16 - sad feeling

5 1 0
                                    

Selama perjalanan Jehan maupun Alden tak ada yang membuka suara, ntah Alden yang fokus mengandarai atau Jehan yang sedang unmood.

Sampai didepan rumah, jehan turun dan langsunh masuk kedalam rumahnya tanpa berucap apapun ke alden.

"Aneh" ucap Alden melihat jehan memasuki rumahnya.

Jehan langsung masuk ke kamarnya dan tiduran diatas kasurnya tanpa menyopot helm dan tasnya. 

"Jehan kenapa si lo arghh"

"lo ngapain sedih si arkan punya pacar,  kenapa????? Lo suka sama arkan?" ucapnya bertanya pada diri sendiri

"Kenapa lo gak jadi move on si? Ini arkan yang nempel sana sini apa gue yang kebaperan?"

"fuck u arkan!"

Tak lama air mata jehan satu persatu mengalir tanpa sadar. Ia beranjak menyopot helm dan tasnya. Ia juga duduk dimeja riasnya dan bercermin "lo ngapain nangis je? dengan lo nangis gak bakal bikin arkan kesini ngapus air mata lo" tanpa sadar dia terus mengalirkan air matanya

Kesal? Pasti, sedih? Buktinya ia nangis, cemburu? Ia siapanya? Bukan siapa-siapanya tak berhak cemburu. Ia sadar diri saja.

Andai arkan semalam tak berucap seperti itu pasti ia tak sesedih ini. Isi kepala jehan saat ini hanya sebuah vidio pernyataan cinta arkan pada clara. Banyak pertanyaan yang timbul di otaknya

Matanya merah, sembab. Sudah banyak tisu yang ia kenakan untuk mengelap air matanya maupun ingusnya. Cermin didepannya adalah saksi ia sedih karna arkan

Drrrtttt

Alden is calling....

Jehan melirik ponselnya ia tak ingin menganggkat telfon Alden.

Alden is calling....

Sudah kesekian kalinya alden menelfonnya tapi tak kunjung jehan angkat

Alden is calling....

Jehan geram, ada saja orang yang mengganggu dirinya lagi menangis. Ganggu suasana. Ia pun akhirnya menganggkat panggilan alden

"Apa? Brisik tau gak! Telfon gak tau suasana?! Gak penting gue matiin" jehan emosi

"Besok rapat"

"Tau dari mana? Lo kan bukan osis"

"Hts-an gue"

"Ohh"

"Hmm"

"Gak ada lagi gue matiin nih"

"Nyokap nanyain lo terus gue gak tau jawab apa"

"Nanya apa"

"Lo kapan kesini"

"Gak bisa klo sekarang, ajak aja Hts-an lo"

"Cih, lo kan tau hubungan dia sama nyokap gue gimana"

"Udah den, gue matiin ya"

"EHH BENTAR-BENTAR 2 MENIT LAGI"

"Apaan? Cepet"

"Hts-an gue bentar lagi ultah kira-kira kasih kado apa ya"

"basi, gak penting"

Tutttt

Jehan mematikan telfon sepihak, ia lagi sedih alden bukannya menghiburnya malah menanyakan kado apa untuk doinya. Gimana jehan tak kesal.

Alden
Parah dimatiin gue belom selesai ngomong

AljehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang