19 - puncak dan cuddle

3 1 0
                                    

Setelah perjalanan panjang akhirnya mereka sampai ditempat tujuan, puncak begitu sejuk, dingin dan segar. Cocok untuk tempat healing apalagi bagi jehan yang lagi galau-galaunya.

Alden memarkirkan mobilnya dan turun dari mobil tak lupa mereka membawa sweaternya.

Berkeliling kebun teh membuat jehan senyenyum gembira, layaknya seperti anak kecil yang pertama kali keluar rumah. 

Ia tak memperdulikan adanya marcel dan alden bahkan kini alden dan marcel yang mengikuti langkahnya jehan, terlihat seperti kedua orang tua yang sedang menemani anaknya jalan-jalan.

"Fotoin gue" jehan mengasih ponselnya pada alden. Ia pun nurut dan mengambil foto jehan.

Jehan melihat semua hasil fotonya "bagus, lucu yang ini" pujinya melihat hasil foto itu. 

"apaan si kek anak kecil lo" timbal marcel melihat foto jehan. Ia lebih memilih tak menanggapi ucapan marcel. 

"makan yu laper nih" mereka setuju dengan marcel, perut alden yang dari tadi sudah merengek meminta untuk makan. 

Mereka pergi ke warung terdekat dan memesan mie rebus serta telur setengah matang adalah makanan yang sangat cocok saat di puncak.Puncak saat ini tak begitu ramai mungkin karna weekday.

Saat marcel membawa pesanannya tak sengaja ada orang yang menabraknya sehingga kuah mie rebus itu tumpah ke sweaternya. "mas klo jalan liat-liat dong kan sweater saya jadi kena kuah mana panas, tanggung jawab" omel marcel menjadi pusat perhatian orang-orang.

"aduh mbak sorry-sorry gak sengaja, saya lagi buru-buru" ucap orang yang menabrak marcel. 

"butuh ini?" ucap seorang laki-laki menghampiri marcel dan menyodorkan hoodie. Marcel sedikit heran saat melihat orang yang memeberinya hoodie, wajahnya tampak tak asing baginya. 

"Revan?" panggilnya mengingat orang itu.

Revan hanya tersenyum "masih inget? Gue kira udah lupa" ledeknya.

"mana mungkin gue lupa sama lo" jawab marcel. 

Pertemuan sangat tak disangka. Marcel bertemu ex-crushnya saat kelas 10, awalnya mereka satu sekolah tapi kini ia pindah karna orang tuanya pindah berdinas.

"mas udah gapapa ini udah saya kasih hoodie" ucap revan

"makasih ya mas" balasnya.

"lain kali hati-hati mas" ujar marcel.

Marcel kembali ketempat duduknya dengan hoodie revan yang ia kenakan.

"sweaternya kemana?" tanya Alden. 

"tadi ketumpahan kuah mie sama orang, untungnya tadi ketemu temen aku jadi dipinjemin"

Mereka tak tahu kejadian marcel karna letak tempat meja mereka agak jauh dari tempat pengambilan mie.

"lain kali hati-hati" ujar Alden

"udah orangnya yang salah dia lari-lari nabrak aku" marcel membela diri.

Selesai makan mereka pergi mencari jagung bakar, cuaca dipuncak dingin ditambah lagi mendung membuat suasana semakin dingin.

Saat turun dari mobil dan membeli jagung bakar jehan yang melihat alden yang sangat perhatian pada marcel bahkan hal-hal kecil yang marcel lakukan alden selalu memperhatikannya.

"nih" Alden memberi jagung pada marcel yang sudah di kupas kulitnya. Marcel pun menerimanya. 

Bahkan saat marcel kepanasan memakan jagung pun Alden dengan siap ia meniupnya dan memberi jagung yang tak panas.

AljehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang