.Acht [Irish] (v.) : take action; do something.
||⤛♠♛♠⤜||
.
"Good people do not need laws to tell them to act responsibly, while bad people will find a way around the laws."
- Plato -
.
Helowww^^
Waktu pertama kali di publish, part ini bisa dibilang hadiah Valentine buat para readers, jadi tebak aja isinya apa wkwkwk
Yuu Vote + Comment kalian kutunggu, ini part bikin dugun-dugun soalnya 🙃🙃
Terima kasihhh gaiss 💕💕
Satu minggu selanjutnya berjalan cukup lancar bagi Aletha. Selain beberapa gunjingan yang mengusik hari-hari Aletha, gadis itu tidak banyak dapat masalah. Ia juga sudah mulai kembali berlatih dengan teman-teman lombanya.Dalam waktu singkat, Aletha sudah bisa mengejar ketertinggalan materi dengan baik. Lengannya masih dalam pemulihan tapi ia sudah mulai berlatih bela diri perlahan-lahan.
Ia juga sudah mendengar langsung pengakuan Aciel tentang Klan Skriven dan misi mereka. Aletha tidak dapat marah karena lelaki itu juga ternyata tidak sengaja tahu setelah menguping pembicaraan Aldrich dan Edmund. Bakat yang tertular dengan baik.
Dan hari ini, Aletha tidak menyangka sudah menyetujui rencana gila si Hitler. Dirinya menatap pakaian yang tersemat indah pada tubuhnya. Dress yang cantik dipadu riasan wajah dan rambut yang tak kalah mempesona. Belum lagi beberapa perhiasan yang ikut menjadi pelengkap bagi penampilannya malam ini.
Aletha memutar di depan cermin untuk menilai dirinya sendiri. Hingga bayangan seseorang tertangkap melalui refleksi tersebut. Rautnya seketika berubah masam. "Kau tidak mengenal etika mengetuk pintu sebelum masuk?"
Aldrich mengedikkan bahunya acuh kemudian ikut menilai penampilan Aletha. "Kau cantik sebenarnya, tapi terlalu sering melihatmu berada di balik gaun-gaun ini membuatmu jadi biasa saja."
Kedua bola mata Aletha memutar malas. Tidak bisakah lelaki itu memujinya dengan ikhlas? "Sayangnya aku tinggal di negara Valcrone dimana budaya pesta sudah menjadi jadwal piket mingguan anggota Vorfreude Comity."
"Should I?" Aletha menunjuk tiara yang bersemayam di sela-sela tatanan rambutnya. Tenang, yang ini bukan 'hadiah' dari Ratu Adriade. Ini hanya sebatas aksesoris milik kerajaan yang ditawarkan oleh make up artist yang meriasnya beberapa menit yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Valcrone: Hidden Daughter & The Fallen Prince
Ficción GeneralBUKAN HISTORICAL FICTION, INI CERITA KERAJAAN MODERN ~~~ Gadis cerdas dengan jutaan tingkah anehnya namun mudah disogok dengan segala macam kudapan manis. Aletha Clarine Davenport, baru saja menginjakkan kaki kembali di Valcrone setelah 9 tahun lama...