Jiwoo mendongak, menatap langit yang sudah terlihat gelap ketika dia sedang menunggu pesanan Tteokbokki yang di belinya untuk ia jadikan sebagai menu makan siang. Lagi-lagi Jiwoo tidak membawa payung. Namun, karena kedai Tteokbokki berada tepat di depan gedung tempatnya bekerja, Jiwoo tidak begitu mengkhawatirkannya. Dia masih bisa berlari untuk mencapai gedung bila benar hujan turun. Tidak akan terlalu basah meski tak pakai payung.
Hari ini Jiwoo datang terlambat ke tempat kerjanya. Sehingga membuat dirinya tidak sempat menyiapkan bekal makan siang atau sarapan pagi seperti biasa. Jangan tanya kenapa dia bisa terlambat. Salahkan Jungkook karena sudah mengulur waktunya ketika keduanya berada di kamar mandi pagi ini.
Sebenarnya bisa saja Jiwoo pergi ke kantin perusahaan yang sudah menyediakan makanan untuk karyawannya. Namun, Jiwoo sedang tidak ingin makan dengan banyak orang dan lebih memilih untuk makan di dalam pantry yang ada di ruangannya.
"Terima kasih, bi." Jiwoo mengambil pesanannya yang sudah di bungkus dengan kantong plastik begitu bibi pemilik kedai selesai membuatkan pesanannya. Setelah itu dengan cepat, Jiwoo mengayunkan kedua tungkainya kembali ke arah gedung kantor sebelum hujan turun dengan deras begitu dia merasakan tetesan pertama mengenai pipinya.
Jiwoo tersenyum lega begitu melihat hujan semakin deras setelah gadis itu sampai di ruangannya yang terlihat sepi. Sebelum pergi menuju pantry, Jiwoo mengambil sebungkus vitamin berwarna ungu yang tersimpan di mejanya. Berniat untuk memakannya setelah dia menghabiskan tteokbokki.
Bukan pemandangan yang aneh begitu Jiwoo memasuki pantry setelah netranya menangkap sosok Yoongi yang menduduki salah satu kursi dan sedang menyantap bekal makan siangnya. Atasannya itu memang rajin membawa bekal sendiri dari rumah dan memakannya di dalam pantry. Pernah Jiwoo mendengar apa yang membuat pria itu lebih memilih untuk membawa bekal ketimbang makan di kantin kantornya;
"Memasak sendiri itu lebih sehat."
Jiwoo memang setuju karena dia juga lebih memilih untuk membawa bekal. Tapi ada kalanya gadis itu malas untuk membuatnya atau terlambat seperti sekarang sehingga membuatnya tak sempat menyiapkan bekal.
"Hai Chief." Sapa Jiwoo basa-basi disaat gadis itu duduk di kursi yang ada di seberang Yoongi.
Pria itu hanya mengangguk. Melirik Jiwoo sebentar sebelum kembali menundukkan kepalanya, melanjutkan makan.
Jiwoo membuka kantong plastik berisi tteokbokki yang di belinya sebelum memakan suapan pertama menggunakan tusuk kayu. Menutup mata sambil menghela napas panjang karena rasa tteokbokki yang sedang di kunyahnya terasa begitu enak.
"Kau makan hanya dengan itu?"
Suara itu membuat Jiwoo kembali membuka mata dan menatap Yoongi yang kini sedang memokuskan kedua matanya pada makan siang Jiwoo. Lalu kedua mata monolit itu beralih untuk berserobok secara langsung dengan gadis di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelions
Fanfiction"Dia mengingatkanku akan bunga dandelion. Meski terlihat rapuh, namun sebenarnya bunga itu memiliki arti pengharapan, keceriaan dan cinta. ketiga kategori itu merangkap menjadi satu pada dirinya. membuatku tak begitu takut untuk kembali berharap aka...