1.4

200 55 4
                                    

"Satu."

"Empat atau lima lagi?" tanya Ni-ki setelah mendengar satu kata yang dilontarkan Jungwon.

Sunoo tengah asik menyusun kepingan puzzle yang menyusun kalimat Jepang, sekalian belajar bahasa asing tersebut. Lelaki tembam itu menggeleng, entah malas menjawab atau tidak tahu.

"Kak Jay sama Kak Taehyun juga?" Jungwon balik bertanya, tangannya tengah sibuk menghitung lembaran uang yang baru saja ia dapatkan dari hasil kerja.

Sunoo mengangguk cepat, "Kalah Kak Heeseung dibawa, mereka juga, dong."

Dalang di balik pembunuhan, wajah yang bersembunyi di belakang topeng polos, sifat manipulatif yang menguntungkan, juga alasan cukup kuat untuk melakukan semuanya.

Sunoo, Jungwon, dan Ni-ki, 3 korban perundungan saat ketiganya menjadi adik kelas dari Soobin, Kai, dan Jake. Siapa sangka hubungan yang dibungkus dengan kata pertemanan di baliknya ada kalimat perundungan?

Ketiganya sering kali menjadi bahan ejekan, bahan suruhan, atau tumbal pelanggaran di sekolah. Itu semua dilakukan oleh Soobin, selebihnya Kai dan Jake juga ikut serta. Namun, apa ketiga kakak kelas mereka itu merasa melakukannya? Ketika Jungwon hampir jatuh dari pohon jambu yang cukup tinggi demi mengambil 3 buah jambu dan berakhir dihukum karena mencuri, ketika Sunoo hampir ditampar oleh penjaga kantin karena uang yang ia bawa kurang untuk membayar makanan padahal uang sakunya sudah kering, ketika seragam Ni-ki hampir robek karena dihajar oleh kakak kelas mereka yang lain dengan alasan membela Kai, apa mereka merasa?

Sepertinya, tidak.

Disaat Soobin, Kai, dan Jake lulus dari menjadi siswa dan berubah menjadi mahasiswa, mereka tetap berteman. Selalu menyuruh yang tidak-tidak, membahayakan keselamatan dan lain-lain.

Awalnya, dendam yang terbentuk hanya pada ketiga pemuda itu saja. Namun, setelah dipikir-pikir, bukannya membuat penderitaan sebelum kematian itu bagus? Maksudnya, kenapa tidak melenyapkan orang-orang tersayang mereka sebelum waktu ketiganya berhenti?

Kita tidak berbicara tentang ayah, ibu, atau keluarga. Hanya teman, teman, sahabat, dan sahabat. Siapa sahabat Soobin dan Jake? Heeseung dan Jay, lalu siapa sahabat Kai? Untuk saat ini, Kang Taehyun?

"Eh, penasaran enggak siapa yang bunuh Kak Yeonjun kemarin?"

Pertanyaan Jungwon sontak membuat Sunoo menoleh cepat. Benar, mereka tidak berencana membunuh Yeonjun, hanya Heeseung untuk malam tadi. Namun, siapa yang melenyapkan pemuda Choi itu?

"Kak Taehyun." Jawaban Ni-ki mengejutkan. Bukan karena mereka tidak percaya, hanya saja seorang Nishimura Riki jarang sekali salah.

"Kenapa, tuh?" Sunoo mengerutkan keningnya.

Ni-ki menatap jahil kedua sahabatnya secara bergantian, "Pernah denger tentang Beomgyu-Beomgyu itu?"

•••

Di rumah Kai, tepatnya di ruang tamu, 3 pemuda duduk berdampingan dengan suasana ruangan yang bisa dibilang menegangkan. Soobin mendadak datang, katanya ia butuh teman mengobrol agar kesedihannya tidak berlarut-larut. Yeonjun sudah dimakamkan sebelum dirinya bangun, tapi tenang, Soobin sudah menemui makam kakaknya itu sebelum mampir ke sini.

Seperti yang kita tahu, Soobin tinggal bersama keluarga Sunghoon sekarang. Namun, lelaki jangkung itu belum terlalu akrab dengan Sunghoon sehingga harus menghampiri lain untuk menenangkan diri.

"Aku enggak tau harus gimana."

Kai tersenyum dengan tangannya yang mengusap bahu Soobin, memberikan semangat. Lelaki blasteran itu mengutarakan kata penenang dan sejenisnya, berbeda dengan Taehyun yang hanya diam sambil menatap Soobin datar.

"Aku enggak mungkin nampung kamu, tapi aku do'ain semoga cepet-cepet deh kamu sama Sunghoon akrab."

Soobin terkekeh pelan, "Semoga."

Lelaki jangkung itu menoleh ke arah Taehyun dan memasang tatapan bingung, "Kamu numpang di sini?"

"Iya." Kai yang menjawab, "untuk sementara."

Soobin mendesah kecewa, bukan karena Taehyun menumpang, tapi karena bukan Taehyun yang menjawab. "Kenapa enggak Taehyun aja yang jawab?"

"Iya, sementara aku numpang di sini."
















Bersambung ....

















________________
Masih ada yg baca?
Btw, makasih buat 100 vote di cerita ini! Dan 200 vote di cerita sebelah!! Thanks!

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang