Pembalasan 2

282 11 0
                                    

.
.
.
Happy Reading
.
.
.

Sore hari

Raya yang sudah dari tadi berada di rumah sambil memainkan ponselnya, tak berapa lama Juna tiba di rumahnya, raya yang menyambut Juna dengan senyuman walaupun tadi siang dia mengalami sedikit masalah. Juna yang melihatnya hanya merasa heran baru kali ini istrinya sangat bahagia dia pulang.

"Kau ada apa sampai bahagia banget" ucap Juna yang melangkahkan kakinya ke arah Raya

"Tidak apa-apa memang salah yah kalau aku senyum menyambutmu"

"Bukan begitu, tapi pasti ada sesuatu sampai-sampai kau sebahagia itu menyambutku" ucap Juna yang merasa aneh

"Hmm, tidak ada aku hanya merindukanmu jadi aku seperti ini" ucap Raya dengan senyuman

"Tumben kamu begitu, atau ada sesuatu yang kau sembunyikan" tanya Juna dengan penasaran

"Sudah lah tidak ada, sana mandi" ucap Raya dengan cemberut.

"Kamu marah ya, maaf ya aku juga sangat merindukanmu sayangku" ungkap Juna

"Sana mandi lalu tidur" ucap Raya sambil gugup.

Juna pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah melakukan aktivitasnya di kantor.

Setelah membersihkan dirinya dan segera menuju kasur dengan memeluk erat Raya tanpa mereka sadari mereka sudah larut dalam mimpinya hingga mereka tertidur dengan nyenyak.

Disisi lain

Anitha yang merasa sangat marah hanya bisa membanting semua barang-barangnya di dalam kamar dan sesekali ia berteriak sampai terdengar ke seluruh kamar.

"Aarrghh" teriak Anitha dengan amarah, ia merasa sangat kesal dengan Juna yang memilih raya menjadi istrinya dan dia sangat menyesal sebab ia pernah meninggalkan Juna dulu saat Juna tidak bisa jalan.

"Aku sangat mencintaimu Juna, aku sangat menyesal pernah pergi meninggalkanmu dan sekarang kau sudah menjadi milik wanita itu, aku tidak bisa melepaskanmu begitu saja, haaa, hiks..hikss" teriaknya begitu kencan dan air matanya mengalir deras

"Bagaimana aku bisa mendapatkanmu lagi Juna" ucap Anitha dengan keras

Setelah beberapa jam ia menangis tanpa sadar ia ketiduran dengan wajah yang masih dipenuhi dengan marah dan air mata.

 
Keesokan harinya

Pada saat jam makan siang Anitha yang terlihat bahagia karena ia membawakan Juna bekal makan siang. Ia memberanikan diri untuk memasuki ruangan Juna

Tok..tok..tok
"Masuk" sahut Juna

Anitha pun masuk kedalam ruangan Juna, melihat kedatangan Anitha Juna langsung berubah menjadi sangat kesal, sebab ia kira tadi hanya ob di kantor tadi.

"Selamat siang Juna" ucap Anitha

"Siapa yang menyuruhmu ke ruanganku" tanya Juna dengan wajah agak kesal dan melanjutkan kembali pekerjaannya

"Aku hanya ingin membawakan makanan untukmu, pasti kamu belum makan siang" ucap Anitha dengan semangat

Tanpa pikir panjang lebar Juna langsung menyuruh Anitha keluar dari ruangannya.
"Keluar..."ucap Juna

"Kumohon Jun, kali ini saja kamu berikan kesempatan buatku untuk memperbaiki kesalahanku, aku pasti akan membuat mu bahagia dan tidak meninggalkan mu lagi" ungkap Anitha dengan memohon

Tapi tanpa mereka sadari raya yang menuju ke kantor Juna untuk membawakan makanan siang untuk suaminya, tanpa pikir panjang ia langsung menaiki lift dan menuju ke ruangan Juna.

Juna yang merasa risih dengan kehadiran Anitha dia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju keluar ruangan, tetapi tanpa merasa malu Anitha langsung memeluk Juna dengan erat. "Jun aku sangat mencintaimu aku akan membahagiakanmu" ucap Anitha sambil memeluk Juna

Raya yang muncul tiba-tiba tanpa mengetuk pintu, dengan terkejutnya ia melihat pemandangan yang sangat menyakitkan buat dirinya. Seperti petir yang menyambar seperti itulah hatinya yang sangat terluka melihat suaminya sedang dipeluk oleh wanita lain.

"Sayang" panggil raya, membuat mereka terkejut dengan kedatangan Raya dan Juna refleks melepaskan tangan Anitha dengan kasar

"Sayang" sahur Juna

Raya yang menghampiri Juna dan Anitha, dengan perasaan sedikit tersenyum

"Nona apa tidak baik, kalau anda memeluk suami orang ditempat kerjaannya" tanya raya dengan perasaan penuh kemarahan

"Sebelum saya memanggil satpam untuk menyeret anda dari kantor suami saya, tolong pergi sekarang dan jangan pernah lagi menginjakkan kaki anda disini" ucap Raya sambil mengusir Anitha

Meliha keseombongan raya, Anitha menatap Raya dengan penuh kekesalan dan beranjak pergi dari kantor Juna.

Setelah Anitha pergi, Juna yang merasa sangat takut melihat Raya yang sekarang terdiam setelah ia memarahi Anitha.

"Sayang yang tadi kamu lihat.."belum melanjutkan kata-katanya, raya sudah berbicara

"Sudah, aku tidak mau mendengarkan lagi, sekarang makanlah aku sudah menyiapkan makan siang buatmu, pasti kamu belum makan" ucap Raya

"Belum sayang" jawab Juna sambil mendekatkan tubuhnya ke Raya
"Kamu marah padaku" ucap Juna

"Tidak, aku cuman heran saja kenapa kamu mau dipeluk oleh dia, kau juga menikmatinya, seandainya aku tidak datang pasti kamu sudah berpelukan dengan erat tanpa ada gangguan" ucap Raya dengan perasaan kesal
"Makanlah jangan dipikirkan lagi"

"Tidak lah sayang, pas aku mau keluar dia tiba-tiba memelukku dari belakang otomatis aku tidak bisa menghindar dari dia" ucap Juna sambil melihat Raya

"Sudahlah makan Sekarang dan jangan bahas itu lagi" ucap Raya dengan tegas

"Hmm, baiklah" jawab Juna sambil menunduk seketika nyalinya untuk menjelaskan sedikit di urung sebab sekarang istrinya sangat marah.

Anitha yang merasa dipermalukan oleh raya, membuat dia tambah kesal dan gerak "tunggu saja raya, aku akan membalasmu" ucap Anitha dalam hati.

Setelah Juna sarapan raya bersiap untuk pulang kerumah.

"Aku pulang dulu" ucap Raya

"Kau tidak mau pulang bersamaku" jawab Juna sambil melihat Raya

"Tidak, aku mau pulang sendiri dirumah juga banyak kerjaan yang harus aku kerja" ucap Raya sambil menuju keluar, tanpa sengaja Juna menarik tangan Raya dan seketika raya jatuh dalam pelukan Juna.

"Aku mencintaimu" ucap Juna sambil memeluk raya

"Hmm, aku juga" jawab raya dengan singkat

"Aku janji tidak akan mengecewakanmu apalagi mau mengkhianati mu" ucap Juna

"Terimakasih" jawab raya sambil melepaskan pelukan Juna

Juna yang melepaskan pelukan raya dan mencium bibir raya
"Aku pulang dlu" ucap Raya

"Aku antar ya" jawab Juna dengan perasaan masih sedikit takut

"Tidak usah ada sopir mengantarku"

Juna yang melihat tingkah laku Raya membuatnya sedikit tersenyum dan masih sedikit takut dengan kejadian tadi

Jangan lupa 💬⭐✔️

Salahkah Pria Lumpuh Mencintai Wanita SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang