23 - baper?

7 0 0
                                    

Jehan menutup bukunya, memasukkinya kedalam tas. Ia beranjak dan pergi ke kantin membeli beberapa makanan.

Jehan duduk di kursi kantin sambil memakan makanannya.

"sendirian?" ucap gio yang tiba-tiba datang dan duduk disebelah jehan.

Jehan menoleh "ya lo liat sendiri"

"tumben" ujarnya mengambil makanan jehan seenaknya, tapi ia tak masalah.

"lo pucet je, lagi sakit?" kata gio menatap jehan.

"ngga, mungkin karna gue ga pake lipbalm hehe" ucapnya nyengir.

Jehan menghadapkan posisinya ke arah gio "gi gi gue pengen nanya" gio yang masih dengan makanannya.

"h-ha apaann?" katanya sambil mengunyah.

Jehan menatap gio serius "gi dengerin dulu" ia tetap makan-makanannya bak-nya orang yang tak makan setahun "emhh-ini gua dengerin lo ngomong"

"lo kan temen deketnya arkan ya gi"

"ohh soal arkan berulah lagi sama lo?"

"ngga, cuma masih gmn ya masih.." jehan menggantungkan kalimatnya. Gio menatapnya "jangan setengah-setengah kalo ngomong" ujarnya.

Jehan ragu tuk melanjutkan kalimatnya itu. Ia menggaruk tangannya yang sama sekali tidak gatal.

"masih apa? lo masih suka sama arkan?" tebak gio.

Matanya melotot ia terkejut dengan ucapan gio "shuttt gi jangan suara lo kontrol gi" walaupun kantin sepi tetap saja jehan tak mau orang-orang tahu.

Gio melirik kanan - kiri "arkan belom ngasih tau apa-apa?" jehan hanya menggelengkan kepalanya.

"lo tanya dia aja je, percuma kalo gue yang jelasin pasti lo bakal ga percaya. Biar dia aja yang ngasih tau lo"

Jehan banyak berfikir ia penasaran apa yang akan arkan jelaskan.

"oh ya je btw thank u makanannya enak bangett sering-sering si kalo perlu, gue ada urusan je gue duluan yaa bye" ujarnya lari.

"KURANG NGAJAR LO GIOOO" teriak jehan.

***

Pukul 4 sore jehan masih disekitar sekolahnya. Ia malas untuk pulang, supirnya yang dari tadi sudah mengirim pesan tapi tak kunjung ia balas.

Ia sudah berkeliling sekolah, kini ia terdapat di rooftop sekolah. Banyak angin yang cukup kencang menghantamnya.

Jehan menelusuri rooftop, ia melihat ada seorang perempuan yang sedang duduk ia pun menghampirinya dan duduk disampingnya.

"anginnya kenceng ya" ujar jehan basa-basi, perempuan itu pun menolehnya "iyaa"

"kak bella" ucapnya saat melihat perempuan disampingnya. Perempuan itu hanya tersenyum saat namanya terpanggil.

"apa kabar?" tanya bella.

"baik, kak bella sendiri gimana?" jawabnya tersenyum.

Bella menolehnya "i'm not ok but it's okey"

"kamu sama arkan gimana?"

Raut wajah jehan berubah, senyumnya yang mulai memudar tapi ia tetep sedikit tersenyum.

"arkan ya kak, dia baik kok kak" jawab jehan.

"yakin baik doang? Semua orang pasti beranggapan dia gitu pasti" bella sedikit terkekeh.

"masih di gantung ya? je... kalo kamu gak yakin sama dia it's okey, mungkin perlu waktu jangan terlalu maksain juga ya. Arkan itu emang suka ngegantungin ntah tujuannya apa"

AljehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang