Chapter 22 || Vahingossa

5.8K 603 76
                                    



.

Vahingossa [Finnish] (adv.) : Accidentally

||⤛♠♛♠⤜||

.


"Coincidence is God's way of remaining anonymous."

- Albert Einstein -

.


Haloo lagi!!!

Seperti biasa, ditunggu Vote + Comment nyaaaa
🥰🥰🥰

Gamsahabnida!!!


Gamsahabnida!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pukul 16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 16.00

Teng teng teng

Suara jam berdentang di sepanjang lorong akademi. Para siswa dengan jadwal kelas sore hari terlihat mulai berhamburan keluar ruangan. Lain halnya dengan Aletha.

Kelasnya sudah selesai sejak 1 jam yang lalu. Tapi Aletha masih punya jadwal tutor dengan si Hitler. Sialnya, hari ini jadwal ia belajar Fisika. Seenak perut saja memilih materi, padahal fisika tidak termasuk dalam tanggung jawab si putra mahkota.

Awalnya Aletha menerima saja. Ia kira ini akan lebih baik daripada disuruh berlari keliling barak atau membuat program dengan bahasa robot.

Ternyata tidak kawan-kawan. Salah besar.

Aldrich dengan santainya memberi Aletha 500 soal Fisika untuk diselesaikan. Gila memang! Aletha sih tidak kesulitan, otaknya masih cukup encer untuk menyelesasikan soal-soal tersebut tanpa berpikir lama. Jemarinya dengan lancar meluncur di atas kertas tanpa hambatan.

Masalahnya setelah 102 soal yang baru selesai ia kerjakan, tangannya kini mulai mati rasa. Oh ayolah, ini jari bukan mesin tik. Kalau tidak ingat lencana yang tersemat di almamaternya saat ini adalah pemberian si Hitler, sudah Aletha lempar pena dalam genggamannya pada wajah tampan itu.

The Valcrone: Hidden Daughter & The Fallen PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang