0.6

247 59 12
                                    

Di dapur, Taehyun tengah membereskan belanjaannya. Ia dan Kai sempat berhenti untuk belanja di Minimarket tadi, sekalian mengantar Kai untuk absen ke tempat kerjanya itu, ia mendapatkan shift malam. Satu persatu bahan makanan dimasukkan ke tempatnya, Taehyun menguap sesekali karena matanya mulai memberat.

Setelah selesai dengan kegiatannya, ia melangkah menuju kamar dan duduk di ujung ranjang.

"Mandi enggak, ya?" gumamnya sambil mendongak.

Hampir seluruh bagian tubuhnya terasa sakit, tidak biasanya. Sedetik kemudian ia merebahkan tubuhnya, membanting punggungnya hingga membentur kasur empuk yang membuatnya memantul.

Mata Taehyun masih terbuka, seketika bayangan kejadian tadi melintas di kepalanya, tentang Jungwon yang ditemukan babak belur di sudut toilet. Bukan khawatir dengan lelaki berlesung pipi itu, Taehyun lebih khawatir jika ada orang lain yang sepertinya berkeliaran di antara pertemanan Kai.

Kenapa? Karena cukup dia, ia tidak mau memiliki saingan.

Drttt drrttt drrrtt

Beruntung, ponsel yang bergetar tepat berada di sebelahnya, jadi Taehyun tidak usah bangkit untuk meraih telepon tersebut. Seseorang melakukan panggilan suara, Taehyun tidak mengenal nomornya.

"Siapa?"

"Sunghoon, nomorku belum di-save?"

Taehyun mengerutkan keningnya, sejak kapan ia bertukar nomor ponsel dengan Sunghoon? Bahkan mengobrol pun tidak lama. Lagipula bukan nomor Sunghoon yang ini yang Taehyun curi dari ponsel Yeonjun, mencurigakan.

"Belum," jawab Taehyun dengan tenang, ia berusaha berpikir positif.

Sunghoon terkekeh di seberang sana, "Yaudah, sana save."

"Hm."

Tutt tutt tuttt

Taehyun memutuskan sambungan teleponnya, ia menurut untuk segera menyimpan nomor Sunghoon, tentu saja dengan hati-hati.

Seketika pikirannya berkecamuk, apa Sunghoon yang melakukan hal mengerikan pada Jungwon?

•••

"Beneran gapapa?" Sunoo bertanya demikian, menunjukkan raut wajah khawatirnya pada Jungwon yang saat itu sudah sadarkan diri dan kembali segar bugar setelah pulang dari rumah sakit.

Jungwon mengangguk, "Gapapa."

"Ser—"

"Aku atlet taekwondo, Noo." Jungwon tersenyum hingga memperdalam lesung pipinya.

Wajahnya babak belur, beberapa memar juga terdapat pada perut dan punggung. Ia tidak dapat melihat siapa yang melakukan itu, karena pada saat itu lampu toilet mendadak mati.

"Oh iya, tadi pas aku bangun di rumah sakit, Ni-ki udah pulang?"

"Hm." Sunoo bergumam, "katanya liat hantu, makanya pulang."

Jungwon terkekeh maklum, "Di rumah sakit memang banyak, sih."

Sunoo, Jungwon, dan Ni-ki, tiga serangkai yang sudah menautkan tali persahabatan sejak sekolah menengah hingga saat ini. Ketiga pemuda itu adalah teman dari Kai dan Soobin, walaupun mereka berbeda angkatan dengan keduanya, tapi pertemanan mereka dibentuk saat kegiatan ekstrakurikuler.

Bicara soal Ni-ki, lelaki Jepang itu sangat peka terhadap hal-hal tak kasat mata, misalnya hantu, dan pikiran kita.

"Besok mau jenguk Kak Yeonjun lagi?"

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang