20

2.1K 104 47
                                    

Huhu setelah sekian lama!!!

Males banget lanjutin ceritanya plis😭

Di otak tuh udh ada jalan ceritanya tapi bingung ngetiknya, jadi maaf banget kalo ngaret.

Peminatnya juga ke nya makin dikit bikin malessss. Tapi makasi buat kalian yang udh nungguin!!!

Ga tau ini bakalan nyambung atau ngga aku udh lupa ceritanya kaya gimana hahahah

So enjoy guys!!! Jangan lupa vote+komennya!!!

Selamat membaca!

_______

"Ayolah Bu!"

"Ga bisa loh Ra, nanti gimana sama istri aku?"

"Aku kan Rima, sodara kamu. Gimana sih?"

Abel sedari tadi membujuk Abu supaya mau menemaninya ke rumah orang tua Abel, dia merindukan ayahnya.

"Sama Laura aja,"

Menghela napasnya kasar dan kembali membujuk Abu. "Dia sibuk. Ayolah... please!"

Tak terdengar suara dari sebrang sana selama beberapa detik. "Yaudah oke. Tapi kalo sampe di sana kamu jangan nangis!"

"Apaansi, aku bukan cewe cengeng kalo kamu lupa," balasnya tak terima.

"Yaudah kapan?"

Abel melihat jam di ponselnya ternyata baru jam 2 siang kebetulan ini juga hari Minggu.

"Bisanya kapan?"

"Abis magrib paling, ini tuh waktunya quality time sama anak aku!"

Ingin rasanya Abel mencibir Abu, dulu saja dia ngejar-ngejar pikirnya. "Yaudah abis magrib awas kalo nggak!" Ancamnya dan orang di seberang sana hanya berdehem singkat.

"Aku matiin deh, makasih Bubu!" Ucapnya dengan suara nyaring kemudian memutuskan panggilan begitu saja.

"Gue pake baju apa ya?" Gumamnya pada diri sendiri.

Abel terus melihat-lihat isi lemari pakaian milik Rima, rata-rata baju berlengan panjang jangan lupakan juga sweater-sweater yang lumayan banyak. Namun tidak ada yang bisa menarik perhatiannya, padahal dia hanya akan ke rumah orang tuanya saja tapi kenapa harus berpenampilan heboh? Akhirnya pilihannya jatuh pada baju berlengan pendek berwarna hijau botol dan juga rok di bawah lutut sangat cocok dengan warna kulitnya yang putih.

Di letakan nya baju tadi di kasur, toh dia pergi saja masih lama jadi Abel mencoba kesibukan lainnya. Perempuan itu mengotak-atik ponsel milik Rima, dia masih ingin mencari tahu ada apa sebenarnya dengan Rima, orang pemilik tubuh ini.

"Ini siapa?" Batinnya bertanya-tanya saat melihat sebuah foto di dalam galeri ponsel Rima.

Dua perempuan dan satu laki-kali berseragam SMA itu tersenyum ceria ke arah kamera, jelas dia tahu bahwa yang di sebelah kanan adalah dirinya, kemudian di sebelah kiri ialah Dina tapi yang di tengah siapa? Laki-laki dengan senyum manis itu jelas menyenderkan kepalanya pada bahu milik Rima.

"Ini siapa sih anjir?" Tanyanya dengan terus memperbesar tampilan pada layar.

Sudahlah, Abel menyerah. Mau dia memperhatikan foto itu berjam-jam pun tidak akan menemukan jawaban. Otaknya yang kurang berkembang itu pun sontak teringat pada Dina, jelas Dina pasti tahu siapa laki-laki itu.

Tangannya dengan lihai mencari nama Dina di kontak miliknya, setelah menemukan dia langsung menekan gambar telepon seluler.

"Kenapa Rim?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Second Life (Sequel A2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang