31 - pergi

0 0 0
                                    

Saat ini gaby dan qalya sedang ada dikamar jehan mereka menunggu jehan cerita.

"je, jadi lo sama alden itu apa? Kok tiba-tiba deket gitu? Apalagi pas foto kemaren antara mantan gebetan sama gebetan barunya, tapi fotonya lucu omggg! " qalya meninggikan suaranya diakhir kalimat.

"aduh, qalya! Lo bisa ga si gausah teriak-teriak?" gaby menutup kedua telinganya dengan tanganya.

"jadi gue sama alden ya temen" ucap jehan singkat dan menatap kedua temannya bergantian.

"gue gak percaya sama kata-kata lo nyet, gak mungkin temen doang" gaby sangat tak percaya dengan kata 'teman' yang di lontarkan jehan barusan.

"gue sama dia emang deket tapi... Sebatas teman. Just friends beneran gue gak bohong" jehan menekankan kalimat akhirnya itu untuk meyakinkan teman-temannya.

"dia bahkan mau bantu gue move on karna dia juga proses move on jadi kita sama-sama jalaninnya. So, kalo bisa berdua kenapa sendiri"

"wait, wait i know dia baru pecah belah sama marcel but apa yang lo maksud jalanin sama-sama? Pacaran?" timbal qalya yang masih kurang paham.

"no. Kita sama sekali ga pacaran atau punya rasa yang lebih. Gue masih tahap move on begitupun dia, semacam bestie"

"lo yakin je? Laki-laki dan perempuan selalu bareng terus pasti ada salah satunya ada rasa lebih. Mungkin kalo sekarang kalian masih ditahap move on kedepannya kita gak ada yang tau" jelas gaby ia tak mau jehan sakit untuk kedua kalinya karna cowo.

"gue tau maksud kalian berdua baik, lo mau nanggung semua itu? tau kan konsekuensi kedepannya gimana" sambung gaby.

"iya tau, tapi please gue pengen jalanin ini dulu. Lupain arkan itu susah dan gue butuh orang yang ada selalu di samping gue" jehan menatap gaby dan qalya bergantian.

"boleh kan?"

Gaby menoleh ke qalya begitu pun sebaliknya "asal itu gak buat lo sakit gue si fine-fine aja" sahut gaby.

"tapi alden bener kan maksudnya dia gak macem-macem sama lo?" tanya qalya memastikan.

"sejauh ini dia masih fine-fine aja sama gue"

Jehan bahkan belum berpikir kalau salah satu diantaranya dan alden memiliki perasaan yang lebih, tujuannya hanya untuk melupakan arkan.

"lo sama ghifari pacaran?" ucap qalya tiba-tiba menyerocos.

Gaby sontak menoleh qalya dan mengerutkan dahinya "n-nggak"

"gini ya sekarang pada diem-dieman heran gue sama kalian" qalya menatap jehan dan gaby. Ia merasa gaby tak berbeda jauh dengan jehan sama-sama suka mendem.

"astaga, gak gitu qal gue nunggu waktu yang tepat buat ngejelasin ini"

"yaudah apa sekarang jelasin" gaby merasa dirosting kedua setelah jehan.

"gue ngaku deket sama ghifari semenjak abis dari touring dan gue merasa abis dari situ juga banyak kemajuan tapi gue belom pacaran sama dia"

"bryan?" tanya jehan. Setahunya gaby ngecrushin bryan.

"ya gitu semenjak ghifari deketin gue gak ada rasa sama dia. Bryannya juga gak ada rasa sama gue ya buat apa diperjuangin lagi"

"alasan lo bisa diterima" ucap qalya.

Qalya mendapatkan timpukan bantal dari gaby "itu bukan alasan njir"

"gue gak mau ya kalian tiba-tiba bawa cowo bikin bingung tau gak" ujarnya merapihkan rambutnya.

***

"dimana ar?"

"rumah, kenapa?"

AljehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang