"Dihipnotis tapi enggak ada kemajuan."
Dua pasang kaki jenjang melangkah beriringan, menyusuri trotoar setelah selesai menemui seorang psikiater. Jake adalah teman, bukan dokter apalagi orang yang ahli dalam bidang kesehatan, hanya teman lama Soobin yang berambisi agar kenangan mereka dapat diingat kembali oleh Soobin.
"Be patient, need time to—"
"Jake, aku enggak ngerti kamu ngomong apa, berhenti pake bahas Inggris."
Jake tergelak, "Ahaha! Maaf-maaf."
Soobin sudah berkali-kali menemui psikiater yang berbeda-beda, tapi hipnotis yang dilakukan tidak membuahkan hasil yang optimal, yang ada Soobin hanya pusing. Namun bagusnya, sedikit demi sedikit ia sudah mengingat pengetahuan yang pernah ia pelajari.
Walau bukan ingatan tentang peristiwa.
"Lagian enggak sedikit orang yang sembuh dari amnesianya tanpa sengaja." Jake berujar demikian, mendongak ke arah langit dan tersenyum.
"Ingatanku di masa lalu itu penting, ya?"
Jake mengangguk, "Banget."
Dengan kembalinya ingatan Soobin, ingatan yang sangat tajam miliknya, mungkin saja Beomgyu bisa ditemukan.
Drttt drtt drtttt
"Aduh!"
Ponsel Soobin bergetar di pahanya, membuat sang empu hampir melompat kalau tidak sada sedang berada di trotoar. "Eh, pihak rumah sakit," ujarnya sambil menoleh serius ke arah Jake.
"Angkat-angkat."
Tanpa berpikir panjang, Soobin menggeser tombol merah ke atas—eh, tunggu!
"HEH! Yang hijau yang digeser!"
Soobin meringis, "Maaf, lupa."
Seingat Jake, sudah 3 bulan sejak Soobin diajarkan tata cara simpel yang sudah menjadi kebiasaan manusia.
"Telepon balik?"
Drttt drtt drrrttt
Baru saja menyelesaikan kalimatnya, Soobin kembali dikejutkan oleh ponselnya yang bergetar lagi. Kali ini, ia langsung menggeser tombol hijau ke atas.
"Ya, halo?" Pembukaan yang biasanya, menyebutkan sapaan setelah telepon menempel ke telinga.
Ada sedikit getaran di seberang sana. "Saudara Yeonjun sudah sadarkan diri, bisa Anda datang ke rumah sakit secepatnya?"
"Bentar."
Tutt tutt tutt
"Kenapa?"
"Yeon—maksudnya, Kakak udah bangun." Soobin berujar demikian.
Jake membulatkan matanya, rasa terkejut dan bahagia menjadi satu. "Naik taksi."
Agak menyesal tidak membawa kendaraan.
•••
"Hyun!"
Taehyun yang saat itu tengah merapikan kukunya di teras rumah menoleh atas panggilan Kai. Iya, lelaki itu kembali main dengan alasan menemani Taehyun yang tinggal sebatang kara.
Padahal Taehyun pernah tinggal di atap sebatang kara.
"Kakaknya Soobin udah sadar!"
Taehyun berhenti berkedip, Yeonjun sudah sadar? Hanya 3 bulan? Sebentar sekali.
"Tau darimana?"
"Grup alumni."
Taehyun mengerutkan keningnya, "Temenan di sekolah?"
Kai mengangguk, "Soobin temen sekelas-ku, kita deket sampe dia amnesia."
Entah ini kabar yang menyenangkan atau menyedihkan, yang jelas Taehyun cukup terkejut karena orang seperti Kai dapat berteman dengan polisi seperti Soobin. Kalau begini jadinya, bisakah Taehyun ikut berteman dengan Soobin juga?
Pemuda itu memutar otak, menyusun ide untuk menjalankan aksinya yang semalam sempat ia pikirkan, tentang memastikan bagaimana Soobin dan Yeonjun sekarang.
"Bakal jenguk?" Pertanyaan itu keluar, ia mencoba menetralkan ekspresinya dan kembali melakukan kegiatannya.
Kai mengangguk, "Mau ikut?"
Gotcha.
Bersambung ....

KAMU SEDANG MEMBACA
Change
Mystery / Thriller[TXT ft. ENHYPEN] [Selesai] Beomgyu merubah segalanya, setelah kejadian tak terduga dialami kakak-beradik Choi. Awalnya hanya ingin memastikan, tapi dipikir-pikir, menarik juga menambahkan bumbu kerumitan. Mulai: 18 November 2021 Selesai: 05 Desembe...