Chapter 42 || Nær

6.1K 767 216
                                    


.

Nær [Icelandic] : Closer

||⤛♠♛♠⤜||

.

"You have the crown prince on your side. There's nothing for you to worry about,"

- Aldrich D. Salvatore -

.



ALOHA!!!! 👋🏻

I'm really sorry, my schedule kinda packed. No, serious tho... org lain emang blom pada masuk sih... tapi aku beneran ini udah mulai sibuk lagi. FYI aku kuliah di kampus gajah yang emang suka curi start duluan :)

Iya itu yang di kota kembang terus almetnya ijo kaya jas lab lagi 😅

Dan berhubung kuliahku udah mulai lagi, maaf yaa, ga akan sesering dulu yg sampe update tiap hari, kemarin aku luang karena lg kerja praktek dan liburan aja makanya bisa sat set sat set
😔😔

But I'll try my best. At least it will be twice a week, or maybe more 🤷‍♀️

BTW

Ngakak bacain komen kalian di chapter sebelumnya, pada meleyot gara-gara si asshole
🤣🤣🤣🤣🤣

Gapapa yang itu baru permulaan, di bawah masih banyak WKAKAKAKAKA

Vote + Comment nya janlupp, kutungguuu
Maaciii 🥰🥰😘😘


Vote + Comment nya janlupp, kutungguuuMaaciii 🥰🥰😘😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aldrich Devereaux Salvatore.

Si putra mahkota Valcrone berjalan tegap dengan rambutnya yang tertata rapih hingga memperlihatkan dahi dan alisnya yang terpahat indah. Ia memasuki mobil hitam yang terpakir tepat di depan pintu masuk gedung pertemuan.

"Aman?" Edmund bertanya sambil melajukan mobilnya.

Aldrich mengangguk dengan dehaman kecil. Merasa gerah, akhirnya ia membuka jasnya dan mengacak rambutnya yang terasa kaku oleh gel dengan kasar. Ia baru saja menghadari pertemuan dengan duta besar negara tetangga, jadi maklum kalau otaknya lumayan lelah bekerja.

"Sudah jam setengah delapan. Jadi ke cafe?" tanya Edmund lagi meminta kepastian karena jadwal mereka molor cukup lama.

"Tidak perlu. Langsung saja," jawab Aldrich kemudian mencari kontak Sergio di ponselnya.

"Maaf, jadwalku cukup padat, aku tidak jadi menemuimu di cafe." Aldrich langsung berkata to the point.

"Santai. Lalu apa yang mau kau bicarakan?"

The Valcrone: Hidden Daughter & The Fallen PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang