Pagi ini para anggota osis tengah sibuk membereskan keperluan pensi, mulai dari penataan panggung, dekorasi, hingga konsumsi. Semuanya tengah sibuk dengan tugasnya masing-masing.
Suara prince sang ketua osis yang sudah mengomel dari tadi karna ada beberapa kesalahan tapi itu semua ditangani dengan baik.
Gio yang kali ini tak bisa menggoda adik kelasnya karna kini ia sedang bolak-balik keluar sekolah ada aja yang kurang, kasian gio.
"sini gue yang beli kasian lo dari tadi udah bolak-balik istirahat dulu sana" ucap ghani teman serekan gio.
Gio mengambil minum dan duduk di tribun, ia menetralkan jantungnya yang dari tadi berdetak kencang karna ia lari sana-sini.
"abis macul lo?" ucap arkan melihat keringat gio yang berkucuran.
"iya tadi tetangga sebelah baru meninggal" ledek gio.
Arkan terkekeh, ia duduk disebelah gio. Mereka berdua hanya duduk dan melihat orang-orang yang sibuk mondar-mandir.
"acara terakhir sebelum wisuda, 2 bulan lagi gi gue ninggalin sekolah ini. Banyak banget kenangan disini mulai dari ospek sampe akhirnya gue bisa jadi ketos, ngedidik 50 anak susah ternyata apalagi anaknya modelan kayak lo gi" Arkan tertawa kecil begitupun gio.
"anjir gaklah gini-gini gue profesional" ujarnya merapihkan kerah bajunya.
"profesional godain adek kelas?"
"kalo itu buat seneng-seneng aja ar" ucapnya menyengir.
"Disini juga kisah percintaan gue dimulai dari bella yang ahh shit susah deskripsiin dia terbaik menurut gue, selanjutnya clara ya walaupun dia gitu gue tetep anggep dia, dan terakhir jehan perempuan definisi perfect dengan teramat bodohnya gue nyakitin dia"
"lo masih deket sama dia?"
"bahkan gue gak tau gi, semenjak abis touring kita jarang kabaran lagi, dia ngehindarin gue. Gue gak tau dia udah nangis berapa kali, gue merasa bersalah banget sama jehan gi, gue yang bukan siapa-siapanya berani nyakitin perempuan sebaik jehan. Gue bisa ngerasa perasaan dia ke gue tulus, walaupun dia belum pernah confess ke gue tapi gue bisa denger dari cerita orang sekitarnya. Gue udah jelek dipandang jehan bahkan bukan cuma jehan anak-anak lain juga pas beredarnya foto gue sama clara waktu itu" keluh Arkan panjang lebar.
"ar, sebrengsek apapun lo gue tetep aja disamping lo sebagai sahabat lo bahkan bukan cuma gue ghifari, ardhan, alden kita ada buat lo ar. Lo jangan merasa sendiri lo punya kita itu fungsi teman tempat keluh-kesah, senang, sedih lo kita hadir"
"kalo untuk masalah jehan saran gue lo minta maaf dan lo jelasin sejelas-jelasnya sama dia, pasti banyak pertanyaan-pertanyaan diotaknya"
Arkan menoleh gio "kalo dia udah gak mau denger gue gimana gi?"
"udah di coba?" arkan menggeleng.
"lo coba aja dulu, tapi kalo udah minta maaf lo jangan aneh-aneh lagi. Karna meminta maaf dan memaafkan itu gampang tapi tentang apa yang udah dia alami itu gak bakal ilang seumur hidupnya"
"iya iya ampun abang gio, udah sana bantuin yang lain kasian"
"sebagai manketos yang baik lo harusnya turun tangan"
"ga dulu mau nyari makan" ucap arkan beranjak berdiri.
"nitip-nitip ar samain aja" pinta gio.
"duitnya?"
"pake duit lo dulu"
"dasar gak modal"
"arkan ganteng beliin ya" ujarnya menggoda arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aljehan
RomanceIni tentang Jehan Amortha Dirgantara siswa aktif, kesayangan para guru, dan kepribadiannya yang sangat diincar para kaum laki-laki membuat iri para cewek-cewek disekolahnya. Kehidupan Jehan yang sangat sempurna dikelilingi oleh orang-orang tersayang...
