BUKAN HISTORICAL FICTION, INI CERITA KERAJAAN MODERN
~~~
Gadis cerdas dengan jutaan tingkah anehnya namun mudah disogok dengan segala macam kudapan manis. Aletha Clarine Davenport, baru saja menginjakkan kaki kembali di Valcrone setelah 9 tahun lama...
Eligazítás [Hungarian] : Briefing; A meeting for giving information or instructions.
||⤛♠♛♠⤜||
.
"By failing to prepare, you are preparing to fail."
- Benjamin Franklin -
.
Ola!!!
Ada beberapa masukan buat pemakaian bahasa Inggris di cerita ini yang ternyata banyak juga ya (wkwkwk maaf ga sadar kalo lagi nulis) Jadi aku ada tambahin translate di bagian comment biar semua paham maksudnya dan ga mengganggu juga buat yang udh ngerti Krisar akan selalu diterima dengan tangan terbuka (kecuali update tiap hari, yg ini author angkat tangan 🙏🏻🥲)
Vote dan comment-nya yuu marii ramaikannn 💃💃💃
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Iris hazel itu terbuka tanpa niat. Masih setengah sadar, Aletha terduduk. Sinar matahari yang mengintip di balik tirai jendela menandakan kalau pagi sudah menyapa.
Kepala Aletha memutar, mendapati dirinya berada di suatu ruangan besar dengan ukiran unik pada dindingnya. Warna champagne dipadu aksen nude di berbagai sisi menambah kesan mewah dan menenangkan. Benar, Aletha baru ingat, ini ruang baca milik Ratu Adriadne yang telah diubah sedemikian rupa menjadi sebuah kamar tamu nan indah.
Tok... tok... tok...
"Nona Aletha?"
Gadis berambut coklat itu terperanjat dari lamunan. "Ya? Masuk saja," jawabnya dengan nada agak keras agar terdengar.
Kemudian seorang pelayan yang semalam sempat menyajikan teh dan camilan pun memasuki kamar. "Maaf Nona, apa saya mengganggu tidur Anda?"
"Ahh, tidak. Aku memang sudah bangun. Ada apa?" tanya Aletha.
Pelayan tersebut menaruh sebuah paper bag di meja rias. "Yang Mulia Ratu memberi pesan untuk menyiapkan seragam Nona. Beliau juga meminta Nona untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat ke akademi."
Aletha mengangguk dengan sopan. "Terima kasih, eumm..."
"Nona bisa memanggil saya Marie," sahut si pelayan yang tampaknya menyadari kebingungan Aletha.
"Baiklah, terima kasih, Marie," jawab Aletha sambil tertawa pelan. Seolah baru tersadar Aletha bertanya pelayan tersebut, "Oh iya, apa kau tahu bagaimana keadaan Aldrich?"
Pelayan yang tampak sudah lumayan berumur tersebut sempat berpikir sejenak. "Saya sempat berpapasan dengan Yang Mulia di koridor utama sekitar satu jam yang lalu. Saya rasa, Yang Mulia baik-baik saja."
