10

227 32 54
                                    

Jiwoo menyeruput mi dari ramen cup yang baru di beli dan langsung ia santap di supermarket dekat kediamannya. Karena terlalu malas memasak, gadis itu mengambil jalan pintas untuk membeli ramen cup ketika ulat di perutnya berontak untuk segera di beri asupan.

Jiwoo juga tidak bisa meminta Jungkook untuk membuat makan malam karena pria itu sedang dinas keluar negeri. Sudah tiga hari pria itu pergi ke New York. apartemennya serasa sepi karena tidak terdapat presensi pria itu di dalamnya.

Suara lonceng pintu supermarket terdengar. Membuat dengan sendirinya Jiwoo menoleh. Reaksi alaminya jika mendengar suara pintu terbuka meskipun tak ada seorang pun yang ia tunggu. Namun, tanpa di duga, orang yang baru saja memasuki supermarket adalah orang yang sangat di kenal Jiwoo dengan baik. Gadis itu mengerjapkan matanya begitu melihat orang tersebut dengan lebih jelas lagi. Dia adalah Min Yoongi.

Tanpa menyadari adanya Jiwoo yang sedari tadi memperhatikannya, Yoongi berjalan dengan santai ke arah jajaran rak supermarket untuk membeli apapun yang di perlukannya. Tubuhnya yang proposional terlihat sedang mengenakan kaos putih dan celana kain panjang berwarna hitam. Dia juga tidak memakai sepatu dan hanya memakai sandal selop. Rambut hitamnya tertutup oleh topi bisbol hingga membuat wajahnya terliat sangat berbeda. sangat jauh dari kesan wibawa yang sering kali Jiwoo tangkap di setiap pria itu mengenakan jas atau kemeja di tempat kerjanya.

Kali ini Yoongi terlihat lebih... entahlah, keren dan muda.

Ketika presensi pria itu tenggelam di balik rak supermarket, Jiwoo kembali menatap ke depan. Menelan mi yang tadi tertunda untuk ia telan begitu melihat presensi atasannya yang baru saja mendatangi supermarket itu. Entah kenapa melihat Yoongi, dengan sendirinya gelenyar menyenangkan terasa di dalam perutnya. Kupu-kupu mulai berterbangan. Sebenarnya agak sedikit aneh juga dengan perasaannya sendiri. Kenapa juga Jiwoo harus merasakan senang ketika melihat atasannya di luar jam kerja seperti sekarang?

Jiwoo mendengus sambil menggelengkan kepalanya. Merasa bodoh dengan perasaan senangnya sendiri hanya karena melihat atasannya ketika hari libur. Maka Jiwoo berusaha untuk mengenyahkan perasaan anehnya dan kembali memakan mi cup yang hampir dingin. Mencoba bersikap seolah jika gadis itu tidak melihat atasannya mengunjungi supermarket yang sama.

"Hanya sekadar informasi, jika kau memakan ramen di malam hari, maka wajahmu akan bengkak esoknya."

Jiwoo kembali menolehkan kepala begitu suara yang sangat di kenalnya terdengar. melihat presensi Yoongi yang sudah berdiri di sampingnya dengan wajah datar andalannya. Sedikit terkejut karena tidak akan mengira jika atasannya akan menemukan Jiwoo bahkan sampai menghampirinya.

"Selamat malam, Chief." Jiwoo menundukkan kepalanya dengan sopan sebagai sapaan yang Yoongi balas juga dengan anggukan. Tidak menghiraukan ucapan Yoongi karena Jiwoo terlalu terkejut.

"Boleh aku duduk di sini?" tanyanya sembari menunjuk kursi yang ada di samping Jiwoo.

Jiwoo mengerjapkan matanya. sedikit tidak menyangka karena pria itu bertanya terlebih dulu. Padahal jika itu Jungkook, dia akan langsung menduduki kursi di sampingnya tanpa meminta izin. Meskipun atasannya memang sering kali berikap dingin terhadapnya, namun Jiwoo akui bahwa Yoongi memang pria yang sangat sopan.

"Tentu saja, Chief." Setelah mendapat persutujuan, pria itu tersenyum singkat dan segera menduduki kursi tinggi yang ada di samping Jiwoo. Lalu dia juga menyimpan kantong plastik berukuran sedang belanjaannya ke atas meja. Bisa di lihat Yoongi membeli beberapa botol soju, dua bungkus camilan dan barang lain yang tidak terlihat oleh matanya.

"Maaf sudah menghampirimu. Habisnya kau terlihat kesepian. Seperti ingin di temani." mulai Yoongi begitu dia sudah duduk nyaman dengan menumpukan kedua tangannya di atas meja.

DandelionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang