Akhir Pembalasan Anitha

290 13 0
                                    

Setalah memasuki 3 bulan , rasa mual pada raya sudah mulai hilang, tetapi kini ia sudah mulai mengalami ngidam yang harus dituruti dan tidak boleh menolaknya.

Jam 01.00 malam disaat orang masih tidur pulas begitu pun dengan Juna, tetapi dilain Raya yang terbangun dan menginginkan sesuatu yang ingin ia makan. Ia pun segera membangunkan Juna yang sangat tertidur nyenyak.

"Sayang, bangun" ucap Raya sambil menggoyangkan badan Juna

Juna yang mendengar perkataan Raya akhirnya terbangun juga

"Kenapa sayang kamu butuh sesuatu" jawab Juna sambil membalikkan badannya ke arah Raya

"Aku pengen makan gado-gado" ucap Raya

"Ahh, gado-gado ditengah malam ini, memangnya masih ada ya menjual ditengah malam ini sayang" jawab Juna Sambil menguap

"Kenapa harus itu sayang besok aja ya, kamu makan mie goreng aja" ucap Juna

"Aku maunya itu sayang, bayi kita juga mau itu" ucap Raya sambil merengek

"Tapi sayang ini malam banget" jawab Juna

"Sayanga aku mau itu, cepaat" rengek raya

"Oke sayang tunggu ya jangan marah lagi" ucap Juna sambil mencium pipi raya

Juna pun segera menaiki mobilnya dan melakukannya untuk mencari gado-gado ditengah malam ini.
"Semoga ada yang menjual gado-gado ditengah malam ini" gumam Juna

Keberuntungan pun memihak padanya, terdapat di persimpangan jalan dekat pom bensin tersebut masih menjual gado-gado, tanpa pikir panjang Juna langsung turun membeli gado-gado buat istrinya.

Setelah membeli gado-gado Juna pun segera kembali kerumah dan menuju ke kamar, dan raya disana telah duduk menunggu suaminya itu membelikan gado-gado

"Sayang ini gado-gadonya"panggilnya membangunkan raya.

"Asikk makasih sayangku" jawab raya dengan tersenyum

Ia pun mulai menyendokkan ke mulutnya, sedangkan Juna yang dari tadi hanya diam melihat tingkah laku istrinya yang begitu lahap memakan gado-gado yang tadi dia beli, sesekali Juna yang gemas melihat istrinya ia hanya mencium perut raya yang sudah membesar

"Sudah" ucap Raya

"Kamu hanya makan sedikit sayang, habiskan dulu" ucap Juna

"Aku sudah kenyang sayang, aku ngantuk juga" jawab raya yang mencium pipi Juna

Juna hanya diam melihat tingkah laku istrinya, sebab susah payah dia mencari makanan tadi tetapi dia hanya memakan hanya sedikit

"Dasar seandainya kamu tidak hamil dari tadi aku suda memakanmu😑😑" gumam Juna dalam hatinya

Hampir setiap hari Juna stress dengan tingkah laku Raya yang meminta sesuatu diluar dugaannya, karena jika dia tidak memenuhi permintaan istrinya pasti istrinya itu akan menangis tanpa henti semenjak Raya hamil hal kecil pun ia tangiskan.
Maka dari itu Juna hanya diam dengan tingkah laku istrinya selama dia hamil.

Beberapa bulan kemudian

Usia kandungan raya sudah memasuki 7 bulan. Waktu yang begitu cepat berlalu lahirnya anak mereka yang ditunggu-tunggu, Nyonya Amara yang sibuk untuk mengurus kamar cucunya sedangkan Raya sibuk mengurus keperluan lahirannya nanti.

Di pagi hari Juna yang sedang menikmati sarapannya bersama istrinya dan ibunya.

"Sayang, aku mau pergi ke kantor mu ya nanti" ucap Raya sambil menyendokkan makanan ke mulutnya

"Untuk apa, kamu itu sedang hamil jadi tidak boleh kemana-mana, apalagi usia kandungan mu sudah 7 bulan" jawab Juna dengan tegas

"Tapi, aku mau ke sana sayang" ucap Raya dengan sedih

"Sudahlah Juna turuti saja permintaan istrimu, mungkin dia hanya mau dekat dengan mu saja" ucap ibu Amara

"Hmm, baiklah tapi sebentar saja ya, Edo akan mengantarmu pulang" ucap Juna sambil mencium pipi raya

"Baik sayangku"

Akhirnya mereka sampai dikantor semua orang tertuju pada mereka berdua sebab mereka adalah pasangan serasi, apalagi raya sekarang yang sudah berbadan dua. Dan Anitha yang melihat kejadian itu sangat merasa kesal.

Setelah lama dikantor akhirnya Juna menyuruh Edo untuk mengantar raya pulang ke rumah. Tetapi tiba-tiba Edo yang masih rapat dengan klien, raya memutuskan untuk berkeliling kantor sambil berolahraga meregangkan otot-otot perutnya.
Tak sengaja Anitha langsung menghampiri raya

"Hai" sapa Anitha

"Nona Anitha" jawab raya sedikit heran

"Selamat ya kalian sebentar lagi memiliki anak" ucap Anitha yang membuat Raya heran

"Tidak usah kaget, sekarang aku sudah sadar jadi tenang aja, aku juga minta maaf atas yang ku lakukan kemarin kepadamu" ucap Anitha lagi

"Tidak apa-apa nona, kalau begitu aku tinggal dulu ya" ucap Raya sambil meninggalkan Anitha

Tetapi Anitha tetap disana dan tidak pergi meninggalkan kantor sampai dia melihat Raya yang pergi

"Sayang" ucap Raya

"Dari mana aja sayang" tanya Juna

"Tadi aku dari keliling sayang" jawab raya dengan lembut

"Oiya sayang, maaf ya Edo tidak bisa mengantar mu pulang soalnya tiba-tiba kami mau rapat sayang" ucap Juna dengan lembut

"Tidak apa-apa lah sayang kan ada taksi, kalau begitu aku pulang dulu ya" jawab raya

"Iya sayang hati-hati ya" ucap Juna sambil mencium pipi raya

Setelah berpamitan dengan Juna, raya bergegas menuju rumah, ia pun mengambil taksi dan menaiki taksi tersebut tetapi tanpa dia sadari taksi yang dia naiki mengalami rem belong supir yang menyadari hal itu menjadi panik, raya yang tadinya diam saja seketika ia panik.

"Astaga remnya rusak Bu" ucap sopir dengan panik

"Apa ahhh" teriak raya

Seketika mobil yang raya naiki hilang kendali dan menabrak pohon raya pun pingsan dalam kejadian itu, sedangkan sopirnya mengalami luka kecil tidak seperti raya yang mengalami luka yang sangat besar apalagi dia sedang hamil.

Juna yang merasa aneh rasanya ada yang ganjal tiba-tiba ia pengen menelpon raya sebab ia berfirasat kalau istrinya tidak baik-baik, Edo yang melihat tingkah Juna hanya bisa diam

Jangan lupa 💬⭐

Salahkah Pria Lumpuh Mencintai Wanita SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang