30 - birthday party

1 0 0
                                    

Kini jehan kebingungan memilih baju yang akan ia kenakan untuk birthday party prince. Baju yang ada dilemarinya sudah berserakkan dimana-dimana.

Tapi ia belum juga mendapatkan baju yang pas untuk ia kenakan. Ia mengacak-ngacak rambutnya, ia frustasi.

3 jam lagi ulang tahun prince tapi jehan belum menemukan baju yang tepat. Jalan satu-satunya adalah meminjam baju mamahnya.

Terlapas sudah frustasinya ia menemukan gaun pendek selutut milik mamahnya saat muda. Ukurannya pas di jehan. Ia pun segera pergi mandi serta bersolek.

Ting

Alden
Gue di bawah je

Jehan
Ok, wait gue turun

Jehan mengambil tas kecilnya lalu turun kebawah menemui alden. Ia turuh tangga alden menatapnya dengan tatapan terpukau dengan gaun sederhana berwarna coklat muda selutut, make up yang tipis serta high heels yang tak begitu tinggi.
Jehan tersenyum menghampiri alden

"nah tuh jehannya, u look so pretty" puji mamahnya melihat penampilan jehan.

Senyum tipis yang alden pancarkan. Jehan hanya menunduk malu dan tersenyum.

"yaudah kalo gitu aku pergi dulu ya mah" jehan bersalaman dengan mamahnya diikuti alden "pamit ya tan"

"hati-hati ya, pulangnya jangan malem-malem. Titip jeha ya nak alden" kata alexsandra.

"tenang tan saya jagain anaknya hehe" ucap alden cengengesan.

Alden membukakan pintu mobil untuk jehan. Ia pun masuk ke dalam mobil.

Alden menyalakan mobilnya, hanya ada lagu yang mengiringi perjalanan mereka. Belum ada yang berani membuka suara.

Jehan yang sibuk dengan ponselnya ia membalas pesan qalya maupun gaby yang menanyakan dirinya sudah sampai atau belum?, pergi dengan siapa? Dan mereka telah menunggunya.

Ia juga merasa berlebihan memakai-pakaian seperti ini, ia takut menjadi orang yang mencolok di acara nanti.

"den, gue berlebihan ga si?" ujarnya menghadap alden.

"ngga kok" ucapnya singkat.

Jehan kembali memainkan ponselnya, sesekali ia melirik alden yang terlihat lebih ganteng dengan menggunakan kemeja putih dengan lengan digulung sampai siku serta 2 kancing atas di lepas. Apalagi rambutnya juga ia tata dengan tak begitu rapih.

Siapa yang tak suka melihatnya?

"gue setuju apa yang nyokap lo bilang" lirih alden.

"yang mana?" jehan menoleh alden

Alden sedikit menggantungkan kalimatnya. Membuat jehan menunggu perkataan alden selanjutnya.

"u look so pretty" gumam alden pelan.
Jehan memalingkan pandangannya, seketika pipinya terasa panas. Ia tak menanggapi omongan alden barusan.

Sampai di tempat tujuan mereka berjalan seperti biasa. Jehan jalan mendahului alden yang mengikuti dibelakangnya. Ia menghampiri gaby dan qalya yang masing-masing bersama pasangannya.

Qalya dengan ardhan dan gaby bersama Ghifari. Wait, Ghifari? Gaby bahkan belum menceritakan kedekatan keduanya. Sedangkan qalya dan gaby juga menatap jehan dengan tatapan bingung, jehan dengan alden? Mereka deket? Fix dia utang cerita.

AljehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang