Awal Kejadian

1.2K 54 1
                                    

Keesokan harinya matahari telah memancarkan cahaya nya menuju sela-sela jendela kamar. Raya pun akhirnya bangun dan bergegas menuju kamar mandi untuk memulai harinya

"Tak terasa udah pagi juga"ucap Raya dengan melihat ke arah jendela.

"Hari ini aku harus mendapatkan kerjaan, sebab jika tidak... matilah aku" Dengan perasaan semangat Raya pun bergegas menuju kamar mandi

🌸Kediaman Keluarga Kusuma🌸

Dilain tempat di Kediaman Keluarga Kusuma para pelayan tengah sibuk mengerjakan tugas masing-masing, Namanya juga keluarga kaya pasti dirumah itu memiliki banyak pelayan dan banyak orang berpakaian hitam untuk menjaga rumah tersebut.

Tibalah pelayan utama yang sedang sibuknya mengurus mansion dan para Tuannya. Panggil saja Bibi Murni yang memiliki sifat baik hati kepada semua orang, dan terutama pada Tuan, Nyonya dan Tuan Mudahnya. Walaupun Bi Murni sudah terbilang tua tapi kekuatan kerjanya tidak bisa dibandingkan dengan yang lain.

Setelah selesai mempersiapkan sarapan untuk tuan rumah, Bi Murni pun memerintahkan para pelayan untuk memanggil satu persatu anggota Keluarga Kusuma, terkhususnya tuan muda.

"Tok..tok...tok" Suara ketukan pintu

Sedangkan didalam kamar terdapat pria tampan bertubuh tinggi, kekar yang masih lelap dalam mimpinya sebab tadi malam ia tidur larut malam, sebab mengerjakan tugasnya. Panggil saja Arjuna Kusuma anak semata wayang dari pasangan Ibu Amara dan Tuan Kusuma

Tak lama merasa keganggu akhirnya pria tersebut bangun dan membuka pintu untuk bibi murni.

"Ada apa Bi Murni" Ucapannya dengan masih merasa ngantuk.

"Maaf tuan, saya tidak tau kalau tuan masih tidur" Bi Murni menjawab dengan tertunduk.

"Tidak apa-apa Bi lagian saya sudah terlanjur bangun" Jawab Pria tersebut

"Makanan telah selesai Tuan Muda, Turun lah untuk sarapan" Ucap Bi Murni

"Iya Bi" Jawab Pria tersebut

"Kalau begitu saya duluan Tuan, Apa Tuan ingin saya bantu untuk bersiap-siap" ucap bi murni yang masih menunduk.

"Tidak usah Bi, saya akan bersiap sendiri, sebentar lagi saya akan turun". Jawab Pria yang masih duduk

"Baik tuan"dengan menganggukan Bi Murni turun untuk memanggil ibu nyonya besar.

Bi Murni yang tadinya ingin memanggil Tuan dan Nyonya tiba-tiba kaget sebab di meja makan Tanpa dipanggil nyonya besar sudah duduk disana dengan menunggu anak kesayangannya. Panggil saja nyonya Amara, ia adalah istri dari Mendiang Tuan Kusuma yang sudah beberapa tahun meninggal dunia pada saat Juna yang masih begitu kecil.

"Kenapa bibi turun sendiri mana Juna??" Tanya Nyonya Amara.

"Maaf nyonya, tuan muda masih bersiap-siap"Jawab Bi Murni dengan terbata-bata.

"Astaga anak itu sudah dewasa masih aja seperti ini" Ucap Nyonya Amara dengan wajah kesal

"Kalau begitu saya ke dapur dulu Nyonya" ucap Bi Murni yang undur diri ke dapur

Setelah lama menunggu akhirnya Arjuna turun dari kamar dengan pakaian rapi untuk kekantor. Arjuna yang anak tunggal dari keluarga Kusuma otomatis ia harus bertanggung jawab semua perusahaan ayahnya yang ditingalkan.

"Tampannya anak mama. Kenapa  begitu lama...? dan mama sudah sangat lapar nih" Omel Nyonya Amara kepada sang anak.

"Maaf mah, Juna terlambat turun sebab Juna tadi malam banyak kerjaan yang harus diselesaikan". Jawab Juna sambil mencium dahi mamanya.

Salahkah Pria Lumpuh Mencintai Wanita SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang