Hari demi hari berlalu Juna akhirnya dibolehkan untuk pulang ke rumah, dengan pesan ia harus menjalani terapi agar dia bisa cepat berjalan dengan normal.
Setelah beberapa jam menempuh jalanan akhirnya Juna telah sampai di pintu gerbang, semua pelayan menyambutnya dengan baik. Dengan wajah seperti biasa ditambah dengan masalah Juna tambah lebih menjadi dingin, tanpa menyapa semuanya Juna langsung ke kamar bawa, Juna sekarang dia tidur dilantai bawa karena dia tidak bisa berjalan akibat kecelakaan itu.
Sampai nya dikamar Juna pun langsung berbaring di kasur yang sangat besar, semua pikiran nya kacau dengan melihat keadaannya sekarang. Kakinya sekarang tidak bisa berjalan lagi, sekarang dia lumpuh walaupun itu hanya sementara, tetapi Dokter Bimo juga pernah bilang kalau dalam setahun Juna tidak berjalan, Dokter Bimo akan memvonisnya lumpuh total.
Pelayan yang mengantarkannya tadi telah keluar, Juna kembali mencurahkan kesedihan nya menumpahkan air mata yang dia tahan turun juga, hanya ibunya yang akan menjadi saksi hidupnya nanti.
Malam yang semakin larut, semua orang pun tertidur tanpa terkecuali, Juna yang tadinya hanya melamun dan bersedih ia tertidur dengan pulas walaupun kadang ia bangun melihat sekelilingnya.
Edo yang dari tadi diruangan tamu menceritakan semuanya tentang kejadian tadi, tetapi dengan wajah sedikit tersenyum ibunya sangat ingin bertemu dengan gadis yang sudah membuat anaknya selamat, apalagi dengan Edo menceritakan kalau Raya adalah gadis yang baik-baik, dengan begitu ibu Amara tambah menjadi penasaran.
Setelah beberapa jam berbincang mereka berdua akhirnya beristirahat, tetapi Edo yang penasaran dengan Raya. Akhirnya dia ikut terlelap juga.
Hari begitu cepat berlalu sudah beberapa Minggu kejadian telah berlalu. Pagi semakin cerah menampakkan mataharinya semua orang kembali melanjutkan aktivitas nya, begitu pun dengan Raya telah bangun pagi setelah melihat keadaan ini hari Minggu semua orang pasti bermalas-malasan, Raya memutuskan untuk pergi berlari pagi sebab cuaca hari ini sangat cocok untuk kesehatan.
Dilain tempat Juna masih sama yang dulu yang belum bisa berjalan, sifatnya makin menjadi murung, sekarang ia tengah duduk di sebuah taman yang banyak orang yang sedang melakukan olahraga dan banyak yang berbincang-bincang.
Melihat itu Juna kembali murung dan berpikir kenapa semuanya bisa terjadi padanya, kenapa dia masih belum bisa berjalan sampai saat ini dan tambah sedihnya ia sudah mengetahui kalau selama ini Anitha hanya memanfaatkan nya, orang yang dia sayangi tega mengkhianati nya. Juna yang semakin larut dalam kesediaannya ia semakin menggila.
Tak jauh dari itu Raya yang sedang berlari-lari sedang melihat ada kejadian aneh ditaman itu ia melihat seseorang yang sedang marah dan sedih, tanpa bertele-tele ia langsung menuju ke arah orang tersebut dan tak lain adalah Juna, ia pun kaget antara ia mau menemaninya atau tidak.
"Kenapa aku malah memikirkan dia ya, kasihan juga sih dia sendiri disana" Ucap Raya dalam hatinya.
Tak lama setelah bergulat dengan pemikirannya akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri Juna yang sudah dari tadi melamun. Walaupun tanpa Raya sadari ada seseorang yang sedang memperhatikannya dari kejauhan.
Raya pun mengagetkan Juna yang membuat Juna menjadi kaget juga.
"Yoo... Ngapain sendiri disini emang kamu tidak takut dimasuki hantu" ucap Raya sambil tersenyum
"Ish dasar membuat orang kaget, gimana kalau tadi tiba-tiba aku pingsan haa" jawab Juna yang merasa kesal sekaligus ketawa sedikit
"Yaa maaf, makanya jangan melamun terus emang elu mau dimasukin hantu haa, duduk sendiri lagi" Ucap ceplos Raya
"Haha iya iya cerewet" ucap Juna yang ketawa melihat tingkah raya karena dia tau dia disana tidak sendirian melainkan banyak yang sedang memperhatikan dia
"Oiya ngapain disini" Tanya Raya sambil menaikkan alisnya
"Cuman duduk aja, sambil meratapi nasib" Jawab Juna
"Emang elu kenapa, hmm kalau butuh teman curhat silahkan" sambil cengengesan
"Hmm, seperti yang kamu lihat sekarang aku sudah menjadi lumpuh terus aku tidak jadi nikah sama kekasihku" Jelas Juna yang menahan air matanya
"Wihh gue turut prihatin ya, mungkin itu sudah takdir tuhan si, jadi gitu" Ucap Raya
Setelah mendengar perkataan Raya dan berbincang begitu lama, orang yang sebelumnya kakuh, dingin sekarang berubah menjadi hangat dan lagi-lagi dia tertawa yang membuat Raya menjadi kagum
Wkwkwk sekarang Juna kayaknya jatuh cinta deh🤣🤣
"Kan kau jadi tampan sekarang makanya jangan selalu murung buat apa memikirkan gadis yang sudah jahat sama kamu" ucap Raya sambil tersenyum
"Hmm" Deheman Juna
"Haa cuman hmm dasar ya" Ucap Raya dengan jengah
Juna pun yang melihat tingkah Raya langsung ketawa. Raya yang tadinya asik berbicara tiba-tiba terhenti disaat melihat jam tangannya tepat pukul 08.00 dan artinya dia harus pulang untuk bergegas ke tempat kerjaannya.
"Astaga gue pamit dulu ya, soalnya gue harus berangkat kerja" Ucap Raya dengan tegas
"Hmm iya hati-hati" Tanpa sengaja dia mengatakan kata-kata itu
"Okeh dah" Sambil melambaikan tangan dan berlari
"Heyy..., kamu akan kembali disinikan besok" Teriak Juna
"Iyaaa aku akan kembali besok" Jawab Raya sambil berlari
Setelah Raya pergi tanpa sadar Juna sangat bahagia jika berada didekat Raya, apalagi kalau Raya sedang menggoda nya sampai-sampai dia lupa semua kejadian masalahnya.
Edo yang melihat kalau Raya telah pergi dia pun mendekati sahabatnya itu, dengan sedikit tersenyum karena dari kejauhan dia melihat tingkah laku mereka berdua yang asik berbicara
"Hemm, ada yang bahagia nih wkwkwk" Goda Edo
Setelah mendengar Edo menggoda nya raut wajahnya pun berubah menjadi kesal
"Apaan sih elo" jawab Juna
"Astaga gue lupa menanyakan tempat kerja dia" ucap Juna yang merasa bingung
"Tenang aja gue udah tau dia kerja dimana tapi ini rahasia" jawab Edo dengan sedikit ketawa, karena dia tau pasti Juna akan makin kesal.
"Apaa dari mana kau tau, emang kau kenal dari mana haa" raut wajah makin kesal
"Sudahlah kita pulang dulu nanti kita bicarakan Raya" Ucap Edo yang semakin menggoda Juna
Mereka berdua pun langsung pulang untuk membersihkan diri karena mereka sudah cukup lama berada dibawah sinar matahari yang membuat badan mereka lengket.
Tanpa disadari Juna yang masih penasaran dengan perkataan Edo yang membuat nya tidak tenang.
Salam dari babang Arjuna nih😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah Pria Lumpuh Mencintai Wanita Sempurna
RomantikKisah Tragis Seorang Pria Yang Lumpuh Akibat Dari Kecelakaan Yang Mengakibatkan Traumatis Mendalam dan Ditambah Cinta Pertamanya Pergi Saat Ingin Tunangan