Hay guys!Kangen aku gak?
Maaf ya aku baru bisa up sekarang:(
Ini juga ngumpulin niatnya sampe berjam2><
Pokonya aku minta maaf banget undah bikin kalian nunggu lama:))
Jangan terlalu berharap banyak sama cerita ini ya^^
Jangan lupa vote+komen yang banyak, i love you<3
**
Terik matahari begitu menyengat mengenai kulit putih milik Abel, sedari tadi dia hanya berdiri dengan menghormat pada bendera.
Kakinya pun mulai mati rasa karena terlalu lama berdiri. "Kapan bel bunyi, sih?" dumelnya.
Keringat lagi-lagi bercucuran dan Abel kembali mengusapnya, hingga dia pun tersadar dengan apa yang sudah dia lakukan.
"Bego! Ngapain gue berdiri di sini dari tadi? Rajin amat gue. Goblok emang," cercahnya pada diri sendiri.Abel segera berbalik badan kemudian melangkah dengan wajah di tekuk, dia terus mendumel dengan tingkah bodohnya sendiri, sejak kapan seorang Abel jadi anak rajin? Sangat memalukan.
"Panas banget ke hati," gumamnya dengan menyeka keringat di dahinya.
"Woy!!"
Langkah Abel sontak terhenti ketika mendengar teriakan dari seseorang. Dia berbalik badan sembari memicingkan matanya.
"Gue?" tanya Abel dengan menunjuk dirinya sendiri membuat senyum pria itu mengembang.
Langkah pria tadi mulai dekat hingga kini sudah berada di hadapan Abel.
"Lo anak baru?"Sebelah alis Abel terangkat, bukankah Rima sudah lama sekolah di sini? Lalu kenapa pria ini bertanya seolah dia anak baru? Pikir Abel.
"Gue bukan anak baru, lo siapa sih?" risih Abel.
Senyum pria itu terus terbentuk, bahkan begitu sangat manis. "Kenalin, gue Rio," ucapnya sembari mengulurkan tangan pada Abel.
Abel memutar bola matanya malas, dia tahu bahwa orang yang bernama Rio ini sedang modus padanya. "Gue gak nanya," balasnya tanpa mejabat tangan Rio.
Rio tertawa sumbang mengejek kebodohannya.
"Ahaha, iya juga. Tapi ... lo harus tau nama gue supaya pas nanti kita pacaran gak perlu kenalan lagi,""Sumpah lo gak jelas banget."
Tanpa menunggu apapun lagi Abel segera berjalan meninggalkan Rio sendiri.
Senyum seringai terbentuk dari bibir Rio, "cewek unik," gumamnya.
"Jangan lupa nama gue Rio! Lo bisa cari gue di kelas 12 IPS 5!" teriaknya.
Abel yang mendengar teriakan dari Rio pun sontak mengacungkan jari tengahnya tanpa membalikkan badan, membuat Rio semakin merasa tertantang dengan diri Abel yang berada dalam tubuh Rima.
Setelah merasa jauh dari posisi Rio, Abel segera duduk sembari meluruskan kakinya yang terasa pegal.
"Sakit banget kaki gue," ringisnya dengan memijat pelan kakinya.
"Butuh bantuan?"
Abel mendongak saat mendengar suara seseorang. "Lo siapa?"
"Kamu lupa sama aku Rim?" tanya orang tadi.
"Ah sorry, gue amnesia," balas Abel dengan raut wajah tak enak.
Orang tadi mengangguk pelan, "aku Dina, Rim. Kita udah temenan dari SD,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life (Sequel A2)
FantasyAda baiknya follow dulu akun aku ya^^ Dipublis: 17-10-2021 Finish: - Reinkarnasi? Abel tidak percaya yang namanya reinkarnasi. Menurutnya, reinkarnasi hanya ada pada buku-buku fiksi saja. Tapi ... sekarang dia percaya, ketika kejadian aneh yang meni...