Hampir senja, tapi pengejaran Taehyun belum selesai. Jake menemukan pria itu dengan bersandar di balik bangunan toilet umum, memakan satu cup mie dengan tenang. Setelahnya, terjadi kejar-kejaran antara pihak polisi dan Taehyun.
"Semuanya bawa senjata, 'kan?" Jake terengah, memperlambat larinya dan menoleh ke arah beberapa anggotanya.
Hampir semuanya mengangguk, keempat lelaki tersebut membawa masing-masing 1 pistol. Di tengah-tengah berlari mengejar Taehyun yang semakin cepat, Jake menyusun rencana di kepalanya.
"Sebagian ke kanan! Sisanya ke kiri! Saya kejar lewat sini nanti kalian tangkap!"
"Siap!"
Dua orang ke kanan, dua orang ke kiri dan Jake sendiri. Tangannya mengeratkan genggaman pada pistol yang ia angkat sedari tadi. Netra lelaki bule itu tidak membiarkan Taehyun lari, memaku ke setiap gerakan yang si buronan lakukan.
Sampai tikungan tajam, membuatnya kehilangan jejak dan menghentikan larinya karena tidak menemukan pemuda itu. Kalau terus berlari dan arahnya salah, namanya membuang tenaga.
Ia melangkah perlahan, dalam hati berharap kalau anak buahnya dapat menangkap Taehyun yang hilang dari pandangannya. Beberapa langkah ke kanan, dan sedikit berlari ke depan, ia mendengar suara benturan yang di balik tembok.
Ada yang berkelahi.
Langkahnya dipercepat, saat di tempat tersebut ia dapat melihat Taehyun, 1 anggotanya yang tergeletak dengan berlumur darah, juga 1 lagi yang Taehyun apit lehernya dengan lengan, mengarahkan ujung pistol tersebut ke arah kepala temannya.
Taehyun terkekeh, "Segini doang? Aku kira bakal lebih banyak." Jujur, Taehyun kira pencariannya sangat penting sampai melibatkan 10 sampai 20 anggota polisi, tapi lihat sekarang? Lima saja sepertinya tidak.
Jake menodongkan pistol ke arah Taehyun tanpa ragu, "Lepas dia, atau saya tembak kamu?"
"Oh-oh! Saya juga punya pistol, Pak!" Taehyun menunjukkan wajah polos, "dapet dari dia, nih."
Tanpa berpikir panjang, Jake mengarahkan ujung pistol tersebut ke arah Taehyun dan menarik pelatuknya.
Dor
Meleset, Taehyun mengangkat temannya dengan mudah dan membuat lelaki itu menjadi tameng. Peluru yang meluncur menembus bagian bawah dari dahi, hampir menuju mata. Temannya mengejang, dan langsung ambruk setelah Taehyun lepas.
"Astaga, Jake! Kamu bunuh orang!" Nadanya mendramatisir, ia menoleh ke arah Jake dan terkekeh sinis, "Kasian, enggak berdosa."
"Jangan banyak omong."
"Mau berantem?" Taehyun melempar pistolnya, "tangan kosong kalau berani!"
Merasa tertantang, Jake ikut melempar pistolnya. Entah kenapa ia merasa, Taehyun terlihat lebih menjengkelkan dibanding Taehyun yang sering kali ia lihat.
Lelaki itu tidak sependiam yang Jake kira.
Lagi pula, siapa yang menganggap Choi Beomgyu pendiam?
"Nurut juga." Taehyun menatap pistol yang Jake lempar sambil memasukkan tangan ke dalam saku, "tapi bodoh."
Dor dor dor
Kesalahan lagi, ia tidak berpikir bahwa Taehyun memegang 2 pistol.
•••
Soobin sangat amat merasa bersalah, teman-temannya tumbang satu per satu karena ulah Taehyun. Ya, walau bukan hanya Taehyun, ia tetap merasa kalau kesalahannya dulu itu berpengaruh sekali dengan kejadian ini.
Andai ada Yeonjun, Soobin tidak perlu merenung di meja kerjanya sambil bersandar frustasi.
"Enggak balik?"
"Stres dulu." Soobin menjawab seadanya, salah satu teman kerjanya bertanya demikian.
Soobin disuruh pulang sedari tadi oleh atasan mereka, manusiawi karena ia mengerti bagaimana perasaan Soobin sebagai salah satu korban. Soobin sampai amnesia waktu itu kalau kalian lupa.
Drttt drrttt drttt
Tersentak, Soobin menoleh ke arah ponselnya yang tergeletak dengan layar di atas. Hanya panggilan sekilas, kemudian mati lagi. Setelah menghela napas panjang, Soobin bangkit dari duduknya dan bersiap untuk pulang.
Do'akan saja semoga tidak ada serangan dari Taehyun di tengah jalan.
Ia berpamitan dengan semua rekannya yang masih mengurus sesuatu, mendapatkan tepukan pada pundak berkali-kali. Soobin ke luar dan melangkah dengan cepat ke arah motornya. Tidak mau membuang waktu, setelah memakai helm dan jaket kulitnya Soobin melajukan kendaraan beroda dua itu ke arah rumahnya, tepatnya rumah Sunghoon dan keluarga.
Tidak jauh, tapi tidak dekat juga kalau jalan kaki.
Soobin sampai kurang dari 15 menit, rasanya seperti naik kendaraan dengan kecepatan super, tapi ternyata hanya jaraknya saja yang dekat.
Seperti biasanya, pintu tidak pernah dikunci sebelum semua penghuni sampai di rumah. Malam ini Soobin hanya bersama Sunghoon, lelaki itu juga tengah bekerja, kedua orangtuanya harus menyelesaikan sesuatu di luar hingga belum pulang sejak kemarin lusa.
"Aku pulang." Tradisi, mau ada atau tidak, pekikan seperti itu selalu ada.
Rumah masih gelap dan sepi, Sunghoon belum pulang. Setelah menyalakan setiap lampu ruangan, Soobin masuk ke kamar Sunghoon untuk membersihkan diri dan pergi tidur.
Mereka berdua satu kamar.
Cklek
Bughh
Pukulan melayang ke dagu Soobin, membuat tubuhnya mental ke belakang dan keluar kamar, padahal baru masuk.
Ia tahu, ada Taehyun di sana, dapat terlihat walau kepalanya sedikit pening karena benturan.
"Hai, Bin." Taehyun membawa pisau, berjongkok di atas tubuh Soobin dan menatap lelaki itu dengan kepala dimiringkan.
"Apa kabar? Udah inget semuanya, ya?" Taehyun memainkan pisaunya, terlihat tajam memantulkan cahaya lampu lorong.
"Kakakmu penghianat," ujar Taehyun sambil merendahkan kepalanya, "kamu juga."
Pisau diangkat atas-atas, sepertinya Soobin akan mendapatkan tusukan brutal di bagian dada. Ia hanya bisa terpejam, kedua tangannya Taehyun injak sedari tadi dan tidak bisa bergerak.
"Selamat tinggal."
Jleb
Dor dor
"Akhh!"
Peluru melesat, membuat pisau yang harusnya menancap di dada sedikit meleset menembus bahu. Taehyun terjatuh ke arah kanan setelah merasakan lengan dan kaki kirinya menerima 2 peluru berturut-turut. Darah menciprat ke mana-mana, tak lama suara seseorang berlari terdengar.
Soobin menoleh, dengan tangannya yang memegang bahu, "Telat!"
"Masih untung aku bantu!"
Taehyun lumpuh, kemudian diangkut oleh beberapa anggota polisi setelah Sunghoon beberapa kali melempar pukulan padanya.
Selesai.
________________
Epilognya nyusul, ya. ☞⟨ ̄ᴥ ̄⟩☞

KAMU SEDANG MEMBACA
Change
Mistério / Suspense[TXT ft. ENHYPEN] [Selesai] Beomgyu merubah segalanya, setelah kejadian tak terduga dialami kakak-beradik Choi. Awalnya hanya ingin memastikan, tapi dipikir-pikir, menarik juga menambahkan bumbu kerumitan. Mulai: 18 November 2021 Selesai: 05 Desembe...