar". ujar gibran sambil mengcubit gemas hidung anak nya

"mas kamu ngak ke kantor?". ujar farsya bertanya pasalnya setelah menaruh barang nya gibran malah turun dengan pakaian santai bukan pakaian kantor nya

"ngak yang mau dirumah aja sama kalian hehe". jawabnya kemudian duduk disamping sang istri

"dasar yaudah kamu jagain ken dulu ya mas asya mau bersih² rumah ". ujarnya

"kamu gak cape yang ". tanya nya

"ngak mas dari pada rumah kita kotor sekalian aku juga mau masak buat makan siang nanti". jawabnya

"yaudah deh cepet ya yang aku kangen". ujar nya sambil memeluk istrinya

"mass ih". ujar farsya

"yahhhh da leh peyuk² ndaaa". teriak anaknya dan gibran langsung melepaskan pelukannya mendengar teriakan histeris anak nya

"hmm rasain". ujar farsya

"abang pelit banget sih,awas aja nanti malam nda nya ayah kurung dikamar". ujarnya

"mass jangan mulai udah ah asya mau beres² dulu". ujarnya kemudian dia pun pergi meninggalkan keduanya di ruang tengah dan mulai membereskan rumah nya

***

setelah hampir 30 menit berkutat dengan kegiatan bersih²  rumahnya dan kini dia sudah menyelesaikan semuanya kemudian dia pun menghampiri anak dan suaminya

"loh abang ayah mana nak?". ujarnya bertanya pasalnya sang anak sedang main sendirian dan diantidak menemukan keberadaan suaminya

"yangggg". teriak gibran dari lantai atas

"abang diem disini ya nak nda mau ke kamar dulu oke". ujarnya dan sang anak pun mengangguk setuju

kemudian dia pun pergi ke kamar nya  untuk menghampiri suaminya yang tadi berteriak²

"ada apa sih mas teriak²". ujar farsya saat sudah memasuki kamar

"loh kamu mau ke kantor mas?". ujarnya lagi bertanya saat melihat suaminya sedang siap²

"iya aku ada meeting penting dengan perusahaan dari jerman sebentar lagi,bantu siap² yang ". jawabnya sambil memakai dasi nya tidak beres²

"sini² aku pakein dasi nya kamu kalo lagi buru² gaakan bener mas pake dasi nya". ujarnya saat melihat suaminya pakai dasi ga bener² lalu dia pun mengambil alih dasi nya dan mulai memakai kannya

"cantik banget sih yang". ujarnya karena saat farsya sibuk memakaikan dasi nya dia malah memperhatikan terus wajah cantik istrinya

mendengar ucapan gibran seketika pipi nya bersemu merah

"mass". protes nya

"gemes banget sih istri aku kalo lagi blushing gini". ujarnya kemudian mencium singkat bibir sang istri

"mas ih udah selesai nih cepet pakai jas sama sepatunya katanya buru²". ujar farsya

"iya sayang". jawabnya kemudian dia pun memakai jas dan sepatunya

"udah yang". ujarnya saat selesai

"yaudah ayo turun sini biar aku yang bawa tas nya". ujar farsya kemudian mereka berdua pun turun kebawah dengan farsya yang membawakan tas kerjanya

"hai boy ayah kerja dulu ya ". ujar nya berpamitan

"kut yah". jawabnya

"gaboleh nak ayah kerja jadi abang gabisa ikut,nanti ayah beliin mainan deh pulang nya ya". ujarnya lagi

"yaa". jawabnya kemudian kembali bermain

"yaudah aku berangkat dulu ya,mau nitip sesuatu nanti pulang?". ujar gibran

"iya mas,hmm ngak deh asya lagi gapengen sesuatu". jawabnya

"yaudah assalamualikum". ujarnya

"waalaikumsallam". jawabnya sambil mencium tangan suaminya lalu gibran pun mencium kening suaminya lalu dia pun pergi menuju kantor nya dan farsya pun masuk lagi ke dalam menghampiri anaknya

"abang makan dulu yu nak". ujarnya

"da au nda". jawabnya

"abang gaboleh nakal makan dulu yaa abis itu bobo siang sambil nunggu ayah pulang bawa mainan baru yaa". ujarnya membujuk sedangkam sang anak berlagak seperti sedang berfikir

"ote nda". jawabnya dengan sok

"gemen banget sih anak bunda". ujarnya kemudian menggendong anaknya dan membawa nya ke dapur untuk makan

"nda dah". ujarnya saat sudah menyelesaikan makannya dengan di pantau oleh sang bunda

"pinter sini nda cuci dulu piring nya,nih abang minum susu nya ya". ujarnya yang diangguki oleh sang anak kemudian membersihkan bekas makan sang anak

"ayo sekarang abang waktunya bobo siang". ujar farsya dan diangguki anak nya yang sedang sibuk meminum susu dalam dot nya kemudian farsya pun menggendong nya dan membawa  nya ke kamar untuk tidur siang

"nda yuk". ujarnya

"iya sini² nda peluk abang bobo ya". jawabnya kemudian memeluk sang anak agar dia tidur

tak lama terdengar lah nafas teratur sang anak yang menandakan bahwa dia sudah tertidur dan farsya pun ikut tidur siang bersama karena memang pekerjaan farsya sudah selesai untuk hari ini dan suaminya belum pulang masih di kantor

:
:
:
:
:
:
:
:
To Be Continued

DEAR FARSYA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang