Change

Prolog

Apa yang terlintas dalam pikiranmu ketika mendengar kata baru? Sesuatu yang bagus? Hal yang istimewa? Atau penyempurna dari yang sebelumnya?

Beomgyu baru saja selesai mandi, pakaiannya sudah lengkap, tapi rambutnya masih basah. Kepalanya ia gosok lembut menggunakan handuk, bersenandung kecil sambil bercermin di depan meja rias.

Sudah lama sekali, ya? Ia merindukan masa-masa menjadi perampok dan bersembunyi, sangat menyenangkan.

"Oke g*ogle, tempat makan enak deket sini di mana?"

Ponselnya berujar, mengatakan jawaban yang Beomgyu tanyakan. Beomgyu mengangguk mengerti, ia akan pergi makan di luar siang ini. Kenapa? Persediaannya habis, tidak mungkin ia membunuh dan mengumpulkan kembali makanan korbannya, 'kan?

Drttt drttt drtt

Beomgyu berdecak, ponselnya berdering. Sepertinya tidak bisa diajak tenang.

"Apaan?"

"Jadi ngajak aku makan, Bro?"

Helaan napas terdengar, ternyata temannya yang menagih ajakan makan siang bersama. "Jadi, jam 1, ya."

"Oke, nanti aku ke tempatmu."

Panggilan terputus, Beomgyu kembali dengan kegiatannya.

Tok tok tok

"Sialan." Tak kuasa menahan umpatannya, Beomgyu mengumpat cukup keras.

Lelaki dengan surai coklat gelap itu melangkah ke arah pintu utama rumahnya, seseorang mengetuk papan kayu tersebut, membuatnya harus beranjak dan meninggalkan kegiatan memanjakan diri.

Cklek

"Ada apa, ya?"

Pemuda dengan helm dan sebuah kotak coklat yang cukup besar di tangannya, siapa? Seperti pengantar paket, tapi Beomgyu tidak ingat pernah memesan apapun sebelumnya.

Lelaki itu tersenyum kecil dan menunjukkan kotak di pangkuannya.

"Ini paket, dengan Kak Taehyun, benar?"

Bersambung ....

________________
Hai! Hehe.
Ini season kedua dari cerita 'Never Known' di sebelah. Silahkan baca dulu yang 'Never Known' sebelum lanjut baca cerita ini.
Visualisasinya aku pakai member TXT dan ENHYPEN, walau masih melanjutkan masalah cerita yang di sebelah.

Sebelumnya, ada pertanyaan?

Aku berharap, cerita ini memuaskan, hehe.
Terima kasih!